Materi BAB 5 Peran Roh Kudus dan Allah Tri Tunggal - Agama Katolik Kelas 10 SMA/SMK Kurikulum Merdeka

Berikut adalah materi BAB 5 Peran Roh Kudus dan Allah Tri Tunggal mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti kelas 10 SMA/SMK kurikulum merdeka.

A. Peran Roh Kudus

1. Roh Kudus yang kalian kenal sekarang, sesungguhnya sudah ada dan sudah berperan sejak Perjanjian Lama. Dari segi peran, setidaknya kalian menemukan dua peran yang sangat menonjol, yakni sebagai penata dan pemberi hidup, dan memberi tugas khusus pada tokoh-tokoh tertentu untuk menjalankan tugas yang diberikan Tuhan.

2. Secara umum dapat dikatakan bahwa peran Roh Kudus dalam Perjanjian Lama masih terselubung dan bekerja pada orang-orang tertentu saja. Sedangkan dalam Perjanjian Baru, Roh itu dicurahkan kepada semua orang yang percaya tidak terbatas pada orang-orang tertentu.

3. Masing-masing pengarang Injil mempunyai penekanan sendiri dalam melihat peran Roh Kudus.

4. Roh Kudus yang kalian terima adalah Roh yang dijanjikan Yesus sebelum kenaikan-Nya ke surga. Janji itu dipenuhi oleh Yesus pada saat Pentakosta. Berkat pencurahan Roh Kudus, para murid yang tadinya hidup penuh ketakutan mempunyai keberanian untuk mewartakan Yesus. Berkat pewartaan mereka makin banyak orang yang percaya kepada Kristus. Komunitas orang-orang percaya akan Kristus itu mempunyai cara hidup dan pengajaran yang makin terlihat berbeda dengan agama Yahudi. Mereka terbentuk menjadi satu komunitas yang berpusat pada iman akan kebangkitan Yesus. Itulah sebabnya Pentakosta sering dipandang sebagai awal lahirnya Gereja Kristus.

5. Dalam perjalanan selanjutnya, Roh Kudus menjadi pembimbing Gereja, terutama pada saat-saat Gereja menghadapi persoalan-persoalan untuk diputuskan, dan juga ketika Gereja harus menghadapi ajaran-ajaran sesat. Pada saat itu Roh Kudus sangat dirasakan perannya, Ia membimbing para Gembala Gereja untuk terus setia pada iman dan kebenaran seperti yang diwariskan para rasul.

6. Kalian yang hidup jaman sekarang pun menerima pencurahan Roh Kudus, baik dalam Pembaptisan maupun penerimaan sakramen Penguatan.

7. Bila kalian sudah menerima Roh Kudus, maka hidup kalian sudah selayaknya seturut bimbingan Roh Kudus. Dengan demikian akan terbedakan antara orang yang hidup dalam bimbingan Roh Kudus dengan orang yang hidup dalam daging (hawa nafsu duniawi).

8. Karena hakekatnya adalah Roh, maka kehadiran Roh Kudus sering digambarkan sebagai berbagai simbol: api, burung merpati, angin dan sebagainya.

9. Roh Kudus juga memberikan karunia khusus, yang dalam Gereja disebut dengan Sapta Karunia Roh Kudus.

B. Allah Tritunggal

1. Sekalipun kadang kurang dimengerti, tetapi umat Kristiani percaya akan Allah Tritunggal. Kepercayaan itu nampak dalam kebiasaan membuat tanda salib, dalam upacara baptis, dan dalam doa-doa liturgi lainnya.

2. Istilah atau kata Tritunggal sesungguhnya tidak tertulis dalam Kitab Suci. Istilah itu diperkenallkan oleh Bapa Gereja kalian Tertulianus, Penggunaan istilah Tritunggal pada sat itu merupakan perumusan yang tepat sebagai tanggapan atas berbagai ajaran sesat. Perumusan itu sendiri sangat dilatarbelakangi oleh pemikiran filsafat yang pada saat itu sangat berpengaruh pada berbagai bidang pemikiran manusia. Maka sangat wajar, bila kalian yang tidak memiliki pengetrahuan tentang ilmu filsafat merasa kesulitan dengan berbagai istilah yang terdapat dalam pengajaran tentang Tritunggal.

3. Kepercayaan akan Allah Tritunggal tidak berarti penyangkalan terhadap iman akan Allah yang Esa. Umat Katolik percaya akan Allah yang Esa sebagaimana sudah diimani sejak zaman Perjanjian Lama. Tetapi Perjanjian Lama juga sudah menunjukkan bahwa Allah yang Esa itu sekaligus Tritunggal dalam kasih. Maka pemahaman kalian tentang Tritunggal sesungguhnya mengenai ikatan kasih antara Bapa, Putra dan Roh Kudus yang terarah demi keselamatan manusia dan keutuhan ciptaan.

4. Mengimani Allah Tritunggal merupakan panggilan agar kalian senantiasa hidup suci, mengandalkan Allah, dan menjadikan kasih sebagai ikatan dalam keluarga dan masyarakat.