Jelaskan Makna yang Terkandung dalam Tiga Kalimat yang Disampaikan Yesus Kepada Perempuan Itu!

Berdasarkan Matius 15:21-28, jelaskan makna yang terkandung dalam tiga kalimat yang disampaikan Yesus kepada perempuan itu!

Jawaban:

Makna Tiga Kalimat Yesus kepada Perempuan Kanaan:

Meskipun awalnya terlihat keras dan penuh prasangka, ketiga kalimat Yesus kepada perempuan Kanaan sebenarnya mengandung makna yang dalam. Mari kita bahas satu persatu:

1. "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." (Matius 15:24)
  • Pertama, ini menguji iman perempuan itu. Dia bukan bagian dari "umat Israel" yang menjadi fokus pelayanan Yesus saat itu. Yesus ingin melihat apakah perempuan itu akan menyerah atau berjuang lebih keras.
  • Kedua, ini juga menggambarkan konteks historis dan pelayanan Yesus. Dia diutus untuk membawa kabar baik kepada bangsanya sendiri terlebih dahulu. Namun, ini bukan penolakan mutlak, melainkan pengantar untuk melihat tanggapan perempuan tersebut.

2. "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." (Matius 15:26)
  • Ucapan ini terdengar kasar, tetapi digunakan untuk menguji iman dan keteguhan perempuan itu lagi. Perumpamaan "roti" dan "anjing" menggambarkan perbedaan antara bangsa Israel dan orang-orang non-Israel dalam pandangan sebagian orang Yahudi saat itu.
  • Dengan perkataan ini, Yesus tidak merendahkan perempuan itu, melainkan menantangnya untuk menunjukkan bahwa imannya melampaui batas-batas etnis dan budaya.

3. "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." (Matius 15:28)
  • Akhirnya, Yesus mengakui dan memuji iman perempuan itu. Kegigihan dan keteguhannya dalam memohon belas kasihan membuktikan imannya yang besar.
  • Yesus mengabulkan permintaannya dan menyembuhkan anaknya, menunjukkan bahwa kasih dan belas kasihannya melampaui batasan etnis dan budaya.

Kesimpulan:

Melalui ketiga kalimat ini, Yesus menguji iman, menantang prasangka, dan akhirnya menunjukkan belas kasihan yang universal. Perempuan Kanaan itu menjadi contoh bagaimana iman yang teguh dapat mengatasi segala perbedaan dan menerima kasih Tuhan yang melimpah.