JAWABAN! Kemukakan dan Diskusikan Tentang Praktek-Praktek Budaya yang Lazim Dilakukan oleh Struktur Masyarakat Indonesia, yang Melanggengkan Praktek-Praktek Korupsi

Kemukakan dan diskusikan tentang praktek-praktek budaya yang lazim dilakukan oleh struktur masyarakat indonesia, yang melanggengkan praktek-praktek korupsi

Jawaban:

Praktek-Praktek Budaya yang Melanggengkan Korupsi di Indonesia

Korupsi adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh Indonesia. Menurut Transparency International, Indonesia menempati peringkat 102 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa korupsi masih menjadi masalah serius di Indonesia.

Korupsi tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi atau politik, tetapi juga oleh faktor budaya. Ada beberapa praktek budaya yang lazim dilakukan oleh struktur masyarakat Indonesia yang dapat melanggengkan praktek-praktek korupsi, yaitu:

1.Tradisi paternalistik
Tradisi paternalistik adalah tradisi di mana hubungan antara masyarakat dan pemerintah bersifat seperti anak dan orang tua. Dalam tradisi ini, masyarakat sering kali menganggap bahwa pejabat pemerintah adalah sosok yang lebih tinggi dan lebih berkuasa. Hal ini dapat membuat masyarakat menjadi lebih enggan untuk mempertanyakan tindakan pejabat pemerintah, termasuk tindakan korupsi.

2. Sistem kekerabatan
Sistem kekerabatan adalah sistem sosial di mana masyarakat diikat oleh hubungan darah atau perkawinan. Dalam sistem ini, masyarakat sering kali saling membantu, termasuk dengan memberikan hadiah atau upeti kepada pejabat pemerintah. Hal ini dapat menjadi pintu masuk bagi pejabat pemerintah untuk melakukan korupsi.

3. Nilai-nilai budaya
Nilai-nilai budaya juga dapat melanggengkan praktek-praktek korupsi. Misalnya, nilai-nilai budaya yang menekankan pada kekayaan dan prestise dapat membuat masyarakat menjadi lebih menghargai orang yang kaya, bahkan jika kekayaan tersebut diperoleh dengan cara yang tidak jujur.

Dampak Praktek-Praktek Budaya terhadap Korupsi

Praktek-praktek budaya yang melanggengkan korupsi dapat berdampak negatif bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti:

Kemiskinan
Korupsi dapat menghambat pembangunan dan mengurangi anggaran untuk pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan kemiskinan dan ketimpangan sosial.

Ketidakadilan
Korupsi dapat merugikan masyarakat yang tidak memiliki akses ke pejabat pemerintah. Hal ini dapat menyebabkan ketidakadilan dan ketidakmerataan.

Ketidakstabilan politik
Korupsi dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan politik dan konflik sosial.

Upaya Penanggulangan Korupsi

Untuk menanggulangi korupsi, perlu dilakukan upaya-upaya yang komprehensif, termasuk upaya-upaya untuk mengubah praktek-praktek budaya yang melanggengkan korupsi. Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan melalui:
  • Pendidikan. Pendidikan dapat digunakan untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada masyarakat, seperti nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab.
  • Promosi budaya transparansi. Pemerintah perlu mempromosikan budaya transparansi di semua sektor, mulai dari sektor pemerintahan, bisnis, hingga masyarakat.
  • Penegakan hukum. Pemerintah perlu menindak tegas pelaku korupsi, tanpa pandang bulu. Penegakan hukum yang tegas dapat memberikan efek jera kepada pelaku korupsi dan mencegah terjadinya korupsi di masa depan.

Upaya-upaya tersebut perlu dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha.

Penutup

Praktek-praktek budaya yang melanggengkan korupsi merupakan salah satu tantangan utama dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Untuk menanggulangi korupsi, perlu dilakukan upaya-upaya yang komprehensif, termasuk upaya-upaya untuk mengubah praktek-praktek budaya tersebut.