Teman-teman mahasiswa, beberapa definisi komunikasi disampaikan oleh para ahli. Ada ahli yang mendefinisikan komunikasi sebagai tindakan satu arah, ada pula ahli yang mendefinisikan komunikasi sebagai tindakan dua arah (proses aksi dan reaksi). Dengan adanya teknologi masa kini yang memunculkan media baru dengan fasilitas kemudahan untuk berkomunikasi secara dua arah, apakah kemudian definisi komunikasi sebagai tindakan 1 arah masih bisa diterapkan pada kegiatan komunikasi saat ini? mengapa demikian? silahkan berdiskusi.

Teman-teman mahasiswa, beberapa definisi komunikasi disampaikan oleh para ahli. Ada ahli yang mendefinisikan komunikasi sebagai tindakan satu arah, ada pula ahli yang mendefinisikan komunikasi sebagai tindakan dua arah (proses aksi dan reaksi). Dengan adanya teknologi masa kini yang memunculkan media baru dengan fasilitas kemudahan untuk berkomunikasi secara dua arah, apakah kemudian definisi komunikasi sebagai tindakan 1 arah masih bisa diterapkan pada kegiatan komunikasi saat ini? mengapa demikian? silahkan berdiskusi.

Dalam menyampaikan pendapat gunakan argumentasi yang tepat dilengkapi dengan contoh riil.

Jawaban:

Seiring perkembangan zaman dan kemunculan teknologi baru, makna komunikasi pun mengalami pergeseran. Dahulu, para ahli seperti Harold Lasswell (1948) melihat komunikasi sebagai proses satu arah, di mana informasi mengalir dari pengirim (komunikator) kepada penerima (komunikan) tanpa adanya timbal balik. Model ini digambarkan dengan rumus "Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?".

Namun, seiring munculnya media interaktif dan platform digital, definisi komunikasi berkembang menjadi proses dua arah yang dinamis. Model ini menekankan adanya interaksi dan pertukaran informasi antara pengirim dan penerima. Schramm (1954) memodifikasi rumus Lasswell menjadi "Who Says What To Whom In Which Channel With What Effect and With What Feedback?".

Pergeseran ini didorong oleh beberapa faktor, seperti kemunculan media interaktif seperti media sosial, platform pesan instan, dan aplikasi komunikasi lainnya yang memungkinkan interaksi langsung dan real-time antara pengirim dan penerima. Pengguna tidak hanya menerima informasi, tetapi juga dapat memberikan umpan balik, komentar, dan pertanyaan.

Selain itu, teknologi informasi memungkinkan pengguna untuk menghasilkan dan menyebarkan konten mereka sendiri, bukan hanya menerima informasi dari sumber terpusat. Hal ini mendorong komunikasi yang lebih partisipatif dan kolaboratif.

Lebih lanjut, dalam komunikasi online, peran pengirim dan penerima tidak lagi statis. Pengguna dapat beralih peran dengan mudah, menjadi pengirim dan penerima informasi secara bergantian.

Contoh nyata komunikasi dua arah dapat dilihat dalam berbagai aktivitas online, seperti diskusi di media sosial, webinar dan kelas online, serta e-commerce dan layanan pelanggan.

Di era digital ini, definisi komunikasi sebagai tindakan satu arah tidak lagi sepenuhnya relevan. Komunikasi telah berkembang menjadi proses dua arah yang dinamis dan interaktif, di mana pengirim dan penerima saling terhubung dan terlibat dalam pertukaran informasi dan ide. Teknologi baru telah memfasilitasi komunikasi dua arah dengan lebih mudah dan efektif, membuka peluang baru untuk kolaborasi, partisipasi, dan pemahaman yang lebih baik.