Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2023

Pengertian Malu beserta Hadits, Macam-Macam dan Manfaatnya

Gambar
Malu merupakan nilai yang memiliki peranan penting dalam ajaran Islam. Konsep ini tidak hanya sebagai pangkal moralitas, melainkan juga sebagai pendorong untuk berbuat baik dan menjauhi tindakan buruk. Dalam Islam, malu bukanlah sekadar rasa tidak nyaman, tetapi memiliki arti yang mendalam dalam membentuk karakter dan perilaku. Dibawah ini akan dipaparkan tentang pengertian malu, hadits, macam-macamnya, serta manfaat besar yang terkandung di dalamnya. A. Pengertian Malu Malu dalam bahasa Arab disebut kata al-haya’. Malu disebutkan oleh Nabi Saw sebagai cabang dari iman karena dengan sifat malu seseorang dapat tergerak melakukan kebaikan dan menghindari keburukan. Sifat malu akan selalu mengantarkan seseorang pada kebaikan. Jika ada seseorang yang tidak berani melakukan kebaikan, maka sebabnya bukanlah sifat malu yang dimilikinya, tetapi itu disebabkan sifat penakut dan kelemahan yang dimiliki seseorang tersebut. Jadi, malu adalah perasaan merasa tidak nyaman atau cemas terhadap tindaka

Pengertian Ikhlas Dalam Islam beserta Tingkatan, Ciri-Ciri dan Manfaatnya

Dalam perjalanan spiritual dan keyakinan, ada suatu konsep yang mendalam dan indah, yakni Ikhlas. Konsep ini membawa kita ke dalam dunia niat yang tulus dan perbuatan yang murni. Dalam tulisan ini, saya akan menjelaskan pengertian ikhlas, tingkatan, ciri-cirinya, serta mengungkap manfaat besar yang terkait dengannya menurut perspektif Islam. A. Pengertian Ikhlas Secara bahasa kata ikhlas berarti murni, tidak bercampur, bersih,  jernih, mengosongkan dan membersihkan sesuatu. Ikhlas berarti suci dalam berniat, bersihnya batin dalam beramal, tidak ada pura-pura, lurusnya hati dalam bertindak, jauh dari penyakit riya’ serta mengharap ridha Allah semata. Kaitannya ibadah, secara bahasa ikhlas berarti tidak memperlihatkan amal kepada orang lain. Sedangkan secara istilah, al-Jurjani dalam kitabnya al-Ta’rifat memberikan pengertian ikhlas adalah membersihkan amal perbuatan dari hal-hal yang mengotorinya seperti mengharap pujian dari makhluk atau tujuan-tujuan lain selain dari Allah. termasuk j

Pengertian Menjaga Kehormatan (muru’ah), Macam-Macam, Contoh dan Manfaatnya

Kehormatan merupakan nilai murni yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Salah satu konsep sentral dalam Islam yang mengajarkan tentang menjaga kehormatan adalah "muru'ah."  Simak pembahasan pengertian, macam-macam sikap, contoh-contoh, dan manfaat dari menjaga kehormatan (muru’ah) dalam konteks Islam berikut ini. A. Pengertian Menjaga Kehormatan Maksud dari menjaga kehormatan adalah menjaga harga diri, nama baik, dan kemuliaan diri. Dengan kata lain menjaga harkat, martabat dan harga diri manusia. Menjaga kehormatan dalam Bahasa Arab disebut dengan muru’ah. Muru’ah adalah proses penjagaan tingkah laku seseorang agar sejalan dengan ajaran agama, menghiasi diri dengan akhlak terpuji dan menjauhi segala bentuk keburukan. Ada juga yang memberi definisi sebagai kemampuan untuk menghindari perbuatan yang negatif/buruk, sehingga dapat menjaga harkat, martabat, harga diri, dan kehormatan diri. Selain muru’ah juga disebut dengan istilah ‘iffah. Secara bahasa, istilah

