Respon Kita Terhadap Pemeliharaan Allah dalam Prespektif Kristen

Sebagai remaja Kristen, kita menerima anugerah dan dan kasih sayang dari Allah. Dia memelihara hidup kita, menyediakan kebutuhan kita, dan menjaga alam semesta. Bagaimana kita harus merespon pemeliharaan Allah tersebut?

1. Menyembah Allah

Sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada Allah atas pemeliharaan-Nya, kita sebagai remaja Kristen wajib memuji dan menyembah Dia. Ini bisa dilakukan melalui berbagai aktivitas seperti berdoa untuk mengungkapkan rasa syukur dan meminta pertolongan, membaca Alkitab untuk memahami kehendak Allah, mengikuti ibadah bersama umat Kristen lainnya, dan melakukan perbuatan baik sebagai wujud kasih Allah kepada sesama. Melalui tindakan-tindakan ini, kita tidak hanya menunjukkan rasa terima kasih, tetapi juga memperkuat hubungan kita dengan Allah.

2. Hidup Bersyukur

Hidup bersyukur merupakan esensi dari kehidupan yang penuh kebahagiaan dan kedamaian. Rasa syukur adalah kunci untuk membuka pintu kebahagiaan dan mengantarkan kita pada kehidupan yang penuh makna.

Bersyukurlah atas segala hal yang Allah berikan, baik itu hal-hal kecil seperti secangkir kopi hangat di pagi hari, senyuman orang-orang terkasih, ataupun hal-hal besar seperti kesehatan, keluarga, dan pendidikan. Sadarilah bahwa semua yang kita miliki, baik itu materi maupun non-materi, berasal dari Allah.

Menunjukkan rasa syukur dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, dengan mengucapkan rasa terima kasih kepada Allah atas setiap berkat yang diterima. Ungkapan rasa syukur ini dapat dilakukan dalam doa, lisan, ataupun tulisan.

Kedua, menghargai apa yang kita miliki dan tidak iri dengan orang lain. Kita sering terjebak dalam kesedihan dan kekecewaan karena membandingkan diri dengan orang lain. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Mensyukuri apa yang kita miliki akan membuat kita lebih bahagia dan optimis dalam menjalani hidup.

Ketiga, membantu orang lain yang membutuhkan. Menebar kebaikan dan membantu orang lain merupakan salah satu bentuk rasa syukur yang paling nyata. Dengan berbagi kepada sesama, kita tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga meningkatkan rasa bahagia dan kepuasan dalam diri kita sendiri.

Hidup bersyukur adalah sebuah pilihan. Ketika kita memilih untuk bersyukur, maka kita membuka diri terhadap kebahagiaan dan kedamaian. Rasa syukur akan membawa kita pada kehidupan yang penuh makna dan berlimpah berkah.

3. Menjadikan Allah sebagai Sumber Segalanya

Di tengah hiruk pikuk kehidupan, rasa cemas dan khawatir akan masa depan seringkali menghantui. Pikiran tentang kebutuhan hidup, pendidikan, pekerjaan, dan lain sebagainya dapat membuat kita terbebani. Namun, sebagai umat Kristiani, kita memiliki pegangan teguh: Allah adalah sumber dari segalanya.

Keyakinan ini bukan sekadar kalimat kosong. Mengimani Allah sebagai sumber segalanya berarti menaruh kepercayaan penuh kepada-Nya. Kita yakin bahwa Dia yang menyediakan setiap kebutuhan kita, baik jasmani maupun rohani. Dia yang memelihara hidup kita, menyediakan rezeki, dan membuka jalan bagi masa depan kita.

Ketika kita menyadari bahwa Allah adalah sumber segalanya, ketakutan dan kekhawatiran akan masa depan perlahan mulai sirna. Kita belajar untuk tidak bergantung pada kekuatan dan kemampuan diri sendiri, melainkan bersandar pada kuasa Allah yang tak terbatas.

Seperti burung-burung di langit yang tidak menabur dan tidak menuai, tetapi tetap diberi makan oleh Allah (Matius 6:25-27), demikian pula Allah akan memelihara kita. Kita hanya perlu tetap setia dan taat kepada-Nya, serta berusaha dengan tekun dalam menjalani hidup.

Percayalah, Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Dia selalu menyertai dan memelihara kita dengan kasih-Nya yang sempurna. Jadikanlah Allah sebagai sumber segalanya dalam hidupmu, dan rasakan kedamaian dan ketenangan yang Dia berikan.

4. Bertanggung Jawab atas Kelestarian Alam

Sebagai ciptaan Allah, kita tidak hanya menerima kasih dan pemeliharaan-Nya, tetapi juga diamanahkan untuk menjaga kelestarian alam semesta. Alam semesta yang indah dan kaya ini merupakan anugerah yang patut kita syukuri dan lestarikan.

Menjaga kelestarian alam bukan hanya tugas orang tua atau pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita semua, termasuk remaja. Kita dapat menunjukkan tanggung jawab tersebut dengan berbagai aksi nyata, seperti:
  • Menjaga kebersihan lingkungan: Membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang limbah sembarangan, dan menjaga kebersihan area sekitar. Hal ini dapat dimulai dari rumah, sekolah, dan lingkungan tempat tinggal kita.
  • Menghemat energi: Mematikan lampu dan peralatan elektronik jika tidak digunakan. Kita juga dapat beralih ke penggunaan energi terbarukan seperti panel surya atau lampu LED.
  • Mengurangi penggunaan plastik: Beralih ke alternatif yang ramah lingkungan seperti membawa tas belanja sendiri dan botol minum. Kita juga dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan memilih produk dengan kemasan yang ramah lingkungan.
  • Melakukan daur ulang: Memanfaatkan kembali barang-barang bekas untuk mengurangi sampah. Kita dapat melakukan daur ulang sendiri di rumah atau mengantarkannya ke bank sampah.

Jadi, respon kita terhadap pemeliharaan Allah adalah dengan menunjukkan rasa syukur dan penghormatan kepada-Nya, hidup bersyukur, menjadikan Allah sebagai sumber segalanya, dan bertanggung jawab atas kelestarian alam.

Wujud rasa syukur dan penghormatan dapat dilakukan dengan memuji dan menyembah Allah melalui doa, membaca Alkitab, mengikuti ibadah, dan melakukan perbuatan baik. Hidup bersyukur berarti menghargai apa yang kita miliki, tidak iri dengan orang lain, dan membantu orang lain yang membutuhkan. Menjadikan Allah sebagai sumber segalanya adalah dengan percaya bahwa Dia menyediakan kebutuhan kita, memelihara hidup, dan membuka jalan bagi masa depan. Tanggung jawab atas kelestarian alam dapat diwujudkan dengan menjaga kebersihan lingkungan, menghemat energi, mengurangi penggunaan plastik, dan melakukan daur ulang.

Komentar