30 Soal Pilihan Ganda Bab 2 Mengungkapkan Kritik Lewat Senyuman - Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/SMK

Berikut adalah 30 contoh soal Pilihan Ganda Bab 2 Mengungkapkan Kritik Lewat Senyuman mata pelajaran Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia (Bahasa Indonesia) kelas 10 SMA/SMK beserta jawabannya, materi:

A. MENGIDENTIFIKASI PESAN PADA TEKS MONOLOG YANG MENGANDUNG KRITIK SOSIAL

Soal 1:
Apa yang dimaksud dengan orientasi dalam sebuah anekdot?
A. Bagian yang berisi pengenalan kondisi atau karakter tokoh.
B. Bagian yang berisi masalah yang dihadapi tokoh.
C. Bagian yang berisi komentar terhadap isi cerita.
D. Bagian yang berisi tanggapan terhadap komplikasi.
E. Bagian yang berisi evaluasi komika.

Jawaban: A. Bagian yang berisi pengenalan kondisi atau karakter tokoh.

Soal 2:
Apa yang dimaksud dengan komplikasi dalam sebuah anekdot?
A. Bagian yang berisi pengenalan kondisi atau karakter tokoh.
B. Bagian yang berisi masalah yang dihadapi tokoh.
C. Bagian yang berisi komentar terhadap isi cerita.
D. Bagian yang berisi tanggapan terhadap orientasi.
E. Bagian yang berisi evaluasi komika.

Jawaban: B. Bagian yang berisi masalah yang dihadapi tokoh.

Soal 3:
Apa yang dimaksud dengan evaluasi dalam sebuah anekdot?
A. Bagian yang berisi pengenalan kondisi atau karakter tokoh.
B. Bagian yang berisi masalah yang dihadapi tokoh.
C. Bagian yang berisi komentar terhadap isi cerita.
D. Bagian yang berisi tanggapan terhadap orientasi.
E. Bagian yang berisi tanggapan terhadap komplikasi.

Jawaban: C. Bagian yang berisi komentar terhadap isi cerita.

Soal 4:
Apa yang menjadi fokus utama komika dalam sebuah anekdot?
A. Menyampaikan orientasi dengan jelas.
B. Menggambarkan karakter tokoh secara mendalam.
C. Menyampaikan komplikasi yang mengundang tawa.
D. Menyampaikan evaluasi tentang fenomena sosial.
E. Menyampaikan pesan yang serius tanpa humor.

Jawaban: D. Menyampaikan evaluasi tentang fenomena sosial.

Soal 5:
Apa fungsi dari komplikasi dalam sebuah anekdot?
A. Memberikan orientasi kepada pembaca.
B. Menggambarkan karakter tokoh secara mendalam.
C. Menyampaikan pesan yang serius tanpa humor.
D. Menyampaikan komentar terhadap isi cerita.
E. Mengundang tawa sekaligus mengkritik topik yang diangkat.

Jawaban: E. Mengundang tawa sekaligus mengkritik topik yang diangkat.

B. MENILAI AKURASI KRITIK SOSIAL YANG DISAMPAIKAN

Soal 1:
Apa yang harus diperhatikan ketika menilai akurasi kritik sosial dalam sebuah anekdot?
A. Jumlah kata dalam anekdot.
B. Sumber informasi yang digunakan.
C. Gaya bahasa penulis anekdot.
D. Warna teks dalam anekdot.
E. Keseruan anekdot.

Jawaban: B. Sumber informasi yang digunakan.

Soal 2:
Mengapa penting memiliki sumber informasi yang memadai saat menyampaikan kritik sosial?
A. Agar anekdot terlihat lebih panjang.
B. Untuk menghindari penggunaan sumber informasi.
C. Agar kritik sosial terdengar lebih keras.
D. Agar informasi yang disampaikan lebih akurat.
E. Hanya sebagai formalitas tanpa makna.

Jawaban: D. Agar informasi yang disampaikan lebih akurat.

Soal 3:
Apa yang bisa membantu dalam menentukan apakah informasi yang disampaikan dalam anekdot berupa fakta, opini, atau asumsi?
A. Jumlah kata dalam anekdot.
B. Gaya bahasa penulis anekdot.
C. Penampilan komika saat menyampaikan anekdot.
D. Membandingkan beberapa informasi yang diperoleh.
E. Warna teks dalam anekdot.

Jawaban: D. Membandingkan beberapa informasi yang diperoleh.

Soal 4:
Apa jenis sumber bacaan yang dapat digunakan dalam menyampaikan kritik sosial?
A. Komik.
B. Anekdot.
C. Berita.
D. Novel fiksi.
E. Blog pribadi.

Jawaban: C. Berita.

Soal 5:
Mengapa berita sering digunakan sebagai sumber informasi dalam kritik sosial?
A. Karena berita selalu menyajikan opini.
B. Karena berita tidak memerlukan penelitian.
C. Karena berita cenderung bersifat fakta.
D. Karena berita tidak memerlukan evaluasi.
E. Karena berita selalu bersifat asumsi.

