Jelaskan Bentuk-Bentuk Relasi antara Manusia dengan Alam Sebagaimana telah Dijelaskan dalam Poin G. Kemudian Jabarkan Relasi Ideal antara Manusia dan Alam Sesuai dengan Pemahaman Baru Terhadap Teks Alkitab Kejadian 1:26-28 dan Terutama Kitab Kejadian 2:15

Jelaskan bentuk-bentuk relasi antara manusia dengan alam sebagaimana telah dijelaskan dalam poin G. Kemudian jabarkan relasi ideal antara manusia dan alam sesuai dengan pemahaman baru terhadap teks Alkitab Kejadian 1:26-28 dan terutama Kitab Kejadian 2:15. Kalau dalam pemahaman yang lama, relasi antara manusia dengan alam adalah relasi sang penguasa yang adalah manusia dapat bertindak sesuka hati terhadap alam. Manusia boleh mengeksploitasi alam tanpa batas karena memang manusia diberikan hak untuk itu. Para teolog lingkungan hidup telah mengoreksi sikap ini.

Karena itu kita membutuhkan pemahaman baru terhadap teks tersebut, yang menggambarkan hubungan atau relasi yang lebih adil antara manusia dengan alam. Relasi yang tidak  merusak dan merugikan. Hasil pemikiran kalian dapat didiskusikan dalam kelas atau dikumpulkan pada guru untuk dinilai.

Pertanyaan diatas adalah soal Respons Saya, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII, Bab 11 Relasi Manusia dengan Alam, halaman 159.

Jawaban:

Bentuk-bentuk Relasi Manusia dengan Alam

Menurut de Groot dan van den Born, ada empat bentuk relasi antara manusia dengan alam, yaitu:

1. Manusia sebagai penguasa
Dalam pemahaman ini, manusia ditempatkan sebagai penguasa atas alam. Manusia memiliki kuasa untuk memanfaatkan alam sesuka hati, termasuk mengeksploitasi alam tanpa batas. Pemahaman ini didasarkan pada teks Alkitab Kejadian 1:26-28, yang menuliskan bahwa manusia diciptakan untuk "menguasai" ciptaan lainnya.

2. Manusia sebagai penatalayan
Pemahaman ini sedikit lebih baik dari pemahaman pertama, karena manusia tidak lagi dianggap sebagai penguasa yang mutlak atas alam. Manusia tetap memiliki kuasa atas alam, tetapi kuasa tersebut harus digunakan untuk mengelola alam dengan bijaksana. Pemahaman ini didasarkan pada pemahaman bahwa alam adalah anugerah Tuhan bagi manusia, dan manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaganya.

3. Manusia sebagai mitra
Pemahaman ini lebih menekankan pada kesetaraan antara manusia dan alam. Manusia dan alam saling membutuhkan dan saling melengkapi. Manusia tidak dapat hidup tanpa alam, dan alam juga tidak dapat hidup tanpa manusia. Pemahaman ini didasarkan pada pemahaman bahwa alam memiliki nilai dan martabatnya sendiri, dan manusia harus menghormati alam.

4. Manusia sebagai bagian integral dari alam
Pemahaman ini memandang manusia sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari alam. Manusia adalah bagian dari alam, dan alam adalah bagian dari manusia. Pemahaman ini didasarkan pada pemahaman bahwa manusia dan alam memiliki asal-usul yang sama, yaitu Tuhan.

Relasi Ideal Manusia dengan Alam

Berdasarkan pemahaman baru terhadap teks Alkitab Kejadian 1:26-28 dan terutama Kitab Kejadian 2:15, relasi ideal antara manusia dengan alam adalah relasi mitra. Dalam relasi ini, manusia dan alam saling membutuhkan dan saling melengkapi. Manusia tidak dapat hidup tanpa alam, dan alam juga tidak dapat hidup tanpa manusia.

Dalam relasi ini, manusia memiliki tanggung jawab untuk mengusahakan dan memelihara alam. Mengusahakan berarti memanfaatkan alam untuk kebutuhan dan kesejahteraan manusia, tetapi dengan cara yang bijaksana dan tidak merusak alam. Memelihara berarti menjaga alam agar tetap lestari, agar dapat dinikmati oleh generasi sekarang dan mendatang.

Relasi ideal antara manusia dengan alam ini tidak hanya sebatas teori, tetapi juga harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Manusia harus mulai mengubah sikapnya terhadap alam, dari sikap eksploitasi menjadi sikap pelestarian. Manusia harus mulai menyadari bahwa alam adalah anugerah Tuhan yang harus dijaga dan dilestarikan.

Dengan mewujudkan relasi ideal antara manusia dengan alam, manusia dapat menciptakan lingkungan yang lebih lestari dan berkelanjutan. Lingkungan yang lestari dan berkelanjutan akan memberikan manfaat bagi manusia dan seluruh makhluk hidup.

Komentar