Materi BAB 5 Mengungkapkan Kekaguman Dalam Narasi Kearifan Lokal - Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/SMK Kurikulum Merdeka

Berikut adalah materi BAB 5 Mengungkapkan Kekaguman Dalam Narasi Kearifan Lokal mata pelajaran Bahasa Indonesia (Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia) kelas XII SMA/SMK kurikulum merdeka.

A. MENEMUKAN FAKTA DAN FIKSI, OPINI, SERTA ASUMSI DALAM TEKS NARASI DAN INFORMASI

Fiksi realitas adalah cerita rekaan yang menampilkan peristiwa nyata atau sangat mungkin ditemukan dalam kehidupan sehari- hari. Penulis fiksi realitas memang kerap mendapatkan ide dari dinamika kehidupan anak manusia.

Fiksi realitas berbeda dengan fiksi fantasi dan fiksi sains yang menam- pilkan imajinasi tingkat tinggi sehingga tokoh atau peristiwa sejenis tidak mungkin ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Cerita-cerita kepahlawanan super (superhero) ialah contoh cerita fiksi fantasi dan fiksi sains.

Kembali pada fiksi realitas, cerita jenis ini menyajikan fakta sebagai sarana untuk mengantarkan cerita. Hal ini terkadang membingungkan apabila kalian diminta menemukan atau mengidentifikasi fakta di dalam cerita fiksi.

Perbedaan Fakta dan Fiksi, yaitu fakta merupakan hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Sedangkan, Fiksi adalah (1) rekaan; khayalan; tidak berdasarkan kenyataan; (2) pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran

Sebuah cerita fiksi dapat memuat fakta apabila fiksi itu menyajikan kisah dalam realitas kehidupan dan realitas sejarah. Kalian tidak dapat mengarang cerita fiksi dengan menggunakan latar Kota Paris berada di Amerika karena hal itu tentu tidak sesuai dengan fakta. Kalian juga tidak dapat menyatakan bahwa Pangeran Diponegoro berasal dari Sumatra Barat pada cerita fiksi sejarah.

Fiksi atau khayalan di dalam fiksi realitas memang mungkin terjadi pada kehidupan nyata. Tokoh-tokoh yang dihadirkan dengan perwatakannya mirip dengan tokoh-tokoh di dunia nyata. Begitu pun peristiwa yang disajikan memang pernah terjadi di kehidupan nyata. Itulah yang menjadi ide seorang penulis untuk merangkai cerita.

Karena itu, demi menghindarkan penyamaan tokoh, tempat, dan peristiwa di dalam karya fiksi, penulis membuat sebuah penafian. Penafian dalam bahasa Inggris disebut disclaimer. Isi penafian adalah penyangkalan penulis terhadap cerita.

Penafian perlu dibuat agar penulis tidak mendapatkan tuntutan secara hukum karena menyajikan fakta cerita orang lain yang terjadi dalam kehidupan nyata. Dalam hal memasukkan fakta sejarah ke dalam cerita, penulis juga perlu berhati-hati untuk meriset fakta-fakta sejarah sebenarnya agar tidak menyimpang dari kenyataan.

B.  MENYELISIK AKURASI DATA PADA TEKS TENTANG KEARIFAN LOKAL

Filosofi maknanya sama dengan filsafat. Adapun filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. Filosofi rendang artinya hal yang berhubungan dengan pengetahuan atau penyelidikan tentang hakikat, sebab, dan asal masakan rendang.

Informasi tentang filosofi rendang dalam infografik tersebut termasuk ke dalam jenis informasi sekunder berdasarkan asal informasinya. Informasi sekunder diperoleh dari satu atau kumpulan informasi primer.

Jenis Informasi Berdasarkan Jenis Asal Sumber:

1. Informasi Primer  Informasi yang berasal dari sumber pertama, seperti penemu, pelaku sejarah, peneliti, dan pengarang. Jenis informasi ini diterbitkan atau dipublikasikan kali pertama yang merupakan karya orisinal. Di dunia ilmiah, informasi primer dikategorikan berasal dari artikel jurnal ilmiah, skripsi, tesis, disertasi, monografi, dan makalah.

