Apa Makna Ajaran Rasul Paulus Ini, “Sebab Itu, Berdirilah Teguh dan Berpeganglah pada Ajaran-Ajaran yang Kamu Terima dari Kami, Baik Secara Lisan, maupun Secara Tertulis” (2 Tesalonika 2:15)?

Apa makna ajaran Rasul Paulus ini, “Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis” (2 Tesalonika 2:15)?

Jawaban:

Makna ajaran Rasul Paulus ini, “Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis” (2 Tesalonika 2:15) adalah panggilan untuk tetap teguh dalam iman, setia pada tradisi, dan taat pada Magisterium Gereja. Ajaran ini penting bagi kita agar tidak terpengaruh oleh ajaran-ajaran sesat dan mampu mewariskan iman kepada generasi berikutnya.

Penjelasannya:

Rasul Paulus mengingatkan jemaat Tesalonika untuk "berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun tertulis." Ajaran ini memiliki makna yang mendalam bagi kehidupan Kristiani kita.

Pertama, ajaran ini menekankan pentingnya keteguhan dalam iman. Kita harus tetap teguh dan tidak goyah dalam pengetahuan dan pemahaman kita tentang ajaran-ajaran Kristiani. Hal ini penting karena iman kita akan diuji oleh berbagai tantangan dan godaan dalam hidup.

Kedua, ajaran ini juga menekankan kesetiaan pada tradisi Kristen. Tradisi ini termasuk ajaran-ajaran yang disampaikan secara lisan oleh para rasul dan secara tertulis dalam Kitab Suci. Kita harus memegng teguh tradisi ini karena merupakan sumber kebenaran dan petunjuk dalam hidup kita sebagai orang Kristen.

Ketiga, ajaran ini dapat diartikan sebagai ketaatan pada Magisterium Gereja. Magisterium Gereja adalah otoritas pengajaran dalam Gereja Katolik yang terdiri dari Paus dan para uskup. Kita harus taat pada pengajaran Magisterium Gereja karena dibimbing oleh Roh Kudus dan memelihara kemurnian iman.

Ajaran Paulus ini disampaikan dalam konteks kekhawatirannya terhadap jemaat Tesalonika yang terancam oleh ajaran-ajaran sesat. Paulus ingin meyakinkan mereka agar tetap teguh dalam iman mereka dan tidak terpengaruh oleh ajaran-ajaran yang tidak benar.

Ajaran ini masih relevan bagi kita saat ini. Kita hidup di dunia yang penuh dengan berbagai macam informasi dan ajaran. Kita harus berhati-hati dan tidak mudah percaya pada semua yang kita dengar. Kita harus memfilter informasi dengan menggunakan ajaran-ajaran Kristiani sebagai patokan.