35 Soal Pilihan Ganda Bagian 1 Pancasila - PPKn Kelas 10 SMA/SMK

Berikut adalah 35 contoh soal Pilihan Ganda Bagian 1 Pancasila mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) kelas 10 SMA/SMK beserta jawabannya, materi:

UNIT 1 MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA

1. Siapa yang memimpin BPUPK pada saat pembahasan tentang Dasar Negara dan Rancangan Undang-Undang Dasar?
A. KRT Radjiman Wedyodiningrat
B. Mohammad Yamin
C. Soepomo
D. Ir. Soekarno
E. Ichibangase Yosio

Jawaban: A. KRT Radjiman Wedyodiningrat

2. Berapa jumlah anggota BPUPK yang menyampaikan pidato pada sidang pertama BPUPK pada tanggal 29 Mei 1945?
A. 11 orang
B. 10 orang
C. 6 orang
D. 5 orang
E. 32 orang

Jawaban: A. 11 orang

3. Apa yang menjadi dasar pembentukan negara merdeka menurut pidato Mohammad Yamin?
A. Persatuan dan kekeluargaan
B. Kesejahteraan Rakyat
C. Kebangsaan persatuan Indonesia
D. Musyawarah dan perwakilan
E. Ketuhanan Yang Maha Esa

Jawaban: C. Kebangsaan persatuan Indonesia

4. Apa yang menjadi dasar negara Indonesia Merdeka menurut pidato Soepomo?
A. Persatuan dan kekeluargaan
B. Kesejahteraan Rakyat
C. Kebangsaan persatuan Indonesia
D. Musyawarah dan perwakilan
E. Ketuhanan

Jawaban: C. Kebangsaan persatuan Indonesia

5. Apa yang menjadi dasar negara Indonesia Merdeka menurut pidato Ir. Soekarno?
A. Pancasila
B. Persatuan dan kekeluargaan
C. Kesejahteraan Rakyat
D. Musyawarah dan perwakilan
E. Ketuhanan

Jawaban: A. Pancasila

6. Apa yang dimaksud dengan philosophische grondslag atau weltanschauung dalam pidato Soekarno?
A. Kelima prinsip dasar negara
B. Filsafat dasar negara
C. Struktur sosial bangsa Indonesia
D. Perisai negara
E. Pemisahan agama dan negara

Jawaban: B. Filsafat dasar negara

7. Bagaimana Soekarno merangkai kembali prinsip dasar negara jika lima prinsip tersebut tidak disetujui?
A. Menjadi tiga prinsip: sosio-nasionalis, sosio-demokratik, dan Ketuhanan.
B. Menjadi dua prinsip: persatuan dan keadilan.
C. Menjadi satu prinsip: gotong royong.
D. Menjadi empat prinsip: Pancasila, persatuan, kekeluargaan, dan gotong royong.
E. Menjadi enam prinsip: Kebangsaan Indonesia, ketuhanan, musyawarah, perwakilan, kesejahteraan rakyat, dan gotong royong.

Jawaban: C. Menjadi satu prinsip: gotong royong.

8. Apa yang menjadi pertanyaan pokok yang diajukan oleh Radjiman Wedyodiningrat pada BPUPK?
A. Apakah Indonesia akan dijadikan sebagai negara kesatuan atau negara federal atau negara perserikatan?
B. Bagaimana memisahkan agama dan negara?
C. Apakah negara akan menjadi republik atau kerajaan?
D. Apa dasar pembentukan negara merdeka?
E. Bagaimana struktur sosial bangsa Indonesia?

Jawaban: D. Apa dasar pembentukan negara merdeka?

