Pernahkah Kamu Mengikuti Ibadah Penutupan Peti, Ibadah Pemakaman, atau Ibadah Penghiburan, yaitu Ibadah Terkait dengan Seseorang yang Meninggal

Pernahkah kamu mengikuti ibadah penutupan peti, ibadah pemakaman, atau ibadah penghiburan, yaitu ibadah terkait dengan seseorang yang meninggal? Bila belum pernah, coba ikuti bila ada kenalan atau kerabat kalian yang meninggal. Perhatikan isi renungan atau khotbah yang disampaikan. Apa saja inti dari pemberitaan firman Tuhan untuk saat-saat seperti itu? Apa kesan yang timbul setelah mengikuti ibadah seperti ini? Laporkan hasilnya dalam 2-3 alinea kepada guru kalian!

Pertanyaan diatas adalah soal Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas X, Bab 2 Berjalan Besama Allah, halaman 33.

Jawaban:

Kepada Bapak/Ibu Guru,

Laporan Ibadah Penutupan Peti, Pemakaman, atau Penghiburan

Hari, Tanggal: Sabtu, 16 Desember 2023
Waktu: Pukul 10.00 WIB
Tempat: Gereja Kristen Pansurnatolu Pangaribuan
Nama Almarhum: Bapak Sobur Habenget
Pemberita Firman: Pendeta Luddas Gultoulmt

Isi Renungan:

Dalam renungannya, Pendeta Luddas Gultoulmt menyampaikan inti pemberitaan firman Tuhan untuk saat-saat seperti ini adalah sebagai berikut:
  • Kematian adalah suatu kepastian bagi semua orang.
  • Kematian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari kehidupan yang kekal.
  • Bagi orang-orang percaya, kematian bukanlah suatu kehilangan, melainkan suatu perjumpaan dengan Tuhan.

Pendeta Luddas Gultoulmt juga menekankan bahwa kita harus tetap percaya kepada Tuhan, bahkan dalam menghadapi kematian. Tuhan adalah Allah yang setia dan pengasih, dan Dia akan selalu menyertai kita dalam suka maupun duka.

Kesan:

Ibadah penutupan peti, pemakaman, atau penghiburan adalah suatu ibadah yang penting bagi orang-orang Kristen. Ibadah ini memberikan penghiburan dan penguatan bagi keluarga dan kerabat yang ditinggalkan.

Ibadah yang saya ikuti ini sangat menyentuh hati saya. Renungan yang disampaikan oleh Pendeta Luddas Gultoulmt memberikan saya pemahaman yang baru tentang kematian. Saya menyadari bahwa kematian bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, melainkan sesuatu yang harus kita hadapi dengan iman.

Saya juga bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengikuti ibadah ini. Ibadah ini membantu saya untuk lebih memahami dan menghayati makna kematian.

Demikian laporan ini saya buat. Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Bapak/Ibu Guru.

Hormat saya,


Parnonangan Humalauvft