Peran Roh Kudus dalam Kis. 6-7

Roh Kudus menjadi kekuatan pendorong utama dalam kisah Kisah Para Rasul 6-7. Kehadirannya mewarnai berbagai peristiwa penting, mulai dari pemilihan diaken hingga pengadilan Stefanus.

Ketika perselisihan muncul terkait pembagian makanan, Roh Kudus membimbing para rasul dalam memilih tujuh diaken. Roh Kudus membantu mereka menemukan orang-orang yang tepat, penuh hikmat dan kasih, untuk melayani jemaat dengan adil dan bijaksana.

Stefanus, salah satu diaken terpilih, menjadi contoh nyata karya Roh Kudus. Dipenuhi hikmat dan kuasa, Stefanus melakukan mukjizat dan memberitakan Injil dengan berani. Kehadiran Roh Kudus memberanikannya untuk berbicara dengan penuh kebenaran dan kuasa, bahkan di hadapan Sanhedrin, mahkamah agama Yahudi.

Ketika Stefanus dihadapkan pada pengadilan dan kematian, Roh Kudus tidak meninggalkannya. Roh Kudus memberikannya kekuatan dan keberanian untuk tetap teguh dalam imannya, bahkan di saat-saat terberat.

Kisah Para Rasul 6-7 juga menunjukkan peran Roh Kudus dalam memimpin gereja mula-mula. Roh Kudus mengarahkan gereja pada masa pertumbuhan dan penginjilan, memberikan kekuatan dan penghiburan kepada orang Kristen saat mereka menghadapi penganiayaan.

Jadi, peran Roh Kudus dalam Kis. 6-7 adalah memimpin pemilihan diaken, memberdayakan Stefanus untuk melakukan mukjizat dan memberitakan Injil dengan berani, memberikan hikmat dan keberanian kepada Stefanus ketika dia diadili, dan memimpin gereja mula-mula dalam masa pertumbuhan dan penginjilan.