20 Soal Bab 8 Iman Kristen dan Pancasila: Belajar dari Tokoh T.B. Simatupang dan Eka Darmaputera - Agama Kristen Kelas 11 SMA/SMK

Berikut adalah 20 contoh soal Bab 8 Iman Kristen dan Pancasila: Belajar dari Tokoh T.B. Simatupang dan Eka Darmaputera mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti kelas 11 SMA/SMK beserta jawabannya:

I. PILIHAN GANDA

1. Siapa tokoh teolog Protestan terkemuka abad ke-20 yang memengaruhi pemikiran T.B. Simatupang?
A. Karl Marx
B. Karl Barth
C. Carl von Clausewitz
D. Alexander Andries Maramis
E. Kapitan Pattimura

Jawaban: B. Karl Barth

2. Apa pandangan T.B. Simatupang terhadap Pancasila?
A. Beliau menolak Pancasila sebagai dasar negara.
B. Pancasila adalah ideologi yang tidak diperlukan oleh masyarakat Indonesia.
C. Beliau menganggap Pancasila bersifat eksklusif.
D. Pancasila adalah ideologi yang diperlukan oleh masyarakat Indonesia karena bersifat inklusif.
E. Beliau tidak memiliki pandangan terhadap Pancasila.

Jawaban: D. Pancasila adalah ideologi yang diperlukan oleh masyarakat Indonesia karena bersifat inklusif.

3. Apa yang menjadi perhatian utama Pdt. Dr. Eka Darmaputera terkait gereja dan negara?
A. Pdt. Dr. Eka Darmaputera tidak memiliki perhatian terkait gereja dan negara.
B. Pdt. Dr. Eka Darmaputera berusaha memisahkan gereja dan negara.
C. Gereja harus hadir dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
D. Gereja harus fokus hanya pada urusan rohani.
E. Pdt. Dr. Eka Darmaputera tidak memiliki pandangan terkait gereja dan negara.

Jawaban: C. Gereja harus hadir dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

4. Apa yang menjadi fokus utama Pdt. Eka Darmaputera dalam upayanya membangun solidaritas di tengah masyarakat majemuk?
A. Memisahkan masyarakat majemuk menjadi kelompok yang terpisah.
B. Menganjurkan perang antariman.
C. Memandang perbedaan sebagai hambatan.
D. Membangun sikap toleransi dan solidaritas berdasarkan Pancasila.
E. Mendorong perbedaan agar semakin besar.

Jawaban: D. Membangun sikap toleransi dan solidaritas berdasarkan Pancasila.

5. Siapakah tokoh Kristen yang memimpin organisasi antariman Dian/Interfidei yang bertujuan membangun dialog antaragama di Indonesia?
A. Kapitan Pattimura
B. Karl Barth
C. Pdt. Dr. Eka Darmaputera
D. Alexander Andries Maramis
E. T.B. Simatupang

Jawaban: C. Pdt. Dr. Eka Darmaputera

6. Apa yang menjadi perhatian utama T.B. Simatupang terkait pengajaran iman dalam kehidupan sehari-hari?
A. Mengabaikan pengajaran iman.
B. Mengikuti pola pengajaran Barat.
C. Mengajarkan iman melalui teladan hidup sehari-hari.
D. Memisahkan iman dari kehidupan sehari-hari.
E. Fokus pada nilai-nilai materialistik.

Jawaban 8: C. Mengajarkan iman melalui teladan hidup sehari-hari.

7. Bagaimana T.B. Simatupang dan Pdt. Dr. Eka Darmaputera menyumbang pemikiran mereka terhadap bangsa dan gereja?
A. Mereka tidak pernah menyumbangkan pemikiran mereka.
B. Mereka hanya berfokus pada kemajuan teknologi.
C. Melalui tulisan, ceramah, dan aktivitas dalam berbagai lembaga.
D. Mereka hanya berkontribusi dalam bidang militer.
E. Mereka hanya terlibat dalam aktivitas politik.

Jawaban: C. Melalui tulisan, ceramah, dan aktivitas dalam berbagai lembaga.

8. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh Rasul Paulus dalam surat Roma terkait dengan keragaman makanan dan hari-hari tertentu?
A) Umat harus membatasi makanan yang boleh dimakan.
B) Umat harus mempertahankan hari-hari tertentu sebagai pedoman hidup.
C) Umat harus mengupayakan apa yang mendatangkan kebaikan bagi semua dan menjaga damai sejahtera.
D) Umat harus saling merendahkan dan menghina satu sama lain.
E) Umat harus melepaskan diri dari sikap toleransi terhadap keberadaan orang lain.

