50 Soal Bab 2 Meneladan Nama dan Sifat Allah Untuk Kebaikan Hidup - PAI Kelas 7 SMP

Berikut adalah 50 contoh soal Bab 2 Meneladan Nama dan Sifat Allah Untuk Kebaikan Hidup pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas 7 SMP beserta jawabannya materi:

A. Nama-Nama Indah bagi Allah Swt.

I. Pilihan Ganda:

Soal 1: Apa yang dimaksud dengan Al-Asmā’ al-Husnā?

A) Nama-nama yang kurang penting.
B) Nama-nama yang buruk.
C) Nama-nama Allah yang baik dan indah.
D) Nama-nama manusia yang terkenal.
E) Nama-nama yang terlupakan.

Jawaban 1: C) Nama-nama Allah yang baik dan indah.

Soal 2: Berapa jumlah nama dalam Al-Asmā’ al-Husnā menurut pendapat yang paling populer?

A) 100
B) 50
C) 99
D) 66
E) 33

Jawaban 2: C) 99

Soal 3: Apa yang ditekankan oleh hadis berikut:
“Sesungguhnya Allah Swt. mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga”. (H.R. al-Bukhari).”

A) Pentingnya hanya menghafal nama-nama Allah.
B) Pentingnya memahami dan menghafal nama-nama Allah.
C) Tidak ada yang penting, yang penting adalah amal perbuatan.
D) Pentingnya tidak menyebutkan nama-nama Allah.
E) Pentingnya menyebutkan nama-nama manusia.

Jawaban 3: B) Pentingnya memahami dan menghafal nama-nama Allah.

Soal 4: Apa yang bisa kita pelajari dari Al-Asmā’ al-Husnā selain menghafalnya?

A) Kita tidak bisa belajar apa-apa.
B) Kita bisa belajar bagaimana menyebutkan nama-nama manusia.
C) Kita bisa belajar nilai-nilai agung untuk kehidupan yang lebih baik.
D) Kita bisa belajar cara membuat daftar nama-nama.
E) Kita bisa belajar bagaimana menyebutkan nama-nama binatang.

Jawaban 4: C) Kita bisa belajar nilai-nilai agung untuk kehidupan yang lebih baik.

Soal 5: Apa yang harus dihindari oleh kita dalam konteks Al-Asmā’ al-Husnā?

A) Menghafal Al-Asmā’ al-Husnā saja.
B) Merenungkan nama-nama Allah.
C) Menerapkan nilai-nilai agung dari Al-Asmā’ al-Husnā untuk kebaikan.
D) Tidak perlu menghindari apapun.
E) Mengabaikan Al-Asmā’ al-Husnā.

Jawaban 5: E) Mengabaikan Al-Asmā’ al-Husnā.

II. Essay:

Soal 1: Jelaskan makna dari istilah "Al-Asmā’ al-Husnā" dan apa yang disiratkan oleh ayat al-Qur'an terkait dengan nama-nama Allah yang indah ini.

Jawaban 1: Al-Asmā’ al-Husnā mengacu pada nama-nama Allah yang indah dan baik. Ayat al-Qur'an yang disebutkan mengajak kita untuk memohon kepada Allah dengan menyebut nama-nama-Nya yang indah dan menjauhi orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya.

Soal 2: Mengapa pengetahuan tentang sifat-sifat Allah Swt. dan nama-nama-Nya yang indah dianggap penting dalam Islam? Bagaimana pengetahuan ini dapat meningkatkan keimanan seseorang?

Jawaban 2: Pengetahuan tentang sifat-sifat Allah dan nama-nama-Nya yang indah penting dalam Islam karena itu membantu kita memahami dan mendekatkan diri kepada Allah. Ini dapat meningkatkan keimanan karena kita menjadi lebih mengenal-Nya dan menyadari keagungan-Nya.

Soal 3: Apa yang dapat dipelajari dan diterapkan dari Al-Asmā’ al-Husnā selain hanya menghafal nama-nama Allah?

Jawaban 3: Selain hanya menghafal, kita dapat memahami makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam nama-nama Allah yang indah. Kita dapat menerapkan nilai-nilai agung ini dalam kehidupan sehari-hari untuk berperilaku baik dan menghindari perilaku yang bertentangan dengan nama-nama Allah.

