Ciri-Ciri Bangunan Masjid-Masjid Kuno Di Indonesia Lengkap Dengan Penjelasannya

Berikut adalah ciri-ciri bangunan masjid-masjid kuno di Indonesia yang dikutip dari buku Sejarah Indonesia materi Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam kelas X SMA/SMK.

Ciri-ciri bangunan masjid-masjid kuno di Indonesia, yaitu:
  1. Atapnya berupa atap tumpang, yaitu atapnya bersusun, semakin ke atas semakin kecil dan tingkat yang paling atas berbentuk limas. Jumlah tumpang biasanya selalu gasal/ ganjil, ada yang tiga, ada juga yang lima. Ada pula yang tumpangnya dua, tetapi yang ini dinamakan tumpang satu, jadi angka gasal juga. Atap yang demikian disebut meru. Atap masjid biasanya masih diberi lagi sebuah kemuncak/ puncak yang dinamakan mustaka.
  2. Tidak ada menara yang berfungsi sebagai tempat mengumandangkan adzan. Berbeda dengan masjid-masjid di luar Indonesia yang umumnya terdapat menara. Pada masjid-masjid kuno di Indonesia untuk menandai datangnya waktu salat dilakukan dengan memukul beduk atau kentongan. Yang istimewa dari Masjid Kudus dan Masjid Banten adalah menaranya yang bentuknya begitu unik. Bentuk menara Masjid Kudus merupakan sebuah candi langgam Jawa Timur yang telah diubah dan disesuaikan penggunaannya dengan diberi atap tumpang. Pada Masjid Banten, menara tambahannya dibuat menyerupai mercusuar.
  3. Masjid umumnya didirikan di ibu kota atau dekat istana kerajaan. Ada juga masjid-masjid yang dipandang keramat yang dibangun di atas bukit atau dekat makam. Masjid-masjid di zaman Wali Sanga umumnya berdekatan dengan makam.

Itulah ciri-ciri bangunan masjid-masjid kuno di Indonesia. Ciri-ciri Bangunan masjid-masjid kuno di Indonesia ini merupakan kunci jawaban dari beberapa soal essay:
  1. Bagaimana bentuk bangunan masjid-masjid kuno di Indonesia jelaskan?
  2. Sebutkan ciri-ciri bangunan masjid kuno di Indonesia
  3. Bagaimana ciri-ciri bangunan masjid peninggalan kerajaan Islam?

Komentar