Sebagai Bukti Kalian Telah Memahami dengan Baik Nilai-Nilai Kristiani dan Nilai Kebangsaan yang Harus Diwujudkan dalam Kehidupan Kalian, Coba Analisis Kaitan antara Nilai-Nilai Iman Kristen dan Nilai-Nilai Kebangsaan Kita yang Telah Kalian Pelajari

Sebagai bukti kalian telah memahami dengan baik nilai-nilai kristiani dan nilai kebangsaan yang harus diwujudkan dalam kehidupan kalian, coba analisis kaitan antara nilai-nilai iman kristen dan nilai-nilai kebangsaan kita yang telah kalian pelajari. Kemudian buatlah sebuah rencana tindak lanjut dalam rangka mewujudkan nilai-nilai tersebut. Dalam buku ini akan diberi contoh tabel, kalian dapat mencontoh tabel ini atau kalian dapat membuat video atau proyek lainnya secara mandiri atau bersama teman-teman. Kalian juga dapat melakukan diskusi yang lebih luas dalam lingkup sekolah maupun kelompok remaja di gereja, kemudian laporkan pada guru kalian. Guru akan membimbing kalian.

Berdasarkan analisis tersebut, nampak bahwa, nilai-nilai kristiani yang belum saya wujudkan adalah...
Nilai-nilai kebangsaan yang belum saya wujudkan adalah...Mengapa demikian? Alasannya...
Tindak lanjut yang akan saya lakukan adalah...

Pertanyaan diatas adalah soal Aktivitas/Proyek, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII, Bab 7 Nilai-Nilai Kristiani Menjadi Pegangan Hidup Menurut Kitab Galatia, halaman 86-87.

Jawaban:

Analisis kaitan antara nilai-nilai iman kristen dan nilai-nilai kebangsaan

Nilai-nilai iman Kristen dan nilai-nilai kebangsaan memiliki hubungan yang erat. Kedua nilai tersebut bersumber dari nilai-nilai universal yang diyakini oleh semua umat manusia, yaitu nilai-nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan.

Nilai-nilai iman Kristen bersumber dari ajaran Kristus yang mengajarkan tentang kasih, pengampunan, dan perdamaian. Nilai-nilai tersebut mendorong umat Kristen untuk menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

Nilai-nilai kebangsaan bersumber dari Pancasila, yaitu dasar negara Indonesia. Pancasila mengajarkan tentang nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia untuk membangun masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Beberapa nilai-nilai iman Kristen yang memiliki kaitan dengan nilai-nilai kebangsaan, yaitu:

1. Mengasihi Tuhan dan sesama
Nilai ini memiliki kaitan dengan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan kita untuk percaya dan menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengajarkan kita untuk menghormati dan menghargai hak asasi manusia, termasuk hak untuk beragama.

2. Jujur
Nilai ini memiliki kaitan dengan nilai Kebenaran dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Nilai Kebenaran mengajarkan kita untuk selalu berkata jujur dan bertindak sesuai dengan kebenaran. Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengajarkan kita untuk mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk keadilan dalam hal kejujuran.

3. Rendah hati
Nilai ini memiliki kaitan dengan nilai Persatuan Indonesia. Nilai Persatuan Indonesia mengajarkan kita untuk saling menghargai dan menghormati perbedaan, termasuk perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan. Nilai rendah hati mendorong kita untuk tidak sombong dan selalu menghargai orang lain, termasuk orang yang berbeda dari kita.

4. Murah hati
Nilai ini memiliki kaitan dengan nilai Kerukunan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Nilai Kerukunan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan mengajarkan kita untuk saling bekerja sama dan bergotong-royong untuk kepentingan bersama. Nilai murah hati mendorong kita untuk selalu membantu orang lain yang membutuhkan, termasuk orang yang berbeda dari kita.

5. Mengampuni
Nilai ini memiliki kaitan dengan nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengajarkan kita untuk mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk keadilan dalam hal pengampunan. Nilai mengampuni mendorong kita untuk memaafkan orang yang telah menyakiti kita, sehingga kita dapat hidup damai dan harmonis.