Pengertian Toleransi Dalam Islam Lengkap Dengan Contohnya

Toleransi adalah nilai yang amat penting dalam agama Islam, mengajarkan menghargai dan memahami perbedaan. Dalam pandangan Islam, toleransi adalah mengakui dan menghormati keberagaman pendapat, keyakinan, dan sikap, baik itu dalam kalangan sesama muslim maupun di antara umat beragama lain. Dibawah ini saya akan mengulas pengertian toleransi dalam Islam dan memberikan beberapa contoh nyata yang menggambarkan nilai ini dalam praktik kehidupan sehari-hari. B. Pengertian Toleransi Dalam Islam Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, toleransi artinya sifat toleran; batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan. Sifat toleran di sini maksudnya bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Sedangkan dalam Bahasa Inggris disebut dengan kata tolerance yang berarti toleransi, kesabaran, dan kelapangan dada. Sedang

Jejak Sejarah 7 Ulama Asal Indonesia yang Mendunia

Indonesia merdeka tidak lepas dari peran para Ulama Indonesia. Banyak sekali nama-nama yang dapat kita sodorkan dan menjadi pengingat tentang jejak mereka dalam memerdekakan Indonesia, yang sudah kita kenal, antara lain Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dien, Pangeran Antasari, dan lain sebagainya.  Namun kali ini, yang akan disajikan adalah para Ulama Indonesia yang tidak hanya memberi sumbangsih besar untuk Indonesia, tetapi mewarnai wajah dunia sampai saat ini. 1. Abu Abdul Mu’thi Nawawi al-Tanari al-Bantani Nama lengkap beliau adalah Abu Abdul Mu’ti Muhammad bin Umar al-Tanara al-Jawi al-Bantani. Dikenal juga dengan nama Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani. Lebih terkenal dengan nama Syekh atau  Imam Nawawi Banten. Ayahnya adalah Umar bin Arabi yang merupakan seorang ulama di Banten. Dikisahkan juga, bahwa Syekh Nawawi masih keturunan dari Sunan Gunung Jati (salah satu Wali Songo) dari Sultan Banten I, yakni Maulana Hasanuddin. Imam Nawawi juga dikabarkan masih memiliki jalur nasab dari

Praktik Khutbah 1 dan 2 lengkap dengan Contoh Teksnya

Gambar
Dalam panduan ini, akan disajikan praktik khutbah 1 dan 2 lengkap dengan contoh teksnya. Setiap langkah dalam urutan khutbah akan diuraikan secara detail, termasuk contoh teks khutbah yang dapat dijadikan referensi. Dengan memahami tata cara khutbah yang benar, diharapkan pesan yang disampaikan dalam khutbah dapat lebih efektif dan memberikan pemahaman kepada jamaah. Praktik Khutbah 1 Urutan khutbah sebagai berikut: 1. Khatib berdiri di mimbar yang diawali dengan ucapan salam. 2. Khatib duduk kembali saat dikumandangkan adzan. 3. Selesai adzan, khatib berdiri dan membaca rangkaian dari rukun-rukun khutbah secara tertib (berurutan yang dimulai hamdalah, shalawat, dan seterusnya). Adapun contoh teks khutbah sebagai berikut. 4. Materi khutbah, hendaklah disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sedang aktual atau terkini, yang diperkuat dengan rujukan atau dalil yang kuat, khususnya yang bersumber dari Al-qur’an dan Hadis. 5. Penutup khutbah I (Pertama), contohnya: Praktik Khutbah 2 Uru

