Dalam Lima Hari ke Depan, Silakan Kalian Praktikkan Perintah Yesus untuk Mengasihi Musuh dan Tidak Menghakimi Orang Lain

Dalam lima hari ke depan, silakan kalian praktikkan perintah Yesus untuk mengasihi musuh dan tidak menghakimi orang lain. Pilihlah satu orang yang menurut kalian tepat untuk dikasihi walaupun orang itu memusuhi atau membenci kalian. Lakukan sesuatu yang menunjukkan bahwa kalian mau belajar mengasihinya. Misalnya, kalian doakan orang itu agar menjadi orang yag lebih terbuka menerima masukan dari orang lain, dan sebagainya. Kalian juga boleh menyampaikan hal ini kepada-nya langsung bahwa kalian mau mencoba memperbaiki hubungan yang tidak harmonis menjadi lebih baik. Setelah lima hari, tuliskan pengalaman kalian ini di buku catatan kalian. Apakah pengalaman ini membuat kalian kapok, dan tidak mau mengulangi kembali? Atau justru membuat kalian bersemangat? Apa yang menjadi penyebabnya?

Pertanyaan diatas adalah soal nomor 2 Aktivitas di Luar Kelas, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas X, Bab 7 Aku dan Sesamaku, halaman 119.

Jawaban:

Pengalaman Mengasihi Musuh

Dalam lima hari terakhir, saya mencoba untuk mengasihi musuh saya, yaitu Pak Budi, tetangga saya yang sering bertengkar dengan saya. Saya memilih Pak Budi karena dia adalah orang yang paling sulit saya maafkan. Dia sering menghina saya dan keluarga saya, bahkan dia pernah memukuli saya.

Pada hari pertama, saya mencoba untuk mendoakan Pak Budi agar dia menjadi orang yang lebih baik. Saya berdoa agar dia bisa menjadi orang yang lebih sabar dan lebih terbuka menerima masukan dari orang lain.

Pada hari kedua, saya mencoba untuk bersikap lebih baik kepada Pak Budi. Saya menyapa dia dengan ramah dan saya selalu tersenyum ketika bertemu dengannya.

Pada hari ketiga, saya mencoba untuk membantu Pak Budi ketika dia membutuhkan bantuan. Saya membantunya memperbaiki rumahnya yang rusak.

Pada hari keempat, saya mencoba untuk mengajak Pak Budi untuk berbicara dari hati ke hati. Saya menyampaikan kepada dia bahwa saya ingin memperbaiki hubungan kami.

Pada hari kelima, saya mencoba untuk memaafkan Pak Budi atas semua kesalahannya kepada saya. Saya menyadari bahwa saya juga pernah berbuat salah kepada dia.

Pengalaman mengasihi musuh ini membuat saya bersemangat. Saya menyadari bahwa mengasihi musuh adalah hal yang sulit, tetapi juga sangat rewarding. Ketika saya bisa mengasihi Pak Budi, saya merasa lebih bahagia dan lebih tenang.

Saya tidak kapok untuk mengulangi pengalaman ini lagi. Saya percaya bahwa mengasihi musuh adalah salah satu cara untuk mewujudkan kasih Kristus di dunia ini.

Berikut adalah beberapa hal yang saya pelajari dari pengalaman ini:
  • Mengasihi musuh adalah hal yang sulit, tetapi juga sangat penting.
  • Mengasihi musuh tidak berarti kita harus setuju dengan segala tindakannya.
  • Mengasihi musuh dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan berdoa, bersikap baik, membantu, dan memaafkan.

Saya berharap pengalaman ini dapat menginspirasi orang lain untuk mengasihi musuhnya.