Tiga Faktor Gerakan Modernisasi Untuk Memulihkan Kembali Kekuatan Islam

Dalam perjalanan sejarah panjangnya, Islam telah mengalami berbagai fase yang mencerminkan perkembangan dan perubahan dalam masyarakatnya. Salah satu fase tersebut adalah era modern, yang dimulai sekitar tahun 1800 hingga saat ini. Untuk memahami bagaimana Islam beradaptasi dan bergerak maju dalam era modern ini, mari kita bahas tiga faktor utama yang mendorong gerakan modernisasi atau pembaruan dalam usaha untuk mengembalikan kekuatan Islam.

Sebagaimana pendapat pakar studi  Islam, Prof. Dr. H. Harun Nasution bahwa Islam pada masa modern dimulai dari tahun 1800 - sekarang. Untuk mengawali pembahasan ini, kita perlu memahami bagaimana kondisi umat Islam pada awal periode tersebut. Di awal periode ini kondisi dunia Islam secara politis berada di bawah kendali kolonial. Pada saat itu di Eropa mengalami kemajuan dalam ilmu pengetahuan.

Di antara kemajuannya adalah dengan adanya penemuan mesin uap yang kemudian melahirkan revolusi industri di Eropa semakin memantapkan kemajuannya. Teknologi perkapalan dan militer berkembang pesat. Sehingga Eropa menjadi penguasa lautan dan bebas melakukan kegiatan ekonomi dan perdagangan dari dan ke seluruh dunia, tanpa mendapat hambatan berarti dari lawan-lawan mereka. Bahkan satu demi satu negeri Islam jatuh kekuasaannya sebagai negeri jajahan.

Sementara itu pada awal abad ke-18, kerajaan Safawi dan Kerajaan Mughal hancur pada paruh kedua abad ke-19 M ditangan Inggris. Kekuatan yang terakhir masih disegani adalah Kerajaan Usmani di Turki. Akan tetapi, pada saat itu terus mengalami kemunduran, sehingga dijuluki sebagai the sick man of Europe (orang sakit dari Eropa). Kelemahan kerajaan-kerajaan Islam itu menyebabkan Eropa dapat menjajah negeri-negeri Islam dengan mudah.

Baru pada abad ke-20 M, dunia Islam bangkit memerdekakan negerinya dari penjajah Barat. Padahal pada periode klasik (650-1200M), Islam mengalami masa keemasan. Kondisi ini sangat kontras dengan negara-negara Barat pada masa itu masih berada pada masa kegelapan. Karenanya, pada masa modern ini muncul kesadaran umat Islam terhadap kelemahan dirinya dan adanya dorongan untuk memperoleh kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menyadari kondisi tersebut menjadi spirit kebangkitan dunia  Islam dalam bidang ilmu pengetahuan, pendidikan, politik, maupun melawan penjajah. Usaha untuk memulihkan kembali kekuatan Islam dikenal dengan gerakan modernisasi atau pembaruan yang didorong oleh tiga faktor, yaitu:
  1. Pemurnian ajaran Islam dan unsur-unsur asing yang dipandang sebagai penyebab kemunduran Islam.
  2. Menimba gagasan-gagasan pembaruan dan ilmu pengetahuan dari Barat. Hal ini dengan pengiriman para pelajar muslim oleh penguasa Turki, Mesir, dan India ke negara-negara Eropa untuk menimba ilmu pengetahuan dilanjutkan dengan gerakan penerjemahan karya-karya Barat ke dalam bahasa Arab.
  3. Kondisi negara-negara Arab, seperti Mesir, Turki di bawah jajahan negara-negara Eropa, khususnya Perancis.

Seperti yang telah kita lihat, gerakan modernisasi atau pembaruan dalam Islam adalah respons terhadap perubahan dunia yang cepat pada era modern. Melalui pemurnian ajaran, penyerapan ilmu pengetahuan Barat, dan perjuangan melawan penjajahan, umat Islam berusaha untuk memulihkan kembali kekuatan dan kejayaan yang pernah dimiliki pada masa keemasan Islam. Meskipun tantangan dan perubahan terus berlanjut, semangat untuk memajukan Islam dalam berbagai bidang tetap menjadi dorongan utama bagi umat Islam di seluruh dunia menuju masa depan yang lebih berjaya.