Soal 4: Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, berapa jumlah nama dalam Al-Asmā’ al-Husnā, dan apa pesan yang terkandung dalam hadis tersebut?

Jawaban 4: Jumlah nama dalam Al-Asmā’ al-Husnā adalah 99. Pesan dalam hadis tersebut adalah bahwa menghafal nama-nama Allah adalah baik, tetapi yang lebih penting adalah memahami dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam nama-nama-Nya.

Soal 5: Bagaimana kita dapat menghindari perilaku yang bertentangan dengan Al-Asmā’ al-Husnā dalam kehidupan sehari-hari?

Jawaban 5: Kita dapat menghindari perilaku yang bertentangan dengan Al-Asmā’ al-Husnā dengan menjalani kehidupan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam nama-nama Allah yang indah. Ini melibatkan berperilaku baik, jujur, dan menghindari tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama Islam.

B. Mengenal Allah Swt melalui beberapa lafal al-Asmā’ al-Husnā

I. Pilihan Ganda:

Soal 1: Apa yang dimaksud dengan lafal "Al-’Alīm" dalam konteks sifat Allah Swt.?

A. Allah yang Maha Mendengar
B. Allah yang Maha Melihat
C. Allah yang Maha Mengetahui
D. Allah yang Maha Kuasa
E. Allah yang Maha Pemurah

Jawaban: C. Allah yang Maha Mengetahui

Soal 2: Apa makna dari sifat "Al-Khabīr" dalam Islam?

A. Allah yang Maha Mendengar
B. Allah yang Maha Melihat
C. Allah yang Maha Mengetahui
D. Allah yang Maha Penyayang
E. Allah yang Maha Kuasa

Jawaban: A. Allah yang Maha Mendengar

Soal 3: Sifat "Al-Samī’" pada Allah Swt. mengacu pada apa?

A. Allah yang Maha Mendengar
B. Allah yang Maha Melihat
C. Allah yang Maha Mengetahui
D. Allah yang Maha Penyayang
E. Allah yang Maha Pemurah

Jawaban: A. Allah yang Maha Mendengar

Soal 4: Apa yang dapat kita pelajari dari sifat "Al-Baṣīr" Allah Swt.?

A. Kecermatan dan introspeksi dalam setiap pekerjaan
B. Kemurahan dan kebaikan Allah Swt.
C. Kehadiran Allah yang Maha Kuasa
D. Ketidakberpihakan Allah kepada hamba-Nya
E. Kekuasaan Allah dalam menciptakan alam semesta

Jawaban: A. Kecermatan dan introspeksi dalam setiap pekerjaan

Soal 5: Apa makna dari istilah "Al-Asmā’ al-Husnā"?

A. Nama-nama Allah yang indah
B. Nama-nama Allah yang panjang
C. Nama-nama Allah yang misterius
D. Nama-nama Allah yang sulit diucapkan
E. Nama-nama para nabi dan rasul

Jawaban: A. Nama-nama Allah yang indah

Soal 6: Berdasarkan ayat Al-Qur'an, berapa jumlah nama dalam "Al-Asmā’ al-Husnā"?

A. 99
B. 100
C. 66
D. 33
E. 77

Jawaban: A. 99

Soal 7: Apa pesan hadis terkait penghafalan "Al-Asmā’ al-Husnā"?

A. Penghafalan adalah kewajiban setiap muslim
B. Penghafalan adalah satu-satunya cara untuk masuk surga
C. Penghafalan tidak penting, yang penting adalah pemahaman
D. Penghafalan adalah baik, tetapi pemahaman lebih penting
E. Penghafalan adalah tugas ulama saja

Jawaban: D. Penghafalan adalah baik, tetapi pemahaman lebih penting

Soal 8: Sifat "Al-Samī’" pada Allah Swt. mengajak kita untuk apa?