2. Informasi Sekunder
Informasi yang berasal dari sumber kedua dengan beberapa diantaranya merujuk pada sumber pertama. Informasi ini merupakan sebuah informasi baru yang didukung oleh informasi dari sumber primer. Informasi primer contohnya buku ilmiah populer, buku umum, dan artikel di dalam media massa.

3. Informasi Tersier
Informasi yang berasal dari sumber ketiga dengan beberapa di antaranya merujuk pada sumber pertama dan sumber ketiga. Informasi ini merupakan kumpulan dari informasi primer dan informasi sekunder disajikan dalam bentuk rujukan. Informasi tersier contohnya ensiklopedia, kamus, atlas, katalog, dan direktori.

C.  MENILAI EFEKTIVITAS VISUAL PADA TEKS INFORMASI

Infografik itu didesain agar mudah dibaca dan dipahami. Untuk itu, infografik yang terdiri atas teks keterangan/penjelasan, grafik, tabel, dan gambar ditata dengan unsur- unsur pendukung desain sebagai berikut:
1. tipografi yang merupakan pemilihan fon dari segi tipe, jenis, dan ukuran yang tepat;
2. warna yang menjadi pembeda dan penjelas antarbagian;
3. garis yang menjadi pemisah dan penjelas antarbagian; dan
4. ikon yang menjadi simbol keterangan.

D. MEMILIH INFORMASI SECARA TEPAT DAN AKURAT

Saat ini banyak sekali informasi yang tersedia dalam berbagai jenis. Ada informasi tercetak dalam bentuk buku atau media berkala, ada juga informasi terekam dalam bentuk audio atau audio-video, dan ada informasi terpasang dalam bentuk media daring di internet.

Keterampilan yang diperlukan ketika mencari dan menelusuri informasi adalah keterampilan memilih dan memilah informasi. Di samping itu, tentu kalian harus menggunakan informasi yang paling akurat dalam penyajian data.

Untuk mengecek akurasi data sebuah informasi, kalian dapat mem- bandingkan antara satu informasi dan informasi lain. Informasi dengan data akurat dapat diperoleh dari lembaga resmi pemerintah seperti Badan Pusat Statistik atau kementerian, media massa tepercaya, dan narasumber utama (pelaku peristiwa).

E.  MENULIS ESAI BERDASARKAN HASIL RISET

Di kelas sebelumnya kalian telah belajar menulis berbagai karya tulis, baik yang sifatnya ilmiah maupun nonilmiah. Karya tulis ilmiah disusun lazimnya melalui suatu riset atau penelitian. Ada berbagai bentuk penelitian, di antaranya melalui pengamatan, penelusuran pustaka (studi pustaka), dan percobaan.
Ciri karya tulis ilmiah (KTI) yang dapat mudah kalian kenali adalah losada, yaitu logis, sistematis, andal, desain, dan akumulatif. Penjelasannya sebagai berikut.
1. Logis artinya runut dan runtut dalam penyajian informasi sehingga dapat diterima oleh akal dan benar dari segi keilmuan.
2. Objektif artinya data yang disajikan sesuai dengan fakta sebenarnya.
3. Sistematis artinya informasi dan data disajikan secara beurutan dan berkesinambungan.
4. Andal artinya data yang disajikan akurat serta masih memungkinkan untuk dikaji ulang.
5. Desain artinya KTI itu direncanakan dan dirancang.
6. Akumulatif artinya merupakan kumpulan dari berbagai sumber yang diakui kebenaran dan keberadaannya serta memberikan kontribusi bagi khazanah ilmu pengetahuan yang sedang berkembang (LIPI, 2012).

Jika kalian kelak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, tentu penulisan KTI akan menjadi tugas yang akan selalu ada. Kalian perlu dilatih berpikir kritis sekaligus berpikir kreatif untuk memecahkan persoalan- persoalan yang diteliti.

