Anda adalah manajer dari perusahaan NGO (non government organisation). Dalam penyusunan anggaran perusahaan, pendekatan anggaran apakah yang Anda pilih, Statis atau Fleksibel?

Anda adalah manajer dari perusahaan NGO (non government organisation). Dalam penyusunan anggaran perusahaan, pendekatan anggaran apakah yang Anda pilih, Statis atau Fleksibel?

Diskusikan:
1. Pendekatan yang Anda pilih berdasarkan situasi bisnis yang nyata di perusahaan Anda! jelaskan secara lengkap!

2. Keuntungan dan kerugian dari pemilihan pendekatan tersebut!

Jawaban:

1. Memilih Pendekatan Anggaran yang Tepat

Sebagai contoh, bayangkan sebuah NGO yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan dengan fokus pada program edukasi dan advokasi.

Untuk gaji staf, sewa kantor, dan biaya operasional dasar lainnya, pendekatan statis mungkin lebih tepat. Hal ini dikarenakan kebutuhan untuk komponen-komponen ini relatif stabil dan mudah diprediksi. Pendekatan statis menawarkan kesederhanaan dan kontrol yang dibutuhkan untuk memastikan kelancaran operasional sehari-hari.

Namun, untuk program edukasi yang berlokasi di daerah terpencil dengan kebutuhan logistik yang bervariasi, atau untuk kampanye advokasi yang membutuhkan dana tambahan tergantung pada perkembangan isu kebijakan, pendekatan fleksibel akan lebih sesuai. Pendekatan ini memungkinkan NGO untuk mengalokasikan sumber daya secara optimal dan beradaptasi dengan perubahan situasi yang tidak terduga.

Kombinasi pendekatan statis dan fleksibel juga dapat dipertimbangkan. Contohnya, NGO dapat menggunakan anggaran statis untuk gaji staf dan operasional dasar, dan menggunakan anggaran fleksibel untuk program dan kegiatan yang dinamis.

Perlu kita ketahui bahwa tidak ada solusi universal dalam memilih pendekatan anggaran. Faktor-faktor seperti sifat kegiatan, prediktabilitas pendanaan, dan tingkat ketidakpastian harus dipertimbangkan secara cermat untuk menentukan pendekatan yang paling tepat bagi NGO.

Kunci utama adalah penggunaan anggaran yang efektif dan akuntabel. Pemantauan dan evaluasi anggaran secara berkala, serta komunikasi yang transparan dengan pemangku kepentingan, akan membantu memastikan bahwa dana NGO digunakan secara optimal untuk mencapai tujuan mulia.

2. Memilih Pendekatan Anggaran yang Tepat untuk NGO

Memilih antara pendekatan anggaran statis dan fleksibel dalam organisasi NGO memiliki konsekuensi yang berbeda. Masing-masing pendekatan menawarkan kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan dengan cermat untuk memastikan pengelolaan keuangan yang optimal dan pencapaian tujuan organisasi.

Pendekatan statis menawarkan kesederhanaan dan stabilitas, ideal untuk program rutin dengan siklus yang terukur dan perubahan minimal. Kelebihannya terletak pada kemudahan implementasi, kontrol pengeluaran, dan kesesuaian untuk program seperti gaji staf, sewa kantor, dan biaya operasional dasar. Namun, pendekatan ini kurang responsif terhadap perubahan dan berisiko kekurangan dana jika terjadi situasi tak terduga.

Di sisi lain, pendekatan fleksibel memberikan ruang untuk beradaptasi dengan situasi dinamis dan mengalokasikan sumber daya secara optimal. Kelebihannya terletak pada kemampuan untuk merespon perubahan, mengalokasikan dana secara tepat guna, dan memudahkan respon terhadap situasi tak terduga. Namun, pendekatan ini membutuhkan kompleksitas dalam pembuatan dan pengelolaan, serta potensi penyalahgunaan dana jika tidak dikontrol dengan baik.

Pemilihan pendekatan yang tepat bergantung pada beberapa faktor, seperti sifat kegiatan dan program, prediktabilitas pendanaan, dan tingkat ketidakpastian yang dihadapi organisasi. NGO dengan program rutin dan pendanaan stabil mungkin lebih cocok dengan pendekatan statis, sementara NGO yang bergerak di bidang dinamis dengan pendanaan yang tidak menentu mungkin lebih memilih pendekatan fleksibel.

Kombinasi pendekatan statis dan fleksibel juga dapat dipertimbangkan untuk mencapai keseimbangan antara stabilitas dan fleksibilitas. Penting untuk diingat bahwa anggaran hanyalah sebuah alat, dan kuncinya adalah penggunaan yang efektif dan akuntabel. Pemantauan dan evaluasi anggaran secara berkala, serta komunikasi yang transparan dengan pemangku kepentingan, akan membantu memastikan bahwa dana NGO digunakan secara optimal untuk mencapai tujuan mulia.