A. Mencari ilmu pengetahuan
B. Membagikan informasi tanpa memeriksa kebenaran
C. Mendengarkan musik dengan tekun
D. Menyebarkan berita palsu
E. Menghindari segala bentuk komunikasi

Jawaban: A. Mencari ilmu pengetahuan

Soal 9: Sifat "Al-Khabīr" Allah Swt. mengingatkan kita untuk apa dalam berkomunikasi?

A. Berbicara sebanyak mungkin
B. Berbicara tanpa memikirkan konsekuensinya
C. Berbicara dengan jujur dan santun
D. Berbicara dengan meremehkan orang lain
E. Berbicara tanpa memperhatikan orang tua atau guru

Jawaban: C. Berbicara dengan jujur dan santun

Soal 10: Bagaimana pengetahuan manusia dibandingkan dengan pengetahuan Allah Swt.?

A. Pengetahuan manusia lebih luas
B. Pengetahuan manusia lebih mendalam
C. Pengetahuan manusia sebanding dengan Allah Swt.
D. Pengetahuan manusia terbatas, sedangkan pengetahuan Allah Swt. tak terbatas
E. Pengetahuan manusia lebih akurat

Jawaban: D. Pengetahuan manusia terbatas, sedangkan pengetahuan Allah Swt. tak terbatas

II. Essay:

Soal 1: Jelaskan makna sifat "Al-’Alīm" Allah Swt. dan bagaimana karakteristik pengetahuan-Nya dapat memengaruhi kehidupan manusia?

Jawaban 1: Sifat "Al-’Alīm" mengacu pada pengetahuan Allah Swt. yang sangat luas dan mendalam. Pengetahuan-Nya mencakup segala sesuatu yang telah dan akan terjadi. Karakteristik pengetahuan-Nya yang tak terbatas mendorong manusia untuk memiliki pengetahuan dan menggunakannya untuk kebaikan. Pengetahuan manusia, meskipun terbatas, harus digunakan sebagai sarana untuk memahami, menjelaskan, dan memecahkan masalah kehidupan.

Soal 2: Bagaimana Ayat Al-Qur'an dalam surah al-An'ām (6: 80) menggambarkan sifat "Al-’Alīm" Allah Swt.?

Jawaban 2: Ayat tersebut menggambarkan bahwa pengetahuan Allah Swt. meliputi segala sesuatu. Ibrahim mengacu pada pengetahuan Allah yang tak terbatas dalam konteks membantah kaumnya yang menyekutukan Allah. Ini menegaskan bahwa tidak ada yang luput dari pengetahuan-Nya.

Soal 3: Apa pesan yang ingin disampaikan oleh sifat "Al-Khabīr" Allah Swt. kepada manusia, dan bagaimana perilaku berbagi ilmu dan murāqabah mencerminkan sifat ini?

Jawaban 3: Sifat "Al-Khabīr" menekankan pentingnya berbagi ilmu pengetahuan dengan orang lain secara ikhlas dan berhati-hati dalam penyebarannya. Ini juga menyoroti pentingnya memiliki kesadaran diri (murāqabah) bahwa Allah Swt. selalu mengawasi tindakan kita. Berbagi ilmu dengan integritas dan hati-hati adalah cara mencerminkan sifat ini.

Soal 4: Bagaimana sifat "Al-Samī’" Allah Swt. dapat memengaruhi perilaku manusia dalam berkomunikasi dan mendengarkan?

Jawaban 4: Sifat "Al-Samī’" mengajarkan manusia untuk mendengarkan dengan penuh perhatian dan hormat terhadap pembicaraan orang lain. Terlebih lagi, ketika orang tua atau guru berbicara, sikap santun dan menghormati adalah hal yang sangat penting. Ini mencerminkan bahwa Allah Swt. mendengar semua suara di alam semesta, dan manusia harus mencerminkan sifat ini dalam komunikasi mereka.

Soal 5: Bagaimana sifat "Al-Baṣīr" Allah Swt. mempengaruhi perilaku manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari?

Jawaban 5: Sifat "Al-Baṣīr" mengajak manusia untuk menjadi cermat dan introspektif dalam setiap tindakan dan keputusan mereka. Manusia harus memperhatikan dengan teliti, mempertimbangkan kekurangan dan kelebihan, dan menilai dampak tindakan mereka. Selain itu, sifat ini juga mendorong manusia untuk memiliki visi masa depan yang baik dan merancang langkah-langkah untuk mencapainya.