Jawaban: C. Karena berita cenderung bersifat fakta

C. MENGGUNAKAN KAIDAH BAHASA UNTUK MENYAMPAIKAN KRITIK

Soal 1:
Apa yang dimaksud dengan pertanyaan retoris dalam teks anekdot?
A. Pertanyaan yang harus dijawab oleh penanya.
B. Pertanyaan yang tidak jelas jawabannya.
C. Pertanyaan yang diajukan untuk menyindir atau memberi pesan secara halus.
D. Pertanyaan yang mengharuskan pembaca mencari jawaban sendiri.
E. Pertanyaan yang tidak memiliki makna.

Jawaban: C. Pertanyaan yang diajukan untuk menyindir atau memberi pesan secara halus.

Soal 2:
Apa yang dimaksud dengan majas sindiran dalam teks anekdot?
A. Gaya bahasa yang menggambarkan sesuatu dengan jujur.
B. Gaya bahasa yang mengungkapkan maksud dengan cara menyindir.
C. Gaya bahasa yang menyampaikan informasi dengan sangat serius.
D. Gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kasar secara langsung.
E. Gaya bahasa yang tidak digunakan dalam teks anekdot.

Jawaban: B. Gaya bahasa yang mengungkapkan maksud dengan cara menyindir.

Soal 3:
Manakah dari berikut yang termasuk dalam jenis majas sindiran yang disebutkan dalam teks anekdot?
A. Simile.
B. Ironi.
C. Metafora.
D. Onomatopeia.
E. Antitesis.

Jawaban: B. Ironi.

Soal 4:
Apa yang dimaksud dengan kata kerja material dalam teks anekdot?
A. Kata yang tidak memiliki makna.
B. Kata yang harus diterjemahkan.
C. Kata yang menunjukkan suatu aktivitas atau tindakan.
D. Kata yang hanya digunakan dalam puisi.
E. Kata yang berarti sama dengan kata benda.

Jawaban: C. Kata yang menunjukkan suatu aktivitas atau tindakan.

Soal 5:
Mengapa majas ironi dan sinisme lebih diterima untuk digunakan dalam teks anekdot?
A. Karena kedua majas tersebut tidak bersifat santun.
B. Karena kedua majas tersebut tidak digunakan dalam teks anekdot.
C. Karena kedua majas tersebut tidak menyindir.
D. Karena kritik sosial dalam teks anekdot bersifat santun.
E. Karena kedua majas tersebut tidak memiliki makna.

Jawaban: D. Karena kritik sosial dalam teks anekdot bersifat santun.

D. MENULIS TEKS EKSPOSISI HASIL PENELITIAN SEDERHANA SEBAGAI BAHAN UNTUK MENYAMPAIKAN KRITIK SOSIAL

Soal 1:
Apa yang harus dilakukan setelah menentukan topik fenomena sosial dalam penelitian sederhana?
A. Menyusun struktur laporan eksposisi.
B. Memilih responden yang beragam.
C. Merumuskan pertanyaan penelitian.
D. Membuat infografik.
E. Melakukan olah data.

Jawaban: C. Merumuskan pertanyaan penelitian.

Soal 2:
Apa manfaat dari memilih banyak responden dalam penelitian sederhana?
A. Membuat laporan eksposisi lebih menarik.
B. Meningkatkan validitas hasil penelitian.
C. Mengurangi jumlah pertanyaan penelitian.
D. Menghemat waktu dan biaya.
E. Tidak ada manfaatnya.

Jawaban: B. Meningkatkan validitas hasil penelitian.

Soal 3:
Apa langkah yang harus diambil setelah mengumpulkan data dalam penelitian sederhana?
A. Menyusun struktur laporan eksposisi.
B. Menyusun pertanyaan penelitian.
C. Melakukan olah data.
D. Merumuskan topik fenomena sosial.
E. Memilih responden.

Jawaban: C. Melakukan olah data.

Soal 4:
Apa yang termasuk dalam struktur teks eksposisi laporan hasil penelitian?
A. Hanya pernyataan pendapat.
B. Hanya argumen/hasil penelitian.
C. Hanya penegasan ulang/simpulan.
D. Pernyataan pendapat, argumen/hasil penelitian, dan penegasan ulang/simpulan.
E. Tidak ada struktur khusus.

Jawaban: D. Pernyataan pendapat, argumen/hasil penelitian, dan penegasan ulang/simpulan.

Soal 5:
Apa yang dapat digunakan untuk menyajikan data dalam teks eksposisi laporan hasil penelitian?
A. Pertanyaan penelitian.
B. Infografik yang menarik.
C. Struktur laporan eksposisi.
D. Topik fenomena sosial.
E. Jumlah responden.

Jawaban: B. Infografik yang menarik.

