Apa Makna Peristiwa Wafat Yesus?

Apa makna peristiwa wafat Yesus?

Jawaban:

Makna peristiwa wafat Yesus adalah bahwa wafat Yesus menunjukkan ketaatan-Nya kepada Allah Bapa dan solidaritas-Nya dengan manusia. Dia rela menanggung dosa dan penderitaan manusia demi menyelamatkan mereka. Wafat Yesus juga membuka jalan bagi semua orang untuk memperoleh keselamatan. Robeknya tirai Bait Allah saat Yesus wafat melambangkan bahwa tidak ada lagi sekat antara manusia dengan Allah. Semua orang, termasuk perempuan, orang sakit, dan orang berdosa, memiliki kesempatan yang sama untuk hadir di hadapan Allah dan memperoleh keselamatan.

Penjelasannya:

Peristiwa wafat Yesus memiliki dua makna yang sangat dalam bagi umat Kristiani. Makna ini terbagi dalam dua aspek, yaitu:

1. Ketaatan Yesus kepada Bapa

Yesus wafat di kayu salib setelah mengalami penyiksaan dan perjalanan yang melelahkan. Dia tidak mengeluh atau memberontak, tetapi dengan penuh ketaatan, dia menyerahkan diri kepada Allah Bapa. Kata-kata terakhirnya di kayu salib, "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", menunjukkan penderitaan yang luar biasa, tetapi dia tetap percaya dan taat kepada Allah.

Ketaatan Yesus ini ditegaskan oleh Santo Paulus dalam Filipi 2:8: "Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib". Ketaatan Yesus menjadi teladan bagi umat Kristiani untuk selalu taat kepada Allah, bahkan dalam situasi yang sulit.

2. Solidaritas Allah pada Manusia

Sebelum Yesus wafat, salib merupakan simbol kehinaan dan kekejaman. Orang yang disalibkan dianggap sampah masyarakat dan direndahkan martabatnya. Yesus, dengan rela hati, menanggung hinaan dan penderitaan ini demi menyelamatkan manusia.

Wafat Yesus menunjukkan bahwa Allah tidak hanya peduli terhadap manusia berdosa, tetapi juga benar-benar mengalami sendiri penghinaan dan pengucilan seperti yang dialami manusia berdosa. Hal ini ditegaskan dalam Filipi 2:6-7: "yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia".

Wafat Yesus membuka jalan bagi semua orang untuk memperoleh keselamatan. Robeknya tirai Bait Allah saat Yesus wafat melambangkan bahwa tidak ada lagi sekat antara manusia dengan Allah. Semua orang, termasuk perempuan, orang sakit, dan orang berdosa, memiliki kesempatan yang sama untuk hadir di hadapan Allah dan memperoleh keselamatan.