Kunci Jawaban Tugas Sejarah Kelas 10 SMK Halaman 72

Berikut soal tugas mata pelajaran Sejarah kelas X SMK, halaman 72 lengkap dengan kunci jawaban.

A. Pertanyaan tugas:
1. Jelaskan tentang bagaimana sejarah tradisi Sasi!

Jawab:
Sejarah tradisi Sasi adalah sebagai berikut:
Tradisi Sasi telah berlangsung sejak dahulu kala dan dilakukan oleh masyarakat adat di wilayah Kepulauan Maluku dan Papua Barat. Tradisi ini dilakukan untuk melindungi dan mengelola sumber daya alam di darat dan laut.

Sasi dapat dipahami sebagai larangan untuk mengambil sumber daya alam dalam jangka waktu tertentu sehingga terjaga keberlanjutannya. Praktik Sasi dilakukan antara masyarakat adat/kampung, kepala adat, dan tokoh masyarakat. Terdapat berbagai macam aturan dalam praktik Sasi, seperti pada Sasi Lompa masyarakat Pulau Haruku, Maluku Tengah, yang telah dipraktikkan sejak abad ke-16.

2. Mengapa terdapat tradisi Sasi?

Jawab:
Tradisi Sasi ada karena masyarakat yang tinggal di laut maupun dekat lautan dan sungai memiliki ketergantungan yang tinggi dengan sumber daya laut dan sungai sehingga mereka menyadari betapa pentingnya menjaga kelestarian dan keberlanjutan lingkungan. Dengan adanya Sasi, diharapkan sumber daya alam di wilayah tersebut dapat terjaga kelestariannya dan tidak punah sehingga masyarakat dapat terus menikmatinya.

3. Jelaskan manfaat tradisi Sasi bagi kehidupan?

Jawab:
Manfaat tradisi Sasi bagi kehidupan, antara lain:
a). Menjaga keberlanjutan kehidupan dan lingkungan. Dengan adanya Sasi, sumber daya alam dapat terjaga keberlanjutannya dan tidak mengalami kerusakan atau kepunahan. Hal ini memungkinkan masyarakat dapat terus menggunakan sumber daya alam tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, baik sebagai bahan makanan maupun sebagai bahan untuk keperluan sehari-hari.

b). Tradisi Sasi juga dapat memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas antar masyarakat dalam menjaga lingkungan dan sumber daya alam yang ada di wilayah mereka.

4. Jelaskan tantangan dari tradisi Sasi pada masa kini?

Jawab:
Tantangan dari tradisi Sasi pada masa kini antara lain:
a). Perubahan sosial dan budaya, globalisasi, urbanisasi, dan modernisasi yang dapat memengaruhi kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan dan sumber daya alam.

b). Adanya kepentingan ekonomi yang lebih besar dan tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup dapat memengaruhi kepatuhan masyarakat terhadap aturan-aturan Sasi.

c). Adanya perubahan iklim dan bencana alam yang dapat mempengaruhi sumber daya alam dan keberlanjutannya.

5. Berikan pula solusi untuk mengatasi tantangan tersebut!

Jawab:
Solusi untuk mengatasi tantangan tersebut, antara lain:
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keberlanjutan sumber daya alam melalui sosialisasi dan edukasi.
  • Melibatkan pemerintah dan lembaga terkait untuk mendukung dan memfasilitasi praktik Sasi secara resmi dan legal.
  • Memperkuat peran dan kewenangan masyarakat adat dalam menjaga sumber daya alam di wilayahnya.
  • Mengintegrasikan teknologi dan ilmu pengetahuan modern dengan kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam.
  • Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan dan pelaksanaan Sasi, termasuk pembentukan kelompok pengawas dan pengelola sumber daya alam yang terorganisir dengan baik.

6. Perhatikan tempat tinggal kalian, apakah memiliki tradisi serupa seperti tradisi Sasi? Jika iya, jelaskan bagaimana sejarahnya, bagaimana tradisi tersebut dapat menjadi norma dan dampaknya bagi masyarakat di tempat kalian?

Jawab:
Di daerah saya, Bali memiliki tradisi serupa dengan tradisi Sasi yaitu tradisi Subak. Subak adalah sistem pengelolaan irigasi untuk sawah di Bali yang telah dilakukan selama berabad-abad. 

Tradisi Subak bermula pada abad ke-9 ketika Agung Sri Dharmodayanavrata atau Sri Kesari Warmadewa memerintah Bali.

Sri Kesari Warmadewa mengembangkan sistem irigasi di Bali dan membagi wilayah Bali menjadi beberapa desa yang masing-masing memiliki sistem pengairan yang teratur.

Aturan adat ini ditetapkan untuk menjaga keberlanjutan pengelolaan irigasi dan sawah. Sistem Subak diatur oleh kelompok adat dan dijalankan secara kolektif oleh semua petani di desa.

Dalam sistem Subak, setiap petani memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam pengelolaan air dan pengairan sawah. Sistem ini berfungsi untuk memastikan penggunaan air yang adil dan efisien serta menjaga kesuburan tanah.

Sistem Subak menjadi norma dalam kehidupan masyarakat Bali. Setiap petani dan kelompok adat harus mengikuti aturan adat dan sistem Subak untuk dapat memanen padi secara berkelanjutan.

Dalam kehidupan sehari-hari, tradisi Subak menjadi simbol dari kesatuan masyarakat dan hubungan harmonis antara manusia dengan alam. Tradisi ini juga menciptakan kearifan lokal yang terjaga dan dilakukan secara turun-temurun.

Tradisi ini berhasil menciptakan sistem pengelolaan irigasi dan pengairan sawah yang efektif dan efisien sehingga kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi secara berkelanjutan. Selain itu, sistem Subak juga membantu dalam menjaga kesuburan tanah dan keanekaragaman hayati di Bali. 



B. Pertanyaan reflektif:
1. Hal baru apa yang telah kalian pelajari dari penugasan ini?

Jawab:
Hal baru yang telah saya pelajari dari penugasan ini adalah tentang tradisi Sasi yang dilakukan oleh masyarakat adat di Maluku dan Papua Barat untuk melindungi dan mengelola sumber daya alam di darat dan laut.

2. Jelaskan keterampilan apa yang telah kalian pelajari dari penugasan ini?

Jawab:
Keterampilan yang telah saya pelajari dari penugasan ini adalah kemampuan untuk memahami dan menghargai tradisi dan kearifan lokal yang berhubungan dengan konservasi sumber daya alam. Dari penugasan ini saya juga memahami tentang pentingnya menjaga kelestarian dan keberlanjutan lingkungan.

Dengan memahami dan menghargai tradisi ini, saya dapat belajar untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar kita dan mengambil tindakan yang konkret untuk melindungi sumber daya alam yang ada.

Komentar