Soal 6: Bagaimana pengertian "Al-Asmā’ al-Husnā" dapat membantu meningkatkan pemahaman kita tentang Allah Swt.?

Jawaban 6: Pengertian "Al-Asmā’ al-Husnā" mengacu pada nama-nama indah Allah Swt. Ini membantu kita memahami berbagai sifat dan karakteristik-Nya, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pemahaman kita tentang Allah Swt. dan memperdalam keimanan kita. Dengan memahami sifat-sifat Allah Swt., kita dapat mengenal-Nya dengan lebih baik.

Soal 7: Apa makna dari pernyataan bahwa "Ilmu yang dimiliki akan terus berkembang dengan dorongan ketekunan"? Bagaimana hal ini relevan dengan sifat "Al-’Alīm" Allah Swt.?

Jawaban 7: Pernyataan tersebut mengacu pada pentingnya terus-menerus belajar dan mengembangkan pengetahuan kita. Hal ini relevan dengan sifat "Al-’Alīm" Allah Swt. karena Allah Swt. memiliki pengetahuan yang tak terbatas, dan manusia diharapkan untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuan mereka sebagai upaya untuk mencerminkan sifat-Nya.

Soal 8: Bagaimana sifat "Al-Khabīr" Allah Swt. mengilhami perilaku berhati-hati dalam menyebarkan informasi?

Jawaban 8: Sifat "Al-Khabīr" Allah Swt. mengingatkan manusia untuk berhati-hati dalam menyebarkan informasi karena Allah Swt. Maha Mengetahui segala sesuatu. Ini mendorong kita untuk memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan untuk tidak menyebarkan informasi yang diragukan kebenarannya.

Soal 9: Bagaimana sifat "Al-Samī’" Allah Swt. dapat membantu memperbaiki komunikasi interpersonal?

Jawaban 9: Sifat "Al-Samī’" mengajarkan pentingnya mendengarkan dengan penuh perhatian dan menghormati orang lain dalam komunikasi interpersonal. Ini dapat membantu memperbaiki komunikasi dengan menghindari konflik dan menciptakan hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

Soal 10: Bagaimana sifat "Al-Baṣīr" Allah Swt. dapat membantu seseorang menjadi lebih introspektif dan visioner dalam menjalani kehidupan?

Jawaban 10: Sifat "Al-Baṣīr" Allah Swt. mengajak seseorang untuk menjadi introspektif dengan memperhatikan tindakan dan keputusan mereka. Ini juga mendorong seseorang untuk memiliki visi masa depan yang lebih baik dan merencanakan langkah-langkah untuk mencapainya. Dengan cara ini, sifat ini membantu seseorang menjadi lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan.

C. Mewujudkan Kebaikan Hidup Sesuai dengan Nama dan Sifat Allah

I. Pilihan Ganda:

Soal 1: Apa keutamaan yang dinyatakan oleh Abu Hurairah mengenai menghafal al-Asmā’ al-Husnā?

A) Mendapatkan kekayaan materi
B) Masuk surga jika menghafal semua nama-nama Allah
C) Meningkatkan status sosial
D) Mendapatkan kebijaksanaan
E) Diberikan kekuatan fisik

Jawaban 1: B) Masuk surga jika menghafal semua nama-nama Allah

Soal 2: Apa yang dapat dicapai dengan membaca al-Asmā’ al-Husnā setiap hari?

A) Meningkatkan status sosial
B) Memperoleh kekayaan
C) Lebih mengenal Allah melalui sifat-sifat dan nama-nama-Nya
D) Mendapatkan kekuatan fisik
E) Meningkatkan kesehatan

Jawaban 2: C) Lebih mengenal Allah melalui sifat-sifat dan nama-nama-Nya

Soal 3: Bagaimana mengamalkan al-Asmā’ al-Husnā dapat tercermin dalam perilaku sehari-hari?