9. Berapa banyak prinsip dasar negara yang disampaikan oleh Soekarno dalam pidatonya?
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7

Jawaban: C. 5

10. Apa kepanjangan BPUPK?
A. Badan Persatuan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
B. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
C. Badan Pusat Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
D. Badan Pengawas Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
E. Badan Pemerintahan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan

Jawaban: B. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan

11. Siapa yang memimpin Panitia Delapan yang bertugas mengumpulkan usulan para anggota BPUPK?
A. Soekarno
B. Moh. Yamin
C. Ki Bagus Hadikusumo
D. KH. Wachid Hasjim
E. Moh. Hatta

Jawaban: A. Soekarno

12. Apa nama panitia yang bertugas menyusun Pembukaan Hukum Dasar?
A. Panitia Delapan
B. Panitia Sembilan
C. Panitia Kesatu
D. Panitia Kedua
E. Panitia Dasar Negara

Jawaban: B. Panitia Sembilan

13. Berapa banyak orang yang merangkap dalam dua kepanitiaan sekaligus, yaitu Panitia Delapan dan Panitia Sembilan?
A. 1 orang
B. 2 orang
C. 3 orang
D. 4 orang
E. 5 orang

Jawaban: D. 4 orang

14. Apa yang disepakati oleh Panitia Sembilan sebagai dasar Indonesia Merdeka dalam Mukadimah atau Piagam Jakarta?
A. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
B. Kesejahteraan Rakyat
C. Kebangsaan Indonesia
D. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
E. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan;

Jawaban: A. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

15. Kapan Indonesia diproklamasikan?
A. 22 Juni 1945
B. 7 Agustus 1945
C. 14 Agustus 1945
D. 17 Agustus 1945
E. 18 Agustus 1945

Jawaban: D. 17 Agustus 1945

16. Apa yang terjadi dalam sidang PPKI pada 18 Agustus 1945?
A. Penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta
B. Pembentukan BPUPK
C. Pemilihan presiden pertama Indonesia
D. Penetapan konstitusi Indonesia
E. Pembentukan Panitia Delapan

Jawaban: A. Penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta

17. Mengapa sejumlah tokoh Islam di PPKI sepakat dengan penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta?
A. Mereka ingin menjadikan Islam sebagai dasar negara.
B. Mereka menginginkan Indonesia yang berasaskan Islam.
C. Mereka berbesar hati dan mendahulukan kepentingan bersama untuk menjaga keutuhan bangsa.
D. Mereka ingin mempercepat kemerdekaan Indonesia.
E. Mereka tidak sepakat dengan Piagam Jakarta.

Jawaban: C. Mereka berbesar hati dan mendahulukan kepentingan bersama untuk menjaga keutuhan bangsa.

UNIT 2 PENERAPAN PANCASILA DALAM KONTEKS BERBANGSA

1. Sila pertama Pancasila, "Ketuhanan Yang Maha Esa," mencerminkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang ___________.
A. Tidak mempercayai Tuhan
B. Percaya kepada banyak Tuhan
C. Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa
D. Tidak memiliki keyakinan agama
E. Tidak memperdulikan agama

Jawaban: C. Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Sila kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang adil dan beradab," menegaskan bahwa setiap warga Indonesia memiliki ___________ yang sama.
A. Harkat dan martabat
B. Status sosial yang berbeda
C. Agama yang berbeda
D. Hak yang berbeda
E. Kewajiban yang berbeda

Jawaban: A. Harkat dan martabat

3. Sila ketiga Pancasila, "Persatuan Indonesia," mengajak bangsa Indonesia untuk ___________.
A. Mempertahankan perpecahan
B. Menyeragamkan semua kebudayaan
C. Bersatu padu tanpa perpecahan
D. Memisahkan diri dari bangsa lain
E. Membentuk federasi dengan negara tetangga

Jawaban: C. Bersatu padu tanpa perpecahan

4. Sila keempat Pancasila, "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan," menekankan pentingnya ___________ dalam pengambilan keputusan.
A. Otoritarianisme
B. Musyawarah
C. Monarki
D. Pemilu
E. Kepemimpinan tunggal

Jawaban: B. Musyawarah

5. Sila kelima Pancasila, "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," mencakup arti bahwa setiap warga Indonesia harus diperlakukan ___________.
A. Tidak adil
B. Berdasarkan agama mereka
C. Tergantung pada status sosial
D. Dengan merendahkan orang lain
E. Dengan adil tanpa diskriminasi

Jawaban: E. Dengan adil tanpa diskriminasi

UNIT 3 PELUANG DAN TANTANGAN PENERAPAN PANCASILA

1. Bagaimana perkembangan teknologi informasi dan internet mempengaruhi peluang dan tantangan dalam menerapkan Pancasila?
A. Teknologi informasi membuat Pancasila tidak relevan dalam era modern.
B. Teknologi informasi memudahkan kampanye nilai-nilai Pancasila ke seluruh dunia.
C. Teknologi informasi menghalangi komunikasi antarbangsa tentang Pancasila.
D. Teknologi informasi tidak memiliki dampak signifikan pada penerapan Pancasila.
E. Teknologi informasi hanya memengaruhi ekonomi, bukan nilai-nilai Pancasila.

