Peran Roh Kudus dalam Kis. 10:44-48

Kisah Para Rasul 10:44-48 menandai momen penting dalam sejarah gereja: pencurahan Roh Kudus kepada orang-orang non-Yahudi untuk pertama kalinya. Peristiwa ini menegaskan bahwa keselamatan dalam Yesus Kristus melampaui batas etnis, dan terbuka untuk semua orang.

Roh Kudus memainkan peran sentral dalam kisah ini. Pertama, Roh Kudus turun ke atas semua orang yang mendengarkan Petrus memberitakan Injil, menunjukkan bahwa karunia Roh Kudus tidak terbatas pada orang Yahudi, tetapi tersedia bagi semua yang percaya kepada Yesus.

Kedua, pencurahan Roh Kudus menjadi bukti bahwa orang-orang non-Yahudi telah menerima Yesus sebagai Juruselamat. Mereka mulai berbicara dalam bahasa roh dan memuliakan Allah, tanda-tanda yang menunjukkan bahwa mereka telah menjadi bagian dari keluarga Allah.

Ketiga, peristiwa ini meyakinkan Petrus dan orang-orang percaya lainnya bahwa orang-orang non-Yahudi harus dibaptis. Baptisan menjadi simbol penerimaan Yesus dan keanggotaan dalam gereja.

Keempat, pencurahan Roh Kudus membuka jalan bagi penginjilan kepada orang-orang non-Yahudi. Petrus dan orang-orang percaya lainnya menyadari bahwa mereka harus memberitakan Injil kepada semua orang, tanpa memandang ras, suku bangsa, atau agama.

Kisah ini menunjukkan peran krusial Roh Kudus dalam menyebarkan Injil dan membangun gereja yang inklusif, yang melampaui batas-batas etnis dan budaya.

Jadi, peran Roh Kudus dalam Kis. 10:44-48 adalah Roh Kudus membuka jalan keselamatan bagi orang non-Yahudi dengan turun atas mereka, menunjukkan penerimaan Allah, dan mendorong baptisan, membuka jalan penginjilan bagi bangsa-bangsa lain.