A) Dengan selalu berbicara tentang nama-nama Allah
B) Dengan memberi tahu orang lain bahwa Anda menghafalnya
C) Dengan memberi dan menolong orang lain
D) Dengan terus mencari nama-nama Allah yang baru
E) Dengan menjauhi orang yang tidak menghafal al-Asmā’ al-Husnā

Jawaban 3: C) Dengan memberi dan menolong orang lain

Soal 4: Apa yang dimaksud dengan ungkapan "Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah"?

A) Orang yang memiliki tangan di atas lebih tinggi statusnya
B) Orang yang memiliki tangan di bawah lebih pintar
C) Orang yang memiliki tangan di atas sering memberi atau menolong orang lain
D) Orang yang memiliki tangan di bawah lebih kuat
E) Orang yang memiliki tangan di atas adalah yang terkaya

Jawaban 4: C) Orang yang memiliki tangan di atas sering memberi atau menolong orang lain

Soal 5: Mengapa mengenal Allah Swt. melalui sifat-sifat dan nama-nama-Nya dapat memunculkan rasa takut kepada-Nya?

A) Karena nama-nama Allah sulit dihafal
B) Karena Allah Swt. sering menghukum orang yang menghafal nama-Nya
C) Karena sifat-sifat Allah menunjukkan kekuasaan-Nya yang besar
D) Karena nama-nama Allah tidak memiliki makna yang penting
E) Karena mengenal Allah Swt. tidak ada manfaatnya

Jawaban 5: C) Karena sifat-sifat Allah menunjukkan kekuasaan-Nya yang besar

II. Essay:

Soal 1: Jelaskan makna dari ungkapan "Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah" dan bagaimana hal ini dapat dihubungkan dengan pengamalan al-Asmā’ al-Husnā dalam kehidupan sehari-hari.

Jawaban 1: Ungkapan "Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah" mengandung arti bahwa orang yang memberi atau menolong orang lain (tangan di atas) memiliki keutamaan dibandingkan dengan orang yang menerima bantuan atau ditolong (tangan di bawah). Ini bisa dihubungkan dengan pengamalan al-Asmā’ al-Husnā dalam kehidupan sehari-hari dengan mencerminkan sifat-sifat Allah yang murah hati dan penyayang. Dengan memahami sifat-sifat ini, seseorang dapat menjadi lebih baik dalam memberikan dan berbagi dengan orang lain, mencerminkan kasih sayang dan kemurahan hati Allah Swt.

Soal 2: Bagaimana penghafalan al-Asmā’ al-Husnā dapat membawa keutamaan kepada seseorang, seperti yang dinyatakan oleh Abu Hurairah ra.?

Jawaban 2: Penghafalan al-Asmā’ al-Husnā dapat membawa keutamaan kepada seseorang karena ini adalah bentuk pengingat dan penghormatan terhadap sifat-sifat Allah yang agung. Abu Hurairah ra. menyatakan bahwa seseorang yang menghafal nama-nama Allah ini dengan baik akan mendapatkan keutamaan besar, yaitu masuk surga. Ini menunjukkan pentingnya mengenali dan mengingat sifat-sifat Allah dalam kehidupan sehari-hari.

Soal 3: Mengapa penting bagi seorang muslim untuk memahami al-Asmā’ al-Husnā dan bagaimana pemahaman ini dapat memengaruhi perilaku sehari-hari?

Jawaban 3: Penting bagi seorang muslim untuk memahami al-Asmā’ al-Husnā karena ini memungkinkan mereka untuk lebih mendekati Allah Swt. dengan mengenal sifat-sifat-Nya yang luar biasa. Pemahaman ini dapat memengaruhi perilaku sehari-hari dengan mendorong individu untuk mencerminkan sifat-sifat Allah, seperti kemurahan hati, kasih sayang, dan kebaikan, dalam hubungan mereka dengan orang lain. Ini juga dapat memotivasi mereka untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, sehingga hidup mereka terkondisikan oleh keberibadahan dan mencari kerelaan Allah Swt.

Soal 4: Bagaimana membaca al-Asmā’ al-Husnā setiap hari dapat membantu seseorang dalam mengenal Allah Swt. dengan lebih baik?