Jawaban: B. Teknologi informasi memudahkan kampanye nilai-nilai Pancasila ke seluruh dunia.

2. Apa yang menjadi contoh konkret dari cara teknologi informasi dapat digunakan untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila?
A. Penyebaran hoaks di media sosial.
B. Penggunaan media sosial untuk mendukung radikalisme.
C. Pengumpulan dana melalui media sosial untuk misi kebaikan.
D. Penyebaran ujaran kebencian di platform WhatsApp.
E. Penyebaran informasi hoaks di Facebook.

Jawaban: C. Pengumpulan dana melalui media sosial untuk misi kebaikan.

3. Apa tantangan utama yang dihadapi dalam menggunakan media sosial untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila?
A. Keterbatasan teknologi informasi di Indonesia.
B. Tingginya tingkat intoleransi di masyarakat.
C. Keterbatasan akses internet di desa-desa.
D. Penyebaran hoaks dan ujaran kebencian.
E. Ketidakmampuan pengguna media sosial untuk mendeteksi berita hoaks.

Jawaban: D. Penyebaran hoaks dan ujaran kebencian.

4. Mengapa media sosial dianggap sebagai alat yang ambivalen dalam menerapkan Pancasila?
A. Karena media sosial hanya digunakan untuk kebaikan.
B. Karena media sosial tidak memengaruhi perilaku sosial.
C. Karena media sosial memiliki potensi untuk kebaikan dan pengrusakan sosial.
D. Karena media sosial tidak memiliki pengaruh dalam masyarakat.
E. Karena media sosial hanya digunakan untuk menyebarkan ujaran kebencian.

Jawaban: C. Karena media sosial memiliki potensi untuk kebaikan dan pengrusakan sosial.

5. Bagaimana penyebaran hoaks dapat merusak upaya menerapkan Pancasila dalam masyarakat?
A. Hoaks membantu dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila.
B. Hoaks dapat memicu dialog yang sehat tentang Pancasila.
C. Hoaks menghasilkan informasi yang selalu benar.
D. Hoaks dapat memicu konflik dan memengaruhi pandangan masyarakat terhadap Pancasila.
E. Hoaks tidak memiliki dampak signifikan pada penerapan Pancasila.

Jawaban: D. Hoaks dapat memicu konflik dan memengaruhi pandangan masyarakat terhadap Pancasila.

UNIT 4 PROYEK GOTONG ROYONG KEWARGANEGARAAN

1. Apa makna harfiah dari istilah "gotong royong"?
A. Mengerjakan sesuatu dengan mudah.
B. Membantu orang lain dengan ikhlas.
C. Mengerjakan sesuatu bersama-sama untuk meringankan beban.
D. Melakukan pekerjaan berat tanpa bantuan.
E. Mengangkat beban secara individu.

Jawaban: C. Mengerjakan sesuatu bersama-sama untuk meringankan beban.

2. Bagaimana definisi gotong royong menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)?
A. Mengerjakan sesuatu dengan cepat.
B. Membantu diri sendiri dalam kesulitan.
C. Bekerja bersama-sama tanpa tujuan tertentu.
D. Bekerja bersama-sama dengan tujuan untuk mencari keuntungan.
E. Bekerja bersama-sama dengan tujuan untuk membantu.

Jawaban: E. Bekerja bersama-sama dengan tujuan untuk membantu.

3. Apa perbedaan antara gotong royong tolong-menolong dan gotong royong kerja bakti?
A. Gotong royong tolong-menolong dilakukan untuk kepentingan umum, sedangkan gotong royong kerja bakti bersifat individual.
B. Gotong royong tolong-menolong bersifat individual, sedangkan gotong royong kerja bakti dilakukan untuk kepentingan umum.
C. Gotong royong tolong-menolong dan gotong royong kerja bakti memiliki tujuan yang sama.
D. Gotong royong tolong-menolong dan gotong royong kerja bakti tidak memiliki perbedaan.
E. Gotong royong tolong-menolong dilakukan untuk kepentingan individu, sedangkan gotong royong kerja bakti bersifat kolektif.

