Mengapa Harus Ada Disiplin di Rumah dan di Sekolah? Diskusikan dengan Teman Sebangku Kalian tentang Pengalaman Kalian Melanggar Disiplin ataupun Taat Disiplin, Apa yang Terjadi? Jabarkanlah Disiplin yang Ada di Rumah dan di Sekolah Kemudian Coba Diteliti Bagian Mana yang Membuat Kalian Keberatan, Berikan Usul pada Orang Tua dan Guru

  1. Mengapa harus ada disiplin di rumah dan di sekolah?
  2. Diskusikan dengan teman sebangku kalian tentang pengalaman kalian melanggar disiplin ataupun taat disiplin, apa yang terjadi?
  3. Jabarkanlah disiplin yang ada di rumah dan di sekolah kemudian coba diteliti bagian mana yang membuat kalian keberatan, berikan usul pada orang tua dan guru.

Pertanyaan diatas adalah soal Respons Saya, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII, Bab 8 Disiplin di Rumah dan di Sekolah, halaman 102.

Jawaban:

1. Mengapa harus ada disiplin di rumah dan di sekolah?

Disiplin itu penting di rumah dan di sekolah karena:
  • Menata kehidupan bersama. Disiplin membantu kita untuk mengetahui hak dan kewajiban kita masing-masing. Dengan disiplin, kita bisa saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
  • Membangun kepribadian. Disiplin membantu kita untuk belajar mengendalikan diri dan bertanggung jawab. Dengan disiplin, kita bisa menjadi pribadi yang baik dan berguna bagi orang lain.
  • Melatih kepribadian. Disiplin membantu kita untuk belajar menjadi orang yang mandiri dan tangguh. Dengan disiplin, kita bisa menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik.

2. Diskusikan dengan teman sebangku kalian tentang pengalaman kalian melanggar disiplin ataupun taat disiplin, apa yang terjadi?

Saya pernah melanggar disiplin di rumah dengan tidak mengerjakan PR. Ibu saya memarahi saya dan menyuruh saya untuk mengerjakan PR saya dengan segera. Saya pun merasa bersalah dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.

Saya juga pernah taat disiplin di sekolah dengan tidak mencontek saat ujian. Saya tahu bahwa mencontek itu tidak baik dan bisa merugikan orang lain. Saya pun berusaha untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar bisa mengerjakan soal ujian dengan baik.

Berikut adalah beberapa pengalaman teman saya melanggar atau taat disiplin:
  • Adi pernah melanggar disiplin di sekolah dengan tidak masuk sekolah tanpa izin. Kepala sekolah memanggil orang tuanya dan Adi pun diberi peringatan.
  • Budi pernah taat disiplin di rumah dengan membantu orang tuanya mencuci piring. Ibunya senang dan bangga kepada Budi.
  • Cici pernah melanggar disiplin di rumah dengan menonton TV sampai larut malam. Ibunya mematikan TV dan menyuruh Cici untuk tidur.
  • Dina pernah taat disiplin di sekolah dengan tidak mengganggu teman yang sedang belajar. Teman Dina berterima kasih dan Dina pun merasa senang bisa membantu temannya.

3. Jabarkanlah disiplin yang ada di rumah dan di sekolah kemudian coba diteliti bagian mana yang membuat kalian keberatan, berikan usul pada orang tua dan guru.

Disiplin di rumah

Disiplin di rumah biasanya meliputi:
  • Waktu tidur
  • Waktu belajar
  • Waktu bermain
  • Waktu membantu orang tua
  • Kebersihan diri dan lingkungan

Bagian yang membuat saya keberatan adalah aturan yang terlalu ketat. Misalnya, saya tidak boleh menonton TV lebih dari 2 jam sehari. Saya merasa aturan ini terlalu ketat karena saya ingin menonton TV untuk hiburan.

Usulan saya kepada orang tua:
  • Aturlah waktu menonton TV dengan fleksibel, sesuai dengan kebutuhan anak.
  • Beri penjelasan kepada anak tentang pentingnya disiplin.
  • Jadilah teladan bagi anak dalam menerapkan disiplin.

Disiplin di sekolah

Disiplin di sekolah biasanya meliputi:
  • Keterlambatan
  • Absen
  • Perilaku di kelas
  • Kegiatan ekstrakurikuler
  • Kebersihan diri dan lingkungan sekolah

Bagian yang membuat saya keberatan adalah aturan tentang hukuman yang diberikan kepada siswa yang melanggar disiplin. Misalnya, siswa yang terlambat akan diberi hukuman push up. Saya merasa hukuman ini terlalu keras.

Usulan saya kepada guru:
  • Berikan hukuman yang mendidik, bukan hukuman yang menyakitkan.
  • Beri perhatian kepada siswa yang melanggar disiplin, bukan hanya hukuman.
  • Beri kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki kesalahannya.