E. MENYAJIKAN KOMIK POTONGAN (COMIC STRIP)

Soal 1:
Apa yang dimaksud dengan komik potongan atau comic strip?
A. Komik yang terdiri dari satu panel besar.
B. Komik yang hanya menggunakan warna hitam dan putih.
C. Komik yang terdiri atas empat panel atau lebih, berisi satu adegan dalam setiap panel.
D. Komik yang hanya digunakan dalam buku.
E. Komik yang tidak mengandung humor.

Jawaban: C. Komik yang terdiri atas empat panel atau lebih, berisi satu adegan dalam setiap panel.

Soal 2:
Berapa panel yang biasanya terdapat dalam komik potongan atau comic strip?
A. Satu panel.
B. Tiga panel.
C. Enam panel.
D. Empat panel atau lebih.
E. Sepuluh panel.

Jawaban: D. Empat panel atau lebih.

Soal 3:
Apa fungsi komik potongan atau comic strip dalam menyampaikan anekdot?
A. Menyampaikan anekdot tanpa menggunakan gambar.
B. Menyampaikan pesan tanpa humor.
C. Menyampaikan humor tanpa pesan.
D. Menyampaikan anekdot dengan gambar dan humor.
E. Tidak memiliki fungsi dalam menyampaikan anekdot.

Jawaban: D. Menyampaikan anekdot dengan gambar dan humor.

Soal 4:
Apa yang dapat digunakan sebagai alat untuk menyampaikan kritik sosial dalam komik potongan?
A. Warna-warni.
B. Ukuran panel.
C. Penulisan yang panjang.
D. Gambar dan dialog.
E. Tidak ada alat yang dapat digunakan.

Jawaban: D. Gambar dan dialog.

Soal 5:
Apa yang dimaksud dengan panel dalam komik potongan atau comic strip?
A. Alat untuk menggambar.
B. Ruang berwarna dalam komik.
C. Bingkai atau kotak yang berisi satu adegan dalam komik.
D. Naskah dialog dalam komik.
E. Garis pembatas dalam komik.

Jawaban: C. Bingkai atau kotak yang berisi satu adegan dalam komik.

F. MENAMPILKAN LAWAKAN TUNGGAL SECARA SANTUN

Soal 1:
Apa yang dimaksud dengan "set up" dalam naskah lawakan tunggal?
A. Bagian yang mengandung unsur humor.
B. Bagian yang mengandung punchline.
C. Bagian pengantar yang tidak lucu yang menjadi pengantar lelucon.
D. Bagian yang mengandung tindakan fisik dari komika.
E. Bagian yang berisi penjelasan tema naskah.

Jawaban: C. Bagian pengantar yang tidak lucu yang menjadi pengantar lelucon.

Soal 2:
Apa yang dimaksud dengan "punch" dalam naskah lawakan tunggal?
A. Bagian yang mengandung unsur humor.
B. Bagian yang mengandung tindakan fisik dari komika.
C. Bagian yang berisi penjelasan tema naskah.
D. Bagian pengantar yang tidak lucu yang menjadi pengantar lelucon.
E. Bagian yang mengandung pertanyaan retoris.

Jawaban: A. Bagian yang mengandung unsur humor.

Soal 3:
Apa yang dimaksud dengan "bit" dalam naskah lawakan tunggal?
A. Bagian yang mengandung unsur humor.
B. Bagian yang mengandung tindakan fisik dari komika.
C. Bagian pengantar yang tidak lucu yang menjadi pengantar lelucon.
D. Bagian pengantar yang mengandung pertanyaan retoris.
E. Sepasang kesatuan set up dan punch yang membahas satu subtema.

Jawaban: E. Sepasang kesatuan set up dan punch yang membahas satu subtema.

Soal 4:
Apa yang dimaksud dengan "Rule of three" dalam naskah lawakan tunggal?
A. Cara mengatur intonasi saat presentasi.
B. Penggunaan kata-kata kasar dalam naskah.
C. Penggunaan tiga contoh yang berkaitan untuk mengundang tawa penonton.
D. Penggunaan teknik wawancara dalam naskah.
E. Tidak memiliki kaitan dengan naskah lawakan tunggal.

Jawaban: C. Penggunaan tiga contoh yang berkaitan untuk mengundang tawa penonton.

Soal 5:
Apa yang perlu diperhatikan dalam hal kesantunan saat menampilkan lawakan tunggal?
A. Menggunakan kata-kata kasar untuk menambah humor.
B. Tidak perlu memperhatikan kesantunan dalam berbahasa.
C. Menggunakan bahasa yang kasar untuk menyampaikan kritik.
D. Menggunakan kata "maaf" atau "permisi" saat mengkritik orang.
E. Tidak peduli dengan reaksi audiensi terhadap kritik.

Jawaban: D. Menggunakan kata "maaf" atau "permisi" saat mengkritik orang.

Komentar