Apa Fungsi Khusus Hierarki?

Apa fungsi khusus hierarki?

Jawaban:

Fungsi khusus hierarki dalam Gereja Katolik adalah:
  1. Menjalankan tugas Gerejani, seperti memimpin dan menyelenggarakan sakramen-sakramen, mengajar dan menyebarkan iman Katolik, serta memimpin umat dalam kehidupan iman mereka.
  2. Menjalankan tugas kepemimpinan dalam komunikasi iman, seperti memberikan petunjuk, nasihat, dan teladan, menjaga kemurnian iman, dan menafsirkan Kitab Suci secara resmi.

Penjelasannya:

Hierarki dalam Gereja Katolik memiliki peran penting dalam menjaga kehidupan iman umat. Mereka memiliki dua fungsi khusus, yaitu menjalankan tugas Gerejani dan memimpin umat dalam komunikasi iman.

Fungsi Pertama: Menjalankan Tugas Gerejani

Hierarki memiliki kewenangan untuk memimpin dan menyelenggarakan sakramen-sakramen, seperti Baptis, Ekaristi, dan Pertobatan. Mereka juga bertanggung jawab untuk mengajar dan menyebarkan iman Katolik, baik secara lisan maupun tulisan. Selain itu, hierarki memimpin umat Katolik dalam kehidupan iman mereka.

Fungsi Kedua: Memimpin Umat dalam Komunikasi Iman

Hierarki membantu umat Katolik untuk bersatu dalam iman dengan memberikan petunjuk, nasihat, dan teladan. Mereka juga bertanggung jawab untuk menjaga kemurnian iman Katolik dan melindungi umat dari ajaran sesat. Hierarki memiliki otoritas untuk menafsirkan Kitab Suci secara resmi.

Fungsi khusus hierarki ini didasarkan pada beberapa hal:
  • Yesus Kristus memberikan perintah kepada para rasul untuk mewartakan Injil dan memimpin Gereja (Mat 28:19-20).
  • Sejak zaman para rasul, hierarki telah diakui sebagai pemimpin Gereja.
  • Hierarki menerima sakramen tahbisan, yang memberikan mereka rahmat khusus untuk menjalankan tugas mereka.

Kepemimpinan dalam Gereja Katolik memiliki beberapa ciri khas yang berbeda dari kepemimpinan dalam masyarakat, yaitu:
  • Kepemimpinan dalam Gereja tidak berasal dari manusia, melainkan dari Tuhan. Yesus sendiri menegaskan hal ini dalam Yohanes 15:16: "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu."
  • Kepemimpinan dalam Gereja bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Yesus sendiri menjadi teladan dalam hal ini, dengan mengatakan: "Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawanya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Markus 10:45).
  • Kepemimpinan dalam Gereja diterima melalui sakramen tahbisan, yang memberikan rahmat khusus kepada para pemimpin Gereja untuk menjalankan tugas mereka.