Bagaimanakah Kaitannya antara Berkat Tuhan dengan Kehidupan yang Serba Rukun di dalam Masyarakat Kita? Catatlah Pelanggaran-Pelanggaran yang dilakukan oleh Raja dan Isterinya yang Bertentangan dengan Keadilan dan Kebenaran! Mengapa Raja Melakukan Pelanggaran Itu? Bagaimana Penilaian Kelompok mu terhadap Sikap Pemimpin yang Demikian?

Bentuk dua kelompok, diskusikan dua bagian Alkitab yang tercantum di atas!

Kelompok 1 membahas Mazmur 133. Bagaimanakah kaitannya antara berkat Tuhan dengan kehidupan yang serba rukun di dalam masyarakat kita?

Kelompok 2 membahas Kitab I Raja-Raja 21. Catatlah pelanggaran- pelanggaran yang dilakukan oleh Raja dan isterinya yang bertentangan dengan keadilan dan kebenaran! Mengapa Raja melakukan pelanggaran itu?

Bagaimana penilaian kelompok mu terhadap sikap pemimpin yang demikian?

Pertanyaan diatas adalah soal Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas XII, Bab 1 Hak Asasi Manusia, halaman 6.

Jawaban:

Kelompok 1

Kaitan antara berkat Tuhan dengan kehidupan yang serba rukun di dalam masyarakat kita

Mazmur 133 menggambarkan sebuah masyarakat yang hidup rukun bagai saudara. Masyarakat seperti ini tentu akan saling menghargai sesamanya. Mereka tidak akan saling menekan, menindas, memeras, apalagi menganiaya. Menurut pemazmur, masyarakat seperti itu akan tampak indah. Sudah tentu, karena masyarakat seperti itu tidak akan banyak mengalami konflik. Konflik atau perbedaan pendapat akan mereka selesaikan dengan baik. Dan yang lebih penting lagi, kepada masyarakat seperti itulah Tuhan Allah akan melimpahkan berkat-Nya.

Kaitan antara berkat Tuhan dengan kehidupan yang serba rukun di dalam masyarakat kita dapat dijelaskan sebagai berikut:
  • Kerukunan adalah syarat utama untuk terwujudnya keadilan dan kebenaran. Masyarakat yang rukun akan saling menghargai hak dan kewajiban masing-masing. Mereka tidak akan saling menzalimi atau merugikan. Dengan demikian, keadilan dan kebenaran akan tercipta di dalam masyarakat.
  • Kerukunan adalah sumber kekuatan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Masyarakat yang rukun akan mampu bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Mereka akan saling membantu dan menopang satu sama lain. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat akan meningkat.
  • Kerukunan adalah kehendak Tuhan. Tuhan menghendaki agar manusia hidup dalam damai dan saling mengasihi. Masyarakat yang rukun adalah gambaran dari kehendak Tuhan tersebut.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa berkat Tuhan akan melimpah bagi masyarakat yang hidup rukun. Berkat tersebut berupa keadilan, kebenaran, kekuatan, dan kesejahteraan.

Kelompok 2

Pelanggaran keadilan dan kebenaran yang dilakukan oleh Raja Ahab dan Istrinya, Izebel

Dalam Kitab 1 Raja-Raja pasal 21, diceritakan bagaimana Raja Ahab dan Istrinya, Izebel, menggunakan kekuasaan mereka untuk menindas dan merampas hak warga negaranya. Pelanggaran-pelanggaran tersebut antara lain:
  • Ahab meminta Naboth untuk menjual kebun anggurnya kepadanya. Naboth menolak karena kebun tersebut adalah warisan turun temurun dari nenek moyangnya.
  • Izebel kemudian menghasut rakyat untuk menuduh Naboth telah menghujat Allah dan raja. Naboth pun dihukum mati.
  • Ahab kemudian mengambil kebun anggur Naboth untuk dirinya sendiri.

Pelanggaran-pelanggaran tersebut jelas bertentangan dengan keadilan dan kebenaran. Ahab dan Izebel telah merampas hak milik Naboth tanpa alasan yang jelas. Mereka juga telah menggunakan kekuasaan mereka untuk menghukum mati Naboth secara tidak adil.

Alasan Raja Ahab melakukan pelanggaran tersebut

Ahab melakukan pelanggaran tersebut karena ia ingin memiliki kebun anggur Naboth. Ia menginginkan kebun tersebut karena kebun tersebut terletak di dekat istananya dan memiliki pemandangan yang indah.

Selain itu, Ahab juga dipengaruhi oleh hasutan Izebel. Izebel adalah seorang wanita yang ambisius dan kejam. Ia selalu ingin agar suaminya menjadi orang yang paling berkuasa di Israel.

Penilaian kelompok terhadap sikap pemimpin yang demikian

Kelompok kami menilai bahwa sikap pemimpin yang demikian sangat tidak pantas. Pemimpin seharusnya menjadi teladan bagi rakyatnya. Pemimpin harus menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran.

Pemimpin yang melanggar keadilan dan kebenaran akan menimbulkan ketidakpuasan dan kekecewaan di kalangan rakyatnya. Pemimpin tersebut juga akan kehilangan kepercayaan dari rakyatnya.