Memilih Pasangan Dalam Pernikahan menurut Pandangan Islam dan Haditsnya

Dalam pandangan Islam, memilih pasangan dalam pernikahan adalah langkah penting yang harus dilakukan dengan penuh pertimbangan. Nabi Muhammad Saw. memberikan pedoman yang jelas dalam hal ini, mengingatkan umatnya untuk mempertimbangkan empat aspek kunci: harta, keturunan, kecantikan/ketampanannya, dan agama.

Nabi Muhammad Saw. memberikan tuntunan dalam memilih pasangan dalam pernikahan, yaitu dengan mempertimbangkan hal berikut, karena:
1. Hartanya
2. Keturunannya
3. Kecantikan/ketampanannya
4. Agamanya

Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad Saw. yang termaktub dalam Kitab al-Jami’ al-Shahih, juz 3 nomor 5090, yaitu:


Artinya: Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw, beliau bersabda: “Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung. (HR. Al-Bukhari)

Dari hadis tersebut memberikan bimbingan dalam memilih pasangan mempertimbangkan empat hal. Hanya saja, di akhir hadis tersebut disebutkan “Pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung.”

Ini adalah tuntunan Nabi Muhammad Saw. agar dari keempat pertimbangan tersebut agar memilih karena agamanya. Mengapa memilih agama? Karena dengan agama, kebahagiaan yang sejati akan dapat terwujud, salah satunya ketika agamanya kuat, maka pasangan suami atau istri akan taat kepada Allah dan dapat memelihara dirinya. Dalam Q.S. al-Nisa’/4: 34, dijelaskan:    


Artinya: “Sebab itu maka wanita yang shalihah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” (Q.S. al-Nisa’/4: 34)

Selain itu untuk wanita shalihah merupakan sebaik-baiknya perhiasan dunia bagi suaminya. Hal ini dijelaskan dalam kitab Shahih Muslim, nomor 1467, Nabi Muhammad Saw. bersabda:


Artinya: Dari Abdullah bin ‘Amr bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda: “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)

Dalam pernikahan, agama bukanlah sekadar pilihan, tetapi fondasi yang kokoh untuk kebahagiaan sejati. Seperti yang dijelaskan dalam Q.S. al-Nisa’/4: 34, seorang wanita shalihah adalah yang taat kepada Allah Swt. dan memelihara dirinya ketika suaminya tidak ada. Ini adalah landasan kuat bagi hubungan yang harmonis. Sebagaimana dikatakan Nabi Muhammad Saw., "Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah." Kita dapat mengambil pelajaran berharga dari ajaran Nabi Muhammad Saw., bahwa dalam memilih pasangan, marilah kita selalu mengedepankan agama sebagai landasan utama, sehingga kita dapat meraih kebahagiaan sejati dalam pernikahan kita.