Jawaban 4: Membaca al-Asmā’ al-Husnā setiap hari membantu seseorang mengenal Allah Swt. dengan lebih baik karena ini mengingatkan mereka terhadap sifat-sifat dan nama-nama Allah yang agung. Ini membantu individu untuk merenungkan kebesaran Allah, yang pada gilirannya meningkatkan pemahaman mereka tentang kekuasaan dan kasih sayang-Nya. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang Allah, seseorang dapat mengarahkan hidup mereka sesuai dengan perintah-Nya dan mencari kerelaan-Nya.

Soal 5: Bagaimana pengenalan Allah Swt. melalui sifat-sifat dan nama-nama-Nya dapat memunculkan rasa takut kepada-Nya, dan mengapa rasa takut ini penting dalam kehidupan seorang muslim?

Jawaban 5: Pengenalan Allah Swt. melalui sifat-sifat dan nama-nama-Nya dapat memunculkan rasa takut karena sifat-sifat-Nya yang agung menunjukkan kekuasaan dan keadilan-Nya yang tidak dapat disangkal. Seseorang yang mengenal Allah dengan baik akan merasa takut melanggar perintah-Nya atau melawan-Nya karena mereka menyadari konsekuensi dari tindakan tersebut. Rasa takut ini penting dalam kehidupan seorang muslim karena itu mengingatkan mereka untuk selalu taat kepada Allah dan menjauhi dosa, sehingga mereka dapat mencari kerelaan-Nya dan menghindari hukuman-Nya.

D. Perilaku yang mencerminkan al-Asmā’ al-Husnā al-‘Alīm, al-Khabīr, al- Samī’, dan al-Baṣīr

I. Pilihan Ganda:

Soal 1: Perilaku apa yang mencerminkan sifat al-‘Alīm dari al-Asmā’ al-Husnā?

A. Berperilaku jujur dalam perkataan dan perbuatan.
B. Menjadi pendengar yang baik.
C. Mewujudkan pandangan ke depan (visioner).
D. Tekun dalam belajar dan agama.
E. Memiliki tekad untuk selalu beribadah.

Jawaban 1: D. Tekun dalam belajar dan agama.

Soal 2: Sifat al-Khabīr dari al-Asmā’ al-Husnā mencerminkan perilaku apa?

A. Memiliki pandangan ke depan (visioner).
B. Teliti dalam belajar dan aktivitas sehari-hari.
C. Mewujudkan percaya diri atas ilmu yang diberikan oleh Allah.
D. Menjadi pendengar yang baik.
E. Berperilaku jujur dalam perkataan dan perbuatan.

Jawaban 2: B. Teliti dalam belajar dan aktivitas sehari-hari.

Soal 3: Bagaimana sifat al-Samī’ dari al-Asmā’ al-Husnā dapat tercermin dalam perilaku sehari-hari?

A. Dengan tekun dalam belajar dan agama.
B. Dengan memiliki pandangan ke depan (visioner).
C. Dengan selalu mendengarkan perintah dan nasehat Bapak/Ibu Guru.
D. Dengan berperilaku jujur dalam perkataan dan perbuatan.
E. Dengan mewujudkan percaya diri atas ilmu yang diberikan oleh Allah.

Jawaban 3: C. Dengan selalu mendengarkan perintah dan nasehat Bapak/Ibu Guru.

Soal 4: Sifat al-Baṣīr dari al-Asmā’ al-Husnā mencerminkan perilaku apa?

A. Berperilaku jujur dalam perkataan dan perbuatan.
B. Menjadi pendengar yang baik.
C. Mewujudkan pandangan ke depan (visioner).
D. Tekun dalam belajar dan aktivitas sehari-hari.
E. Mewujudkan percaya diri atas ilmu yang diberikan oleh Allah.

Jawaban 4: A. Berperilaku jujur dalam perkataan dan perbuatan.

Soal 5: Mengapa memiliki pandangan ke depan (visioner) mencerminkan sifat al-Baṣīr dari al-Asmā’ al-Husnā?