Bagaimana jika kalian mendapat tugas menulis esai ilmiah? Esai merupakan salah satu bentuk tulisan yang dimuat di media berkala, baik media massa umum atau media ilmiah seperti jurnal. Isi esai adalah pandangan penulis terhadap suatu permasalahan.

Esai di dalam kamus Webster didefinisikan sebagai “bagian kecil tulisan yang menganalisis atau menginterpretasikan sesuatu secara personal”. Di dalam KBBI esai didefinisikan sebagai “karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya”.

Sorenson (1992: 194) menyebut bahwa “tulisan esai merujuk pada tulisan pendek yang menganalisis atau menginterpretasikan sesuatu dengan cara personal”. Sorenson mengungkapkan ada banyak jenis esai, yaitu analogi, sebab-akibat, klasifikasi, perbandingan dan kontras, definisi, deskripsi, respons pertanyaan, analisis sastra, narasi (artikel), opini (artikel), persuasi, analisis proses, laporan penelitian, dan tinjauan/ulasan (resensi).

Berikut ini adalah anatomi atau struktur esai yang dapat kalian pelajari lebih lanjut:

Judul: Ringkas dan menunjukkan isi tulisan.
Baris Kepemilikan: Nama penulis, sebaiknya tidak diringkas dan bukan nama samaran.
Pendahuluan: Uraian awal yang mencakup latar belakang permasalahan hipotesis.
Is: Uraian inti yang mencakup hasil penelusuran atau penelitian penulis pendapat (opini) penulis.
Penutup: Uraian akhir mencakup kesimpulan penulis dan saran atau solusi dari penulis.
Daftar Acuan: a. Sumber acuan berupa buku, media berkala, media daring, siaran radio/podcast, siaran televisi, dan aliran video.
b. Sumber acuan sedikitnya dua sumber yang mutakhir.

Esai mengandung opini terhadap suatu permasalahan yang disampai- kan oleh penulis. Opini penulis perlu didukung oleh hasil penelitian (riset).

Esai mengandung opini terhadap suatu permasalahan yang disampai- kan oleh penulis. Opini penulis perlu didukung oleh hasil penelitian (riset):
1. Kajian pustaka adalah riset dengan cara membaca secara analitis buku, media berkala, dan media daring yang dijadikan sumber rujukan.
2. Wawancara adalah riset dengan cara mewawancarai narasumber yang relevan terhadap topik bahasan. Narasumber dapat merupakan pakar suatu bidang, akademisi (guru/dosen), praktisi, tokoh masyarakat, atau masyarakat biasa.
3. Sebar kuesioner adalah riset dengan cara menyebarkan daftar per- tanyaan tertulis kepada kelompok orang yang menjadi target penelitian.
4. Percobaan adalah riset dengan cara melakukan percobaan ilmiah terhadap dugaan (hipotesis) yang ditemukan dari permasalahan penelitian.

F. MENCERITAKAN KEARIFAN LOKAL SECARA RUNUT DAN RUNTUT

Seperti yang telah kalian pelajari pada bab sebelumnya, sebuah cerita dapat disusun berdasarkan urutan waktu atau secara kronologis. Ada cerita yang disusun dengan alur maju dan ada cerita yang disusun dengan alur sorot balik (dari masa kini mundur ke masa lalu).

Demikian pula sebuah informasi dapat disusun dengan suatu tata urutan, seperti urutan tahapan (hierarkis) dan urutan proses (prosedural). Urutan tahapan contohnya dari umum ke khusus, dari mudah ke sulit, dari awal ke akhir, dan dari depan ke belakang. Urutan proses contohnya ialah langkah-langkah membuat esai dari awal hingga akhir.

Cerita dan informasi yang baik harus tersaji secara runut dan runtut. Apakah itu? Runut artinya dapat ditelusuri asalnya dan runtut artinya selaras atau sesuai sehingga mudah dipahami.