JAWABAN! Setiap Hari Besar Idul Fitri, Umat Islam Menuju Masjid Raya untuk Menunggu Kedatangan Tamu Akbar

Perhatikan kalimat berikut!

Setiap hari besar Idul Fitri, umat Islam menuju masjid raya untuk menunggu kedatangan tamu akbar.

Syukuran di adakan oleh para petani pasca panen tiba dibalai desa.

Perlukah kedua kalimat tersebut disunting? dan apa alasannya? 

Jawaban:

Ya, kedua kalimat tersebut perlu disunting untuk memperbaiki kesalahannya. Berikut adalah penjelasan dan perbaikannya:

Kalimat 1:
Kalimat asli: "Setiap hari besar Idul Fitri, umat Islam menuju masjid raya untuk menunggu kedatangan tamu akbar."

Perbaikan: "Pada setiap Hari Raya Idul Fitri, umat Islam berbondong-bondong menuju masjid raya untuk menantikan kedatangan tamu agung."

Penjelasan:

Kalimat asli menggunakan kata "hari besar" secara berulang-ulang, yang menunjukkan ketidaktepatan dalam penggunaan ejaan. Sebaiknya diganti dengan "Hari Raya Idul Fitri" untuk menghindari repetisi yang tidak perlu.

Kata "menuju" diganti dengan "berbondong-bondong" untuk menggambarkan suasana yang lebih ramai dan antusias di hari raya.

Kata "tamu akbar" diganti dengan "tamu agung" untuk memberikan kesan yang lebih sopan dan terhormat.

Kalimat 2:
Kalimat asli: "Syukuran di adakan oleh para petani pasca panen tiba dibalai desa"

Perbaikan: "Syukuran diadakan oleh para petani setelah panen tiba di balai desa."

Penjelasan:

Kata "di adakan" diganti dengan "diadakan" untuk memperbaiki ejaan yang salah.

Kata "pasca" diganti dengan "setelah" untuk memperjelas urutan waktu antara panen dan syukuran.

Kata "dibalai desa" diganti dengan "di balai desa" untuk memberikan spasi antar kata depan dan nama tempat.

Dengan perbaikan ini, kedua kalimat menjadi lebih jelas, tepat, dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.