Rangkuman BAB 2. Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial - Sosiologi Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka

Berikut rangkuman atau ringkasan BAB 2. Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial, mata pelajaran Sosiologi kelas 11 SMA kurikulum merdeka.

Materi: A. Permasalahan Sosial Terkait Pengelompokan Sosial

Permasalahan sosial merupakan kondisi yang dianggap berbahaya dan membutuhkan perbaikan. Faktor penyebabnya beragam, mulai dari pelanggaran nilai dan norma, bencana alam, wabah penyakit, hingga pengelompokan sosial.

Pengelompokan sosial dapat menimbulkan berbagai permasalahan, seperti prasangka, eksklusivisme, partikularisme, dan eksklusi sosial. Akibatnya, kelompok-kelompok tertentu terpinggirkan dan tidak mendapatkan akses yang sama dalam kehidupan sosial.

Sejarah politik pecah belah yang diterapkan VOC di Indonesia menjadi contoh nyata permasalahan sosial akibat pengelompokan. Gejala serupa masih dapat ditemukan dalam masyarakat saat ini. Oleh karena itu, kerukunan antarkelompok menjadi kunci untuk membangun bangsa yang lebih maju.

Materi: B. Ragam Permasalahan Sosial Terkait Pengelompokan Sosial

Permasalahan sosial yang disebabkan oleh pengelompokan sosial berakar dari prasangka, eksklusivisme, partikularisme, dan eksklusi sosial. Hal ini memunculkan berbagai permasalahan seperti ketidakadilan, intoleransi, dan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Ketidakadilan terjadi ketika kelompok tertentu diperlakukan tidak setara dengan kelompok lain. Contohnya, diskriminasi gender yang membatasi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.

Intoleransi adalah sikap tidak menghargai dan menghormati perasaan orang lain. Hal ini dapat memicu konflik antar kelompok yang berbeda, seperti agama, suku, dan ras. Intoleransi dapat diatasi dengan membangun kesadaran melalui introspeksi diri, penegakan hukum dan HAM, serta membiasakan diri dengan perbedaan dan keterbukaan informasi.

KKN merupakan tindakan yang memanfaatkan kekuasaan untuk keuntungan pribadi atau kelompok. Hal ini dapat merugikan keuangan negara dan perekonomian negara. KKN dapat dicegah dengan membiasakan diri disiplin, tanggung jawab, jujur, dan amanah.

Materi: C. Penelitian Berbasis Pemecahan Masalah Sosial

Masalah sosial yang kompleks membutuhkan solusi yang sistematis dan ilmiah. Penelitian sosial hadir sebagai alat untuk memahami akar permasalahan, mengembangkan strategi penyelesaian, dan mempromosikan toleransi serta kerukunan antar kelompok sosial.

Penelitian sosial terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
  • Mengidentifikasi dan merumuskan fokus masalah: Tahap awal ini penting untuk menentukan arah penelitian dan fokus yang ingin dipecahkan.
  • Mendesain penyelidikan masalah sosial: Pada tahap ini, peneliti menentukan teori dan metode penelitian yang tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian.
  • Mengumpulkan dan menganalisis data: Data dikumpulkan melalui berbagai teknik, seperti observasi, wawancara, dan survei. Data kemudian dianalisis untuk menghasilkan temuan penelitian.
  • Mengomunikasikan dan merekomendasikan hasil penelitian: Temuan penelitian dikomunikasikan melalui laporan penelitian, presentasi, dan publikasi ilmiah. Rekomendasi penyelesaian masalah yang efektif juga perlu dirumuskan.

Contoh penelitian sosial adalah penelitian tentang bullying di sekolah yang dilakukan oleh Andi dan kelompoknya. Mereka mengikuti tahapan penelitian dengan baik, mulai dari mengidentifikasi masalah, merumuskan fokus penelitian, mendesain penelitian, mengumpulkan data, menganalisis data, hingga mengomunikasikan hasil penelitian.

Penelitian sosial dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, seperti:
  • Meningkatkan pemahaman tentang akar permasalahan sosial.
  • Mengembangkan strategi penyelesaian masalah yang efektif.
  • Mempromosikan toleransi dan kerukunan antar kelompok sosial.
  • Mendorong perubahan kebijakan publik.