Kalimat-Kalimat (Ayat-Ayat) Mana Dari Perikop Kitab Suci Tadi yang Menyentuh Hatimu dalam Hubungan dengan Pembicaraan Kita Mengenai Konflik dan Kekerasan?

Kalimat-kalimat (ayat-ayat) mana dari perikop Kitab Suci tadi yang menyentuh hatimu dalam hubungan dengan pembicaraan kita mengenai konflik dan kekerasan?

Jawaban:

Dalam perikop Matius 26:47-56, beberapa kalimat (ayat) menyentuh hati saya dalam kaitannya dengan pembicaraan mengenai konflik dan kekerasan, yaitu:

1. Matius 26:52: "Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Masukkan pedangmu kembali ke dalam sarungnya, sebab semua orang yang mengangkat pedang akan binasa oleh pedang."

Ayat ini mengingatkan saya bahwa kekerasan bukanlah solusi untuk menyelesaikan konflik. Kekerasan hanya akan melahirkan lebih banyak kekerasan dan penderitaan. Yesus mengajarkan kita untuk memilih jalan damai dan kasih dalam menyelesaikan perselisihan.

2. Matius 26:53: "Apakah engkau sangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, dan Ia akan segera memberikan kepada-Ku lebih dari dua belas pasukan malaikat?"

Ayat ini menunjukkan bahwa Yesus memiliki kuasa untuk melawan dan membela diri. Namun, Dia memilih untuk tidak menggunakan kuasa-Nya dan menyerahkan diri untuk disalibkan. Yesus menunjukkan bahwa cinta dan pengorbanan lebih kuat daripada kekerasan dan balas dendam.

3. Matius 26:54: "Tetapi bagaimana akan genap Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa demikianlah harus terjadi?"

Ayat ini mengingatkan kita bahwa Yesus taat kepada kehendak Allah Bapa. Dia rela menanggung penderitaan dan kematian untuk menebus dosa manusia. Yesus menunjukkan teladan tentang ketaatan dan penyerahan diri kepada Allah.

4. Matius 26:56: "Tetapi semua ini terjadi supaya genaplah yang tertulis dalam kitab nabi-nabi."

Ayat ini menegaskan bahwa penangkapan dan penyaliban Yesus adalah bagian dari rencana Allah untuk menyelamatkan manusia. Yesus datang ke dunia untuk menanggung dosa manusia dan memberikan keselamatan kepada semua orang yang percaya kepada-Nya.

Penjelasannya:

Keempat ayat ini menyentuh hati saya karena menunjukkan kontras antara kekerasan dan kasih. Yesus, meskipun memiliki kuasa untuk melawan, memilih untuk menyerahkan diri dan menanggung penderitaan. Dia menunjukkan bahwa cinta dan pengorbanan adalah jalan yang lebih tinggi dalam menyelesaikan konflik dan kekerasan.

Komentar