Bagaimana Sikap Yesus Berhadapan dengan Aliran-Aliran yang Ada pada Jaman-Nya?

Bagaimana sikap Yesus berhadapan dengan aliran-aliran yang ada pada jaman-Nya?

Jawaban:

Sikap Yesus berhadapan dengan aliran-aliran yang ada pada jaman-Nya adalah kritis dan independen. Dia tidak terikat pada satu aliran pun, tetapi fokus pada pengajaran tentang kasih Allah dan keadilan bagi semua orang. Dia membela orang-orang yang terpinggirkan dan mengajar tentang Kerajaan Allah.

Penjelasannya:


Yesus hidup di era yang penuh dengan beragam aliran pemikiran dan agama. Pada masa itu, terdapat aliran-aliran terkenal seperti Farisi, Saduki, Zelot, dan Eseni, di mana masing-masing memiliki keyakinan dan praktik keagamaan yang berbeda.

Sikap Yesus terhadap aliran-aliran tersebut adalah kritis dan independen. Dia tidak terikat pada satu aliran pun, melainkan fokus pada ajaran tentang kasih Allah dan keadilan bagi semua orang. Yesus sering berdebat dengan para ahli Taurat dan Farisi karena mereka lebih mementingkan aturan dan tradisi daripada kasih dan keadilan. Dia juga membela orang-orang yang terpinggirkan dan terbuang oleh masyarakat, seperti pemungut cukai dan pelacur, menunjukkan bahwa Allah mengasihi semua orang tanpa terkecuali.

Tujuan utama Yesus adalah memberitakan Kerajaan Allah, yaitu pemerintahan Allah yang penuh kasih, damai, dan keadilan. Dia tidak tertarik pada politik dan kekuasaan duniawi.

Beberapa contoh sikap Yesus di antaranya:
  • Menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat, yang melanggar aturan Farisi.
  • Makan bersama dengan orang-orang berdosa, yang membuat para ahli Taurat marah.
  • Mengusir pedagang dari Bait Allah karena telah mengubahnya menjadi tempat perdagangan.

Analogi Dokter:

Bayangkan Yesus sebagai seorang dokter yang datang untuk menyembuhkan orang sakit. Dia tidak peduli dengan aliran pemikiran apa yang dianut oleh pasiennya. Dia hanya ingin menyembuhkan mereka semua.

Demikian pula, Yesus datang untuk menyelamatkan semua orang, tanpa terkecuali. Dia tidak peduli dengan aliran pemikiran apa yang dianut oleh orang-orang pada zaman-Nya. Dia hanya ingin menunjukkan kasih Allah dan membangun Kerajaan Allah di bumi.

Sikap Yesus dapat menjadi contoh bagi kita dalam menghadapi berbagai aliran pemikiran dan agama di zaman modern ini. Kita harus kritis dan independen, tidak terikat pada satu aliran pun. Kita harus fokus pada kasih dan keadilan, serta membela orang-orang yang terpinggirkan.