Karya Pembaruan Allah dalam Penyelamatan Dunia

Berikut adalah uraian dan penjelasan tentang karya pembaruan allah dalam penyelamatan dunia.

Allah tetap bekerja menyelamatkan dunia. Alkitab memberi kesaksian bahwa karya pembaruan Allah sudah direncanakan jauh sebelum kelahiran Yesus Kristus.

Ketika membaca Alkitab dengan menerima tema bahwa Allah menciptakan, menyelamatkan dan membarui, maka seluruh kesaksian Alkitab menjadi bukti bahwa janji Allah sungguh nyata dan berlaku, bukan hanya pada masa lalu, untuk bangsa Israel, tetapi juga pada saat ini, untuk seluruh umat manusia yang percaya kepada Kristus (Sproul, 1993).

Ini dapat dilihat dari kata-kata Rasul Paulus dalam Surat Galatia, “Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.

Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak” (Galatia 4:4-5).

Paulus mengatakan bahwa kedatangan Yesus ke dunia juga terjadi karena “telah genap waktunya”.

Dalam tafsirannya, Jackson (2020) mengatakan bahwa yang Paulus maksudkan genap waktunya adalah sejumlah faktor yang mendukung kelahiran Yesus di dunia.

Orang-orang Yahudi sudah memperkenalkan konsep monoteisme dan Kitab Suci Ibrani yang mempersiapkan kedatangan Yesus.

Berikutnya, orang-orang Yunani menyediakan bahasa yang digunakan oleh seluruh masyarakat di daerah Laut Tengah dan Palestina, tempat kelahiran Yesus.

Yunani merupakan bahasa yang tepat, yang dipahami oleh semua bangsa pada saat itu. Beberapa waktu kemudian, orang-orang Romawi menciptakan perdamaian serta sarana transportasi dan komunikasi yang sangat penting saat itu. 

Julius Caesar, misalnya, memerintahkan pembangunan jalan-jalan raya di seluruh Eropa yang dikenal memiliki jaringan yang meluas hingga ke Palestina. Ini semua telah menjadi persiapan yang sangat tepat untuk pemberitaan Injil Kristus ke seluruh dunia yang sudah dikenal saat itu.

Penyertaan Allah atas dunia saat ini bisa kita saksikan dari berbagai upaya perdamaian yang terus diupayakan terjadi di Timur Tengah. Beberapa negara Arab telah mulai menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

Kendati demikian, kita masih berharap agar masalah Palestina dapat diselesaikan juga dengan damai dan adil. Tentu kita berharap agar rakyat Palestina pun akhirnya kelak dapat menikmati hidup di dalam kemerdekaan.

Kita menyaksikan juga sejumlah negara berhasil mengatasi wabah Covid-19 dengan baik, seperti Vietnam, Taiwan, Selandia Baru, Finlandia, Jerman. Walaupun ada perdebatan tentang ukuran yang dipakai untuk menyatakan bahwa suatu negara berhasil dan negara lainnya gagal dalam mengatasi pandemik ini (https://www.bbc.com/news/world-europe54391482).

Allah memberikan hikmat kepada para pemimpin yang bekerja dengan keras dan berhasil membangun kepercayaan rakyat kepada negara.

Komentar