Ketentuan, Strategi dan Tahapan Praktik Bertablig

Dalam upaya menyebarkan ajaran Islam dan mempengaruhi perubahan positif dalam masyarakat, praktik bertablig memegang peranan yang penting. Ketentuan, strategi, dan tahapan praktik bertablig menjadi fondasi yang mendukung efektivitas dakwah yang dilakukan. Melalui pemahaman yang mendalam tentang aspek-aspek tersebut, praktik bertablig dapat menjadi sarana yang kuat untuk mengajak dan menginspirasi masyarakat dalam menjalani kehidupan yang lebih bermakna. A. Ketentuan Tablig Dalam melaksanakan tablig, terdapat serangkaian ketentuan yang harus diikuti agar pesan yang disampaikan dapat efektif dan memberikan dampak positif pada masyarakat. Ketentuan-ketentuan ini tidak hanya menyangkut aspek komunikasi, tetapi juga mengedepankan etika dan kearifan dalam berinteraksi dengan para jamaah atau audiens. Berikut adalah beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tablig: Dilakukan dengan cara yang sopan, lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak. Menggunakan bahasa yang mudah

Persamaan dan Perbedaan Dakwah dan Khutbah Dalam Menyebarkan Ajaran Islam

Dalam upaya menyebarkan ajaran Islam, terdapat dua pendekatan yang biasa dilakukan, yakni dakwah dan khutbah. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama dalam mengajak manusia menuju kehidupan yang lebih baik, terdapat perbedaan mendasar dalam karakteristik, metode, dan pelaksanaannya. Simak penjelasan persamaan dan perbedaan antara dakwah dan khutbah, serta bagaimana keduanya memainkan peran penting dalam membentuk kesadaran agama dan moral dalam masyarakat. Berikut adalah persamaan dan perbedaan dakwah dan khutbah: Persamaan: Sama-sama menyeru manusia untuk menjalani kehidupan yang benar sejalan dengan aturan Allah Swt. Keduanya mengajak manusia untuk melaksanakan syariat Islam yang kafah (sempurna, lengkap, utuh). Keduanya mengingatkan bahwa sukses dan bahagia itu diperoleh dari ketaatan, sebaliknya kegagalan dan terpuruknya hidup diperoleh  dari kemaksiatan. Sama-sama memberi kabar gembira/basyiran (bahagia, sukses, surga) bagi yang bertaqwa, sebaliknya ancaman/nadziran bagi yang 

Syarat dan Metode Dakwah Dalam Menyebarkan Ajaran Islam

Dakwah, sebagai misi agung untuk mengajarkan nilai-nilai Islam, memerlukan pemahaman mendalam tentang syarat-syarat dan metodenya. Kesuksesan dakwah tidak hanya bergantung pada pengetahuan tentang ajaran agama, tetapi juga melibatkan aspek-aspek kepribadian dan pendekatan yang tepat untuk menjalankan tugas suci ini. Banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan dakwah. Faktor terpentingnya adalah inayah Allah Swt., di samping tentu saja dari kepribadian dan karakter dai sendiri, yang menghiasi pribadinya, melebar ke keluarga terdekat, lalu ke masyarakat luas. Itulah sebabnya, seorang dai jika ingin sukses harus memenuhi syarat seperti yang telah dilakukan oleh para rasul. A. Syarat Dakwah Adapun syarat dakwah adalah sebagai berikut: 1. Satunya kata dengan perbuatan, sikap, perilaku dan tingkah lakunya benar-benar menjadi teladan (uswatun hasanah). 2. Memahami objek dakwahnya, sehingga dakwahnya tepat sasaran (Perhatikan isi kandungan Q.S. Ibrahim/14: 4), dan Hadis yang artinya: “Berbicar

