Pengalaman Menggunakan Chat GPT, Serasa Seperti Ngobrol Sama Robot

Halo guys, gue mau sharing nih pengalaman gue menggunakan ChatGPT. Buat yang belum tahu, ChatGPT itu adalah sebuah aplikasi yang bisa diakses untuk ngobrol atau bertanya apa saja. Aplikasi ini ditenagai oleh teknologi kecerdasan buatan GPT-3.5 yang dikembangkan oleh OpenAI. Gue sendiri udah cukup sering menggunakan ChatGPT untuk berbagai keperluan, dan gue mau kasih tahu pengalaman gue selama menggunakan aplikasi ini.

Gue harus bilang kalau ChatGPT itu bener-bener keren. Gue heran gimana mereka bisa bikin teknologi sehebat ini. Pas gue pertama kali coba aplikasi ini, gue agak bingung karena belum terbiasa ngobrol sama AI. Tapi setelah gue beberapa kali coba, gue jadi semakin paham cara kerjanya.

Yang gue suka dari ChatGPT adalah keakuratannya dalam memberikan jawaban. Selama gue menggunakan aplikasi ini, gue jarang banget nemu jawaban yang salah atau kurang tepat. Bahkan kadang-kadang gue merasa jawabannya terlalu detail dan rumit buat gue pahami. Jadi kalau kamu butuh informasi atau jawaban yang akurat dan terpercaya, ChatGPT bisa jadi pilihan yang bagus.

Aplikasi seperti ChatGPT juga bisa digunakan untuk membantu orang yang membutuhkan. Misalnya, dalam dunia pendidikan, aplikasi ini bisa digunakan untuk membantu siswa yang kesulitan dalam memahami materi pelajaran.

Dalam dunia kesehatan, aplikasi ini bisa digunakan untuk membantu pasien dalam mencari informasi tentang kesehatan dan gejala penyakit.

Tapi tentunya ada juga kekurangan dari aplikasi ini. Kekurangan yang paling nyata menurut gue adalah kadang-kadang ChatGPT masih belum bisa memahami konteks dari pertanyaan yang kita ajukan. Jadi, meskipun jawabannya tepat, tapi kadang-kadang tidak relevan dengan pertanyaan yang sebenarnya kita tanyakan. Namun, gue harus akui kalau ini juga bisa terjadi ketika kita ngobrol sama manusia, jadi tidak bisa terlalu ditekankan sebagai kekurangan yang signifikan.

Selain itu, gue juga merasa kalau ChatGPT masih belum bisa meniru percakapan dengan manusia yang natural. Meskipun gue tahu kalau gue ngobrol sama AI, tapi kadang-kadang rasanya masih kaku dan terasa seperti ngobrol sama robot. Tapi tentunya, ini juga tidak bisa terlalu ditekankan sebagai kekurangan yang berarti.

Yang menarik dari ChatGPT adalah kemampuannya dalam menyesuaikan bahasa. Aplikasi ini bisa memahami dan memberikan jawaban dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Jadi, buat kamu yang ingin mencoba ngobrol menggunakan bahasa Indonesia, kamu bisa mencobanya di ChatGPT.

Selama menggunakan aplikasi ini, gue juga menemukan fitur yang cukup menarik, yaitu chat history. Fitur ini memungkinkan gue untuk melihat kembali percakapan yang gue lakukan dengan ChatGPT. Hal ini cukup berguna ketika gue ingin mencari informasi atau jawaban yang pernah gue dapatkan sebelumnya.

Gue juga bisa melihat bagaimana gue bertanya dan bagaimana ChatGPT memberikan jawaban, sehingga gue bisa belajar dan memperbaiki cara bertanya gue agar lebih tepat dan jelas.

Tapi tentu saja, penggunaan ChatGPT juga memiliki batasannya. Meskipun aplikasi ini mampu memberikan jawaban yang akurat dan cepat, namun aplikasi ini tidak bisa menggantikan interaksi manusia secara penuh.

ChatGPT masih kurang dalam hal kemampuan untuk memahami emosi dan konteks dari percakapan yang kita lakukan. Jadi, jika kamu membutuhkan interaksi yang lebih personal dan empati, maka kamu tetap membutuhkan manusia untuk berbicara.

Ada juga kekhawatiran mengenai privasi dan keamanan data pengguna. Karena ChatGPT menggunakan teknologi kecerdasan buatan, maka ada kemungkinan data pengguna diambil dan digunakan untuk tujuan lain. Oleh karena itu, sebaiknya kamu menggunakan aplikasi ini dengan bijak dan tidak membagikan informasi yang sensitif atau pribadi.

Seiring dengan berkembangnya teknologi kecerdasan buatan, kemungkinan di masa depan aplikasi seperti ChatGPT akan semakin canggih dan mampu memahami emosi dan konteks dari percakapan yang kita lakukan. Ini akan membuat pengalaman pengguna semakin personal dan mendalam.

Komentar