Ketika Orang-Orang Menyeret Stefanus ke Luar Kota, Apa yang Mereka Lakukan Kepadanya?

Ketika orang-orang menyeret Stefanus ke luar kota, apa yang mereka lakukan kepadanya?

Jawaban:

Ketika orang-orang menyeret Stefanus ke luar kota, yang mereka lakukan kepadanya adalah merajamnya dengan batu hingga ia mati. Mereka melakukan hal ini karena Stefanus dianggap telah menghujat agama dan memberontak terhadap pemerintah.

Penjelasannya:

Ketika Stefanus diseret ke luar kota, amukan massa tak terhindarkan. Batu-batu beterbangan, menghantam tubuhnya tanpa ampun. Kematiannya menjadi kenyataan pahit, sebuah eksekusi brutal bagi mereka yang dianggap menghujat agama atau memberontak terhadap pemerintah.

Kisah Para Rasul 7:58 dan 7:60 melukiskan tragedi ini dengan jelas. Stefanus diseret ke luar kota, dihujani batu, dan meregang nyawa. Hukuman rajam batu, simbol kekejaman dan kebuasan manusia, merenggut nyawa Stefanus.

Alkitab mencatat rajam batu sebagai bentuk eksekusi mati yang lumrah pada masa itu. Nabi Natan dan Yesus Kristus, dua sosok penting dalam sejarah Kristiani, pun tak luput dari keganasan ini.

Kematian Stefanus, meski tragis, menjadi saksi bisu atas keberaniannya dalam memperjuangkan kebenaran. Ia teguh dalam imannya, bahkan di hadapan kematian. Kematiannya pun tak sia-sia, menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk mengikuti jejaknya, menjadi saksi Kristus yang teguh dan tak kenal takut.

Kisah Stefanus adalah pengingat bahwa jalan kebenaran tak selalu mudah. Tantangan dan bahaya selalu mengintai. Namun, iman dan keberanian, seperti yang ditunjukkan Stefanus, akan selalu menjadi kekuatan yang mampu mengalahkan ketakutan dan mengantarkan pada kemenangan.