Jawaban: B. Gotong royong tolong-menolong bersifat individual, sedangkan gotong royong kerja bakti dilakukan untuk kepentingan umum.

4. Apa yang dimaksud dengan spirit gotong royong dalam konteks sejarah Indonesia?
A. Semangat untuk mencari keuntungan pribadi.
B. Semangat untuk bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain.
C. Semangat untuk berkonflik dengan masyarakat sekitar.
D. Semangat untuk bekerja bersama-sama tanpa memikirkan keuntungan pribadi.
E. Semangat untuk bersaing dengan masyarakat lain.

Jawaban: D. Semangat untuk bekerja bersama-sama tanpa memikirkan keuntungan pribadi.

5. Apa dampak positif dari praktik gotong royong dalam masyarakat?
A. Meningkatkan konflik antarindividu.
B. Mengurangi kesadaran individu tentang lingkungan.
C. Meningkatkan solidaritas sosial dan kerja sama.
D. Mendorong persaingan yang sehat di antara warga.
E. Meningkatkan perbedaan antarindividu.

Jawaban: C. Meningkatkan solidaritas sosial dan kerja sama.

6. Di mana budaya gotong royong sangat tumbuh dan berkembang dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia?
A. Kota-kota besar.
B. Daerah pedesaan.
C. Daerah perkotaan.
D. Daerah pegunungan.
E. Daerah pesisir.

Jawaban: B. Daerah pedesaan.

7. Apa yang menjadi perbedaan utama antara gotong royong fisik dan non-fisik?
A. Gotong royong fisik melibatkan pekerjaan berat, sementara gotong royong non-fisik melibatkan ide-ide kreatif.
B. Gotong royong fisik melibatkan permasalahan lingkungan, sementara gotong royong non-fisik melibatkan pertolongan pada individu.
C. Gotong royong fisik melibatkan pekerjaan bersama secara nyata, sementara gotong royong non-fisik melibatkan pemikiran dan bantuan non-fisik.
D. Gotong royong fisik hanya melibatkan individu, sementara gotong royong non-fisik melibatkan kelompok besar.
E. Gotong royong fisik tidak memiliki perbedaan dengan gotong royong non-fisik.

Jawaban: C. Gotong royong fisik melibatkan pekerjaan bersama secara nyata, sementara gotong royong non-fisik melibatkan pemikiran dan bantuan non-fisik.

8. Apa yang dapat kita pelajari dari praktik gotong royong dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia?
A. Gotong royong tidak memiliki peran dalam perjuangan kemerdekaan.
B. Semangat gotong royong dapat membantu dalam penyebaran informasi penting.
C. Gotong royong hanya berperan dalam konflik sosial.
D. Semangat gotong royong hanya terdapat di Yogyakarta.
E. Gotong royong tidak memiliki dampak dalam sejarah perjuangan.

Jawaban: B. Semangat gotong royong dapat membantu dalam penyebaran informasi penting.

9. Bagaimana budaya gotong royong dapat mengurangi konflik dalam masyarakat?
A. Dengan memicu persaingan yang sehat.
B. Dengan meningkatkan kesadaran individu tentang perbedaan.
C. Dengan mengurangi rasa kebersamaan dalam masyarakat.
D. Dengan menciptakan solidaritas sosial dan kerja sama.
E. Dengan meningkatkan kesadaran individu tentang keuntungan pribadi.

Jawaban: D. Dengan menciptakan solidaritas sosial dan kerja sama.

10. Apa makna prinsip "loss sathak, bathi sanak" dalam konteks budaya gotong royong?
A. Lebih baik kehilangan saudara daripada kehilangan materi.
B. Lebih baik kehilangan materi daripada kehilangan saudara.
C. Keuntungan materi lebih penting daripada hubungan saudara.
D. Keuntungan pribadi lebih penting daripada kebersamaan.
E. Tidak ada hubungan antara saudara dan materi.

Jawaban: B. Lebih baik kehilangan materi daripada kehilangan saudara.