JAWABAN! Jelaskan Perbedaan Perhitungan HPP pada Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur

Jelaskan perbedaan perhitungan HPP pada perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur. Berikan contoh!

Jawaban:

Perbedaan Perhitungan HPP pada Perusahaan Dagang dan Manufaktur

Harga pokok penjualan (HPP) adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa yang dijual. HPP merupakan komponen penting dalam laporan laba rugi, karena digunakan untuk menghitung laba kotor perusahaan.

Perhitungan HPP pada perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan kegiatan yang dilakukan oleh kedua jenis perusahaan tersebut.

Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang dari perusahaan lain untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk barang tersebut. Kegiatan utama perusahaan dagang adalah membeli dan menjual barang.

Perhitungan HPP pada perusahaan dagang didasarkan pada persediaan barang dagang. Persediaan barang dagang adalah barang yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual kembali.

Rumus perhitungan HPP pada perusahaan dagang adalah sebagai berikut:

HPP = Persediaan Awal Barang Dagangan + Pembelian Bersih - Persediaan Akhir Barang Dagangan

Keterangan:
  • Persediaan Awal Barang Dagangan adalah jumlah barang dagang yang dimiliki perusahaan pada awal periode akuntansi.
  • Pembelian Bersih adalah jumlah pembelian barang dagang dikurangi dengan pengembalian pembelian.
  • Persediaan Akhir Barang Dagangan adalah jumlah barang dagang yang dimiliki perusahaan pada akhir periode akuntansi.

Contoh:

Perusahaan A memiliki persediaan awal barang dagang sebesar Rp10.000.000,-. Pada bulan Januari 2023, perusahaan A melakukan pembelian barang dagang sebesar Rp20.000.000,- dan pengembalian pembelian sebesar Rp2.000.000,-. Persediaan akhir barang dagang perusahaan A pada bulan Januari 2023 sebesar Rp15.000.000,-.

Berdasarkan data tersebut, HPP perusahaan A bulan Januari 2023 adalah sebagai berikut:

HPP = Persediaan Awal Barang Dagangan + Pembelian Bersih - Persediaan Akhir Barang Dagangan
= 10.000.000 + 20.000.000 - 15.000.000
= Rp15.000.000

Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang menghasilkan barang dari bahan baku. Kegiatan utama perusahaan manufaktur adalah mengubah bahan baku menjadi barang jadi.

Perhitungan HPP pada perusahaan manufaktur didasarkan pada harga pokok produksi (HPP). HPP adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang jadi.

Rumus perhitungan HPP pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut:

HPP = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik

Keterangan:
  • Biaya Bahan Baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.
  • Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi.
  • Biaya Overhead Pabrik adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi, tetapi tidak secara langsung terkait dengan produksi barang jadi.

Contoh:

Perusahaan B memproduksi mobil. Biaya bahan baku yang dikeluarkan perusahaan B untuk memproduksi 1 unit mobil adalah Rp50.000.000,-. Biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan perusahaan B untuk memproduksi 1 unit mobil adalah Rp20.000.000,-. Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan perusahaan B untuk memproduksi 1 unit mobil adalah Rp30.000.000,-.

Berdasarkan data tersebut, HPP perusahaan B untuk memproduksi 1 unit mobil adalah sebagai berikut:

HPP = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik
= 50.000.000 + 20.000.000 + 30.000.000
= Rp100.000.000

Kesimpulan

Perbedaan perhitungan HPP pada perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur dapat diringkas sebagai berikut:



Perbedaan perhitungan HPP ini disebabkan oleh perbedaan kegiatan yang dilakukan oleh kedua jenis perusahaan tersebut. Perusahaan dagang hanya membeli dan menjual barang, sedangkan perusahaan manufaktur mengubah bahan baku menjadi barang jadi.