Berdasarkan kaitan-kaitan tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai iman Kristen dan nilai-nilai kebangsaan memiliki hubungan yang erat. Kedua nilai tersebut saling melengkapi dan mendukung untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Rencana Tindak Lanjut Nilai-Nilai Kristiani dan Nilai Kebangsaan

a. Nilai-Nilai Kristiani

Nilai Kristiani: Mengasihi Tuhan dan sesama
Sudah Diterapkan/Belum: Sudah
Tindak Lanjut: Terus menjaga hubungan baik dengan Tuhan dan sesama, misalnya dengan berdoa, beribadah, dan membantu orang lain yang membutuhkan.

Nilai Kristiani: Jujur
Sudah Diterapkan/Belum: Belum sepenuhnya
Tindak Lanjut: Berlatih berkata jujur dalam segala hal, misalnya dalam mengerjakan tugas sekolah, berkata kepada orang tua, dan berbicara dengan teman.

Nilai Kristiani: Rendah hati
Sudah Diterapkan/Belum: Belum sepenuhnya
Tindak Lanjut: Berlatih untuk tidak sombong dan selalu menghargai orang lain, misalnya dengan mengakui kesalahan sendiri, menolong orang yang membutuhkan, dan mendengarkan pendapat orang lain.

Nilai Kristiani: Bermoral
Sudah Diterapkan/Belum: Sudah
Tindak Lanjut: Terus berperilaku sesuai dengan norma agama dan moral, misalnya tidak menyontek, tidak berbohong, dan tidak melakukan kekerasan.

Nilai Kristiani: Murah hati
Sudah Diterapkan/Belum: Sudah
Tindak Lanjut: Terus membantu orang lain yang membutuhkan, misalnya menyumbangkan uang atau barang untuk orang yang membutuhkan, dan menjenguk orang sakit.

Nilai Kristiani: Mengampuni
Sudah Diterapkan/Belum: Belum sepenuhnya
Tindak Lanjut: Berlatih untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita, misalnya dengan mendoakan orang yang menyakiti kita, dan mencoba untuk melupakan kesalahan orang tersebut.

b. Nilai Kebangsaan (Pancasila)

Nilai Kebangsaan: Ketuhanan Yang Maha Esa
Sudah Diterapkan/Belum: Sudah
Tindak Lanjut: Terus meyakini dan menjalankan ajaran agama masing-masing, serta menghormati agama lain.

Nilai Kebangsaan: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sudah Diterapkan/Belum: Sudah
Tindak Lanjut: Bersikap adil dan menghargai hak asasi manusia, serta menghormati perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan.

Nilai Kebangsaan: Persatuan Indonesia
Sudah Diterapkan/Belum: Sudah
Tindak Lanjut: Mencintai tanah air dan bangsa Indonesia, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Nilai Kebangsaan: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sudah Diterapkan/Belum: Sudah
Tindak Lanjut: Berpartisipasi dalam kegiatan musyawarah dan demokrasi, serta menghargai pendapat orang lain.

Nilai Kebangsaan: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sudah Diterapkan/Belum: Sudah
Tindak Lanjut: Berusaha untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, misalnya dengan membantu orang yang membutuhkan dan tidak berbuat curang.

Berdasarkan tabel tersebut, nampak bahwa, nilai-nilai kristiani yang belum saya wujudkan adalah rendah hati dan mengampuni.

Nilai rendah hati belum saya wujudkan sepenuhnya karena saya masih sering merasa lebih baik dari orang lain. Saya juga masih sering merasa gengsi untuk mengakui kesalahan sendiri.

Nilai mengampuni belum saya wujudkan sepenuhnya karena saya masih sering menyimpan dendam kepada orang yang telah menyakiti saya. Saya juga masih sering merasa sulit untuk melupakan kesalahan orang tersebut.

Alasan saya belum mewujudkan nilai-nilai tersebut adalah karena saya masih dalam proses belajar dan berlatih. Saya masih perlu terus belajar untuk menjadi pribadi yang lebih rendah hati dan pemaaf.

Tindak lanjut yang akan saya lakukan untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut adalah:

1. Rendah hati
  • Berlatih untuk tidak sombong dan selalu menghargai orang lain.
  • Mengakui kesalahan sendiri dan meminta maaf kepada orang yang saya sakiti.
  • Mendengarkan pendapat orang lain dengan penuh perhatian.

2. Mengampuni
  • Berlatih untuk melupakan kesalahan orang tersebut dan mendoakan mereka.
  • Berusaha untuk tidak menyimpan dendam.

Saya yakin bahwa dengan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, saya akan menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.