Mengapa Gereja Pada Zaman Sekarang Harus Menjadi Persekutuan Terbuka?

Mengapa Gereja pada zaman sekarang harus menjadi persekutuan terbuka?

Jawaban:

Gereja pada zaman sekarang harus menjadi persekutuan terbuka karena:
  • Amanat Yesus Kristus untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia,
  • Tantangan zaman modern seperti sekularisme, individualisme, dan globalisasi,
  • Semangat persaudaraan dan kasih universal yang diajarkan Yesus,
  • Memperkaya iman dan pemahaman melalui dialog antar agama,
  • Menjadi tanda dan sarana keselamatan bagi dunia.

Penjelasannya:

Di era modern ini, Gereja didorong untuk menjadi persekutuan yang terbuka. Alasannya beragam, mulai dari menjalankan amanat Yesus, menghadapi tantangan zaman, hingga mewujudkan semangat persaudaraan.

Pertama, Yesus mengamanatkan para pengikutnya untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia (Matius 28:19-20). Misi ini takkan terlaksana jika Gereja menutup diri. Keterbukaan memungkinkan Gereja menjangkau lebih banyak orang dan berbagi pesan kasih dan keselamatan Yesus.

Kedua, zaman modern menghadirkan berbagai tantangan baru bagi Gereja, seperti sekularisme, individualisme, dan globalisasi. Gereja yang terbuka lebih siap menghadapi tantangan ini. Dialog dan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk orang-orang dari agama lain dan mereka yang tidak memiliki agama, menjadi kunci untuk menjawab tantangan zaman.

Ketiga, Gereja adalah persekutuan umat Allah yang dipersatukan oleh kasih Kristus. Keterbukaan Gereja mencerminkan semangat persaudaraan dan kasih universal yang diajarkan Yesus. Dengan membuka diri kepada orang lain, Gereja membangun komunitas yang lebih inklusif dan ramah bagi semua orang.

Keempat, keterbukaan terhadap dunia luar memungkinkan Gereja untuk belajar dari pengalaman dan tradisi agama lain. Dialog antar agama dapat memperkaya iman dan pemahaman umat Kristiani tentang Allah dan dunia.

Kelima, Gereja adalah tanda dan sarana keselamatan bagi dunia. Dengan menjadi persekutuan terbuka, Gereja dapat lebih efektif mewujudkan misinya untuk membawa keselamatan kepada semua orang.

Contoh-contoh konkretnya, antara lain: mengadakan dialog antar agama, bekerja sama dengan organisasi kemanusiaan, menyelenggarakan kegiatan terbuka untuk semua orang, dan menerima serta menyambut orang-orang dari berbagai latar belakang dengan tangan terbuka.