A. Karena sifat al-Baṣīr menekankan pada kejujuran.
B. Karena sifat al-Baṣīr menekankan pada mendengarkan perintah.
C. Karena sifat al-Baṣīr menekankan pada tekun dalam belajar.
D. Karena sifat al-Baṣīr menekankan pada pandangan yang luas dan dalam.
E. Karena sifat al-Baṣīr menekankan pada percaya diri.

Jawaban 5: D. Karena sifat al-Baṣīr menekankan pada pandangan yang luas dan dalam.

II. Essay:

Soal 1: Jelaskan bagaimana perilaku "berperilaku jujur dalam perkataan dan perbuatan" mencerminkan sifat al-‘Alīm dari al-Asmā’ al-Husnā.

Jawaban 1: Perilaku "berperilaku jujur dalam perkataan dan perbuatan" mencerminkan sifat al-‘Alīm karena Allah yang Maha Mengetahui (al-‘Alīm) mengetahui segala sesuatu, termasuk kejujuran dan ketidakjujuran. Dengan berperilaku jujur, seseorang menunjukkan bahwa dia menyadari bahwa Allah mengetahui semua tindakannya, sehingga perilaku ini mencerminkan penghormatan kepada Allah.

Soal 2: Bagaimana perilaku "mewujudkan percaya diri atas ilmu yang diberikan oleh Allah Swt. untuk menjelaskan kebenaran" mencerminkan sifat al-‘Alīm dari al-Asmā’ al-Husnā?

Jawaban 2: Perilaku "mewujudkan percaya diri atas ilmu yang diberikan oleh Allah Swt. untuk menjelaskan kebenaran" mencerminkan sifat al-‘Alīm karena Allah adalah Yang Maha Mengetahui (al-‘Alīm) dan sumber segala pengetahuan. Dengan memiliki keyakinan dan percaya diri dalam menjelaskan kebenaran berdasarkan ilmu yang diberikan oleh Allah, seseorang menghormati sifat-Nya yang Maha Mengetahui.

Soal 3: Jelaskan bagaimana perilaku "mendengarkan perintah dan nasehat Bapak/Ibu Guru" mencerminkan sifat al-Samī’ dari al-Asmā’ al-Husnā.

Jawaban 3: Perilaku "mendengarkan perintah dan nasehat Bapak/Ibu Guru" mencerminkan sifat al-Samī’ karena Allah adalah Yang Maha Mendengar (al-Samī’). Ketika seseorang mendengarkan perintah dan nasehat dengan baik, itu menunjukkan ketaatan dan penghormatan terhadap otoritas yang memberikan pedoman. Hal ini juga mencerminkan kesediaan untuk mendengarkan dengan seksama, seperti Allah mendengarkan segala sesuatu.

Soal 4: Bagaimana perilaku "memiliki pandangan ke depan (visioner) sehingga mampu secara bertahap mewujudkan cita-cita yang dikehendaki" mencerminkan sifat al-Baṣīr dari al-Asmā’ al-Husnā?

Jawaban 4: Perilaku "memiliki pandangan ke depan (visioner) sehingga mampu secara bertahap mewujudkan cita-cita yang dikehendaki" mencerminkan sifat al-Baṣīr karena Allah adalah Yang Maha Melihat (al-Baṣīr). Dengan memiliki pandangan ke depan, seseorang mampu melihat potensi dan tujuannya secara jelas, mirip dengan cara Allah melihat segala sesuatu. Hal ini memungkinkan seseorang untuk merencanakan dan mewujudkan cita-cita dengan bijaksana.

Soal 5: Mengapa perilaku "tekun dalam belajar dan pada sesuatu yang dianggap baik oleh agama" penting dalam mencerminkan sifat al-Khabīr dari al-Asmā’ al-Husnā?

Jawaban 5: Perilaku "tekun dalam belajar dan pada sesuatu yang dianggap baik oleh agama" penting dalam mencerminkan sifat al-Khabīr karena Allah adalah Yang Maha Mengetahui (al-Khabīr). Dengan tekun dalam belajar dan mengikuti ajaran agama, seseorang menunjukkan kesadaran bahwa Allah mengetahui segala sesuatu, termasuk niat dan usaha untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kebaikan. Ini mencerminkan penghormatan terhadap pengetahuan dan petunjuk-Nya.