Tujuan dan Sasaran Dakwah dalam Islam beserta Contoh Soal Essay

Dakwah, sebagai misi mulia dalam Islam, memiliki tujuan dan sasaran yang menjadikannya sebagai sarana untuk mengajak umat menuju jalan yang benar dan hidup yang bermakna. Simak penjelasan berikut secara lebih dalam mengenai tujuan dan sasaran dakwah dalam Islam. A. Tujuan Dakwah Dalam Islam, tujuan dakwah sangatlah tegas yaitu, mengajak semua orang untuk berpegang teguh pada iman kepada Allah SWT, menjauhi kesyirikan, dan mengabdikan segala tindakan sebagai bentuk ibadah kepada-Nya. Merujuk pada Q.S. an-Nur/24: 55, tujuan dakwah adalah menyeru dan mengajak segenap manusia agar konsisten/istiqamah dalam: Beriman hanya kepada Allah Swt. dan tidak melakukan kemusyrikan (tauhid/akidah) Menjadikan seluruh aktivitasnya hanya beribadah kepada Allah Swt. (ikhlas/syariah) Mengerjakan amal shaleh dalam arti yang seluas-luasnya (amal ibadah/muamalah) Berakhlak mulia yang tolok ukurnya adalah akhlak Rasulullah Saw.  (akhlak/ihsan). Jadi, secara umum tujuan dakwah adalah mengajak segenap manusia ke

Pengertian Dakwah, Khutbah dan Tablig Menurut Bahasa dan Istilah

Dalam Islam, terdapat konsep penting yang memainkan peran dalam menyebarkan ajaran agama dan membimbing umat. Tiga konsep ini adalah dakwah, khutbah, dan tablig. Masing-masing memiliki makna dan peran yang khas dalam mengajarkan dan mengamalkan nilai-nilai Islam. Berikut penjelasan pengertian dakwah, khutbah dan tablig baik menurut bahasa dan istilah. A. Dakwah Merujuk arti bahasa, kata “dakwah” merupakan mashdar (kata dasar) dari kata da’a yang mempunyai arti mengajak, memanggil, dan menyeru untuk hal tertentu. Orang yang melakukan pekerjaan dakwah disebut dai (laki-laki) dan daiyah (perempuan). Jika ditinjau dari makna istilah, ada beberapa pengertian dakwah, yaitu: Setiap kegiatan yang mengajak, menyeru, dan memanggil orang atau kelompok orang untuk beriman kepada Allah Swt. Sesuai dengan ajaran akidah (keimanan), syariah (hukum) dan akhlak Islam. Kegiatan mengajak orang lain ke jalan Allah Swt. secara lisan atau perbuatan untuk kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari supaya

Narkoba Ditinjaui dari Islam dan Dalilnya

Gambar
Istilah narkoba, di dalam Al-qur’an memang tidak ditemukan padanannya. Meskipun begitu, tidak berarti Islam tidak menjelaskannya. Istilah ini harus didekati melalui qiyas, yakni satu masalah yang belum ada nash-nya, dicarikan padanan dengan masalah yang sudah ada nashnya, disebabkan persamaan  illat (sebab, landasan, motivasi hukum). Dalam hal narkoba, maka disamakan dengan khamr, karena sama-sama memabukkan dan membahayakan atau merugikan. Oleh karena itu, narkoba disamakan dengan khamr. Khamr adalah jenis minuman dan makanan yang dapat memabukkan dan menghilangkan kesadaran seseorang. Pengertian yang lain adalah segala jenis apapun yang memabukkan atau merusak akal sehat.  Itulah sebabnya, segala jenis narkoba termasuk makna dari Khamr.   Hal tersebut sejalan dengan sabda Rasulullah Saw.:  Artinya: Dari Ibnu ’Umar dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda: “Setiap yang memabukkan adalah khamr, dan setiap yang memabukkan adalah diharamkan” . (HR. Abu Daud). Begitu juga, jenis-jenis obatan

Sikap Terhadap Khamr Menurut Perspektif Islam

Khamr, atau yang lebih dikenal sebagai minuman keras, memiliki dampak yang sangat berbahaya dalam kehidupan. Tidak hanya bagi individu, tetapi juga keluarga, masyarakat, dan bahkan negara. Oleh karena itu, dalam pandangan Islam, diperlukan sikap yang tepat terhadap khamr untuk menjaga kesejahteraan kita semua. Berikut sikap terhadap Khamr menurut perspektif Islam: 1. Menghindari Percobaan Menggunakan Khamr Sikap yang paling bijaksana adalah menghindari percobaan menggunakan atau mengonsumsi khamr. Bahayanya sangat besar, dan madharat (kerugian) yang ditimbulkan dapat merugikan diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara secara luas. 2. Menghindari Perilaku Tercela Khamr, judi, penyembahan berhala, dan mengandalkan nasib adalah perilaku-perilaku yang tercela dalam Islam. Semua ini dianggap sebagai sikap-sikap yang buruk, keji, dan bahkan najis. Hindarilah perilaku seperti ini untuk menjaga kehormatan dan integritas diri. 3. Pendidikan Berjenjang Bagi para pembimbing umat, pendidikan

