Arti a fortiori dan Contohnya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'a fortiori' adalah lebih-lebih lagi.

Contoh kalimat a fortiori

Jika Nina yang terkenal malas saja bisa mengerjakan PR tepat waktu, a fortiori kamu yang rajin dan disiplin? (Lebih mudah bagi Nina yang malas untuk mengerjakan PR, lebih-lebih lagi kamu yang rajin dan disiplin.)

Mendaki gunung saja melelahkan, a fortiori berlari marathon? (Mendaki gunung sudah melelahkan, lebih-lebih lagi berlari marathon yang jauh lebih berat.)

Jika Budi yang baru belajar bahasa Inggris saja bisa lancar berbicara, a fortiori kamu yang sudah lama mempelajarinya? (Budi yang baru belajar bahasa Inggris saja bisa lancar berbicara, lebih-lebih lagi kamu yang sudah lama mempelajarinya dan seharusnya lebih mahir.)

Jika harga tiket pesawat ke Bali saja sudah mahal, a fortiori harga tiket ke luar negeri? (Harga tiket pesawat ke Bali sudah mahal, lebih-lebih lagi harga tiket ke luar negeri yang jauh lebih mahal.)

Jika merokok saja berbahaya bagi kesehatan, a fortiori narkoba? (Merokok saja berbahaya bagi kesehatan, lebih-lebih lagi narkoba yang jauh lebih berbahaya.)

Kalimat a fortiori selalu membandingkan dua situasi yang memiliki kesamaan, di mana situasi pertama dianggap lebih mudah atau ringan dibandingkan situasi kedua. Kesimpulan yang ditarik adalah bahwa jika situasi pertama yang lebih mudah saja menghasilkan konsekuensi tertentu, maka situasi kedua yang lebih sulit pasti akan menghasilkan konsekuensi yang lebih besar atau lebih kuat.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian A fortiori adalah sebuah istilah Latin yang berarti "dari yang lebih kuat". Dalam logika, a fortiori digunakan untuk merujuk pada argumen yang menyimpulkan bahwa proposisi kedua lebih benar atau lebih pasti daripada proposisi pertama, berdasarkan keyakinan yang sudah ada pada proposisi pertama.

Dengan kata lain, a fortiori menunjukkan bahwa jika proposisi pertama yang dianggap lebih mudah atau ringan saja sudah benar, maka proposisi kedua yang lebih sulit atau berat pasti akan lebih benar lagi.

Contohnya:
  • Proposisi pertama: Jika mencuri itu salah.
  • Proposisi kedua: A fortiori, mencuri dengan kekerasan pasti lebih salah.

Dalam contoh ini, proposisi pertama adalah "mencuri itu salah". Proposisi ini sudah diterima secara umum sebagai sesuatu yang benar. Proposisi kedua adalah "mencuri dengan kekerasan pasti lebih salah". Proposisi ini disimpulkan dari proposisi pertama dengan menggunakan a fortiori. Alasannya adalah karena mencuri dengan kekerasan adalah tindakan yang lebih parah daripada mencuri biasa, sehingga pasti akan lebih salah.

A fortiori sering digunakan dalam berbagai bidang, seperti:
  • Hukum: Untuk memperkuat argumen di pengadilan.
  • Etika: Untuk menunjukkan konsekuensi moral dari suatu tindakan.
  • Argumen sehari-hari: Untuk meyakinkan orang lain tentang suatu.

Komentar