Bagaimana Pendapat Kalian tentang Semakin Banyaknya Orang di Sekitar Kita yang Menjadi Pengemis, Pengamen, Masyarakat Ekonomi Lemah dan Tuna Wisma?

Peserta didik berdiskusi setiap kelompok terdiri dari 3 atau 4 orang, kemudian menjawab beberapa pertanyaan.
  1. Bagaimana pendapat kalian tentang semakin banyaknya orang di sekitar kita yang menjadi pengemis, pengamen, masyarakat ekonomi lemah dan tuna wisma?
  2. Menurut kalian apa penyebabnya hingga hal itu terjadi, pada hal negara kita terkenal dengan tanahnya yang subur?

Jawaban:

1. Pendapat saya tentang semakin banyaknya orang di sekitar kita yang menjadi pengemis, pengamen, masyarakat ekonomi lemah dan tuna wisma:

Melihat semakin banyaknya orang di sekitar kita yang menjadi pengemis, pengamen, masyarakat ekonomi lemah dan tuna wisma tentu menimbulkan rasa prihatin. Fenomena ini menunjukkan adanya kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat, di mana masih banyak orang yang belum memiliki akses terhadap kehidupan yang layak.

2. Menurut saya penyebab semakin banyaknya orang yang hidup dalam kemiskinan dan marginalitas, meskipun Indonesia terkenal dengan tanahnya yang subur:

Faktor Ekonomi:
  • Kesenjangan antara kaya dan miskin di Indonesia masih tergolong tinggi. Hal ini menyebabkan banyak orang yang tidak memiliki cukup penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar.
  • Tingginya tingkat pengangguran membuat banyak orang kesulitan mendapatkan pekerjaan dan penghasilan.
  • Kurangnya pendidikan dan keterampilan membuat banyak orang tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

Faktor Sosial:
  • Kemiskinan yang terstruktur dalam sistem sosial dan ekonomi, seperti diskriminasi dan marjinalisasi terhadap kelompok tertentu.
  • Bencana alam dan musibah dapat menyebabkan kerusakan harta benda dan kehilangan mata pencaharian, sehingga mendorong orang ke dalam kemiskinan.

Faktor Lainnya:
  • Perpindahan penduduk dari desa ke kota tanpa disertai dengan keterampilan dan peluang kerja yang memadai dapat meningkatkan jumlah pengemis, pengamen, dan tuna wisma di kota-kota besar.
  • Ketergantungan pada bantuan sosial tanpa disertai dengan upaya untuk meningkatkan taraf hidup dapat membuat orang terjebak dalam lingkaran kemiskinan.

Solusi:

Mengatasi masalah kemiskinan dan marginalitas membutuhkan upaya yang komprehensif dari berbagai pihak, seperti:
  • Meningkatkan akses terhadap pendidikan, keterampilan, dan lapangan kerja. Menjalankan program-program pengentasan kemiskinan yang tepat sasaran.
  • Meningkatkan kepedulian sosial dan membantu orang-orang yang membutuhkan.
  • Memberikan bantuan dan pendampingan kepada kelompok-kelompok marginal.

Sebagai pelajar:
  • Kita dapat meningkatkan kepedulian sosial dengan membantu orang-orang yang membutuhkan di sekitar kita.
  • Kita dapat belajar dengan giat dan meningkatkan keterampilan agar dapat mendapatkan pekerjaan yang layak di masa depan.
  • Kita dapat menggalang dana atau menjadi relawan di organisasi sosial yang membantu orang-orang yang membutuhkan.

Melalui upaya bersama, kita dapat membantu mengurangi jumlah pengemis, pengamen, masyarakat ekonomi lemah dan tuna wisma di Indonesia dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.