Surat al-Maidah Ayat 90-91 lengkap dengan Isi Kandungannya

Gambar
Dalam Surat al-Maidah ayat 90-91, Allah Swt. dengan tegas mengajak orang-orang yang beriman untuk menyadari keharaman minuman keras, judi, dan praktik-praktik lain yang dapat memicu perbuatan keji. Ayat ini adalah panggilan untuk memahami implikasi negatif dari tindakan tersebut dan meninggalkannya demi keberuntungan sejati. Bacaan Q.S. al-Maidah/5: 90-91 Terjemah Ayat  Artinya:  Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu, agar kamu beruntung. (Q.S. al-Maidah/5: 90) Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat, maka tidakkah kamu mau berhenti?. (Q.S. al-Maidah/5: 91) Asbabun Nuzul  Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Saat Rasulullah Saw. datang di Madinah, masih ban

Pengertian Khamr, Jenis-Jenisnya serta Dampak Negatifnya

Dalam kehidupan yang penuh dengan pilihan-pilihan, ada baiknya kita memahami dengan lebih mendalam tentang Khamr, jenis-jenisnya, serta dampak negatif yang ditimbulkan. Melalui pemahaman ini, kita dapat mengambil langkah bijak untuk menjaga kesehatan fisik, mental, dan spiritual kita, sejalan dengan ajaran agama yang kita anut. A. Pengertian Khamr Khamr adalah jenis minuman atau makanan yang memiliki kemampuan untuk memabukkan dan menghilangkan kesadaran seseorang. Dalam kata lain, Khamr adalah segala sesuatu yang dapat membuat seseorang mabuk atau merusak akal sehatnya. Hal ini termasuk semua jenis minuman atau zat yang dapat menyebabkan seseorang kehilangan kendali dan kesadaran karena pengaruhnya. Rasulullah Saw. pernah mengatakan, "Setiap yang memabukkan adalah khamr, dan setiap khamr adalah diharamkan." Jadi, Islam melarang keras konsumsi segala jenis minuman atau zat yang dapat memabukkan, baik itu minuman beralkohol maupun narkotika. B. Jenis-Jenis Khamr Khamr, yang me

Cara Mencegah Perilaku Menyimpang Terhadap Pelajar dan Penanganannya

Dalam menghadapi dinamika dunia pendidikan, tantangan perilaku menyimpang di kalangan pelajar menjadi hal yang tidak boleh diabaikan. Terutama perkelahian pelajar, fenomena yang mengundang keprihatinan dan menimbulkan dampak serius pada lingkungan belajar. Kita perlu merespons dengan serius, mengenali penyebab, dan mencari solusi yang efektif guna mengatasi perilaku menyimpang ini sejak dini. A. Cara Mencegah Perilaku Menyimpang Terhadap Pelajar Berikut beberapa cara mencegah perilaku menyimpang khususnya bagi Pelajar, yaitu:  1. Beri kesempatan yang banyak agar pelajar dapat mengembangkan segala minat, bakat dan potensinya, sehingga optimal menemukan jati dirinya dan orientasi hidup yang dituju, serta wujudkan kondisi sekitar yang sehat, aman dan tenteram. 2. Wujudkan kehidupan keluarga yang harmonis. Hubungan antar keluarga berjalan baik. Jaga betul keutuhan dan ketenteraman di antara keluarga. Begitu juga, jika anak berada dalam asrama atau tempat tertentu. 3. Setiap anak itu unik,