Jawaban: C) Umat harus mengupayakan apa yang mendatangkan kebaikan bagi semua dan menjaga damai sejahtera.

9. Apa yang dimaksud oleh Paulus dengan "tidak merusak pekerjaan Allah" dalam konteks surat Roma?
A) Membatasi makanan tertentu.
B) Memilih hari-hari tertentu untuk ibadah.
C) Tidak saling menghina dan merendahkan satu sama lain.
D) Menjaga iman yang kuat.
E) Membatasi kasih hanya kepada golongan tertentu.

Jawaban: C) Tidak saling menghina dan merendahkan satu sama lain.

10. Apa yang dimaksud dengan "kasih bagi semua orang" menurut Paulus?
A) Kasih harus dibatasi oleh suku dan agama.
B) Kasih harus dibatasi oleh ras dan antar-golongan.
C) Kasih harus dihambat oleh dendam dan pembalasan.
D) Kasih harus diwujudkan dalam kehidupan manusia tanpa batasan.
E) Kasih harus dibatasi oleh keberagaman.

Jawaban: D) Kasih harus diwujudkan dalam kehidupan manusia tanpa batasan.

11. Apa yang menjadi pesan Tuhan Yesus terkait dengan kasih?
A) Kasih harus dibatasi oleh suku dan agama.
B) Kasih harus dihambat oleh dendam dan pembalasan.
C) Kasih harus mewujud dalam kehidupan manusia tanpa batasan.
D) Kasih harus membatasi diri hanya kepada orang-orang tertentu.
E) Kasih harus memisahkan antara golongan.

Jawaban: C) Kasih harus mewujud dalam kehidupan manusia tanpa batasan.

12. Apa yang harus dilakukan umat Allah dalam menghadapi realitas keberagaman menurut Paulus?
A) Membatasi diri dalam menjalani kehidupan agama.
B) Menjaga agar orang lain tidak tersandung dalam kehidupan mereka.
C) Membatasi kasih hanya kepada orang-orang yang seagama.
D) Menciptakan konflik dengan orang-orang berbeda agama.
E) Membatasi toleransi terhadap keberadaan orang lain.

Jawaban: B) Menjaga agar orang lain tidak tersandung dalam kehidupan mereka.

II. ESSAY

1. Jelaskan peran dan kontribusi T.B. Simatupang dalam memadukan iman Kristen dengan ideologi Pancasila dalam konteks bangsa Indonesia yang majemuk.

Jawaban:
T.B. Simatupang memiliki peran penting dalam memadukan iman Kristen dengan ideologi Pancasila. Beliau memandang Pancasila sebagai ideologi yang inklusif yang dapat merangkul keberagaman masyarakat Indonesia. Simatupang berpendapat bahwa orang Kristen dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila, terutama sila pertama, dalam kerangka keyakinan kepada Allah. Ini memungkinkan dialog antaragama yang terbuka dan saling menghargai untuk membangun tanggung jawab bersama. Kontribusinya terletak dalam mempromosikan toleransi, pluralisme, dan solidaritas di tengah masyarakat majemuk Indonesia.

2. Bagaimana Pdt. Dr. Eka Darmaputera memandang hubungan antara gereja dan negara? Jelaskan peran dan pemikirannya terkait masalah ini.

Jawaban:
Pdt. Dr. Eka Darmaputera memandang bahwa gereja harus hadir dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Beliau konsisten dalam memperjuangkan kehadiran gereja dalam konteks negara Indonesia. Pdt. Eka melihat gereja sebagai agen yang harus terlibat aktif dalam pembangunan negara, bukan hanya dalam urusan rohani, tetapi juga dalam aspek sosial dan politik. Perannya adalah menginspirasi gereja-gereja untuk memahami keterkaitan erat antara gereja dan negara serta mempromosikan pemikiran ekumenis untuk membangun dialog dan kerja sama antaragama. Beliau juga mendorong pemeliharaan kebebasan beragama sesuai dengan UUD 1945 Pasal 29 sebagai landasan penting bagi kebersamaan di Indonesia.

3. Apa yang dapat dipelajari dari perjalanan karier T.B. Simatupang dalam konteks kepemimpinan militer dan kontribusinya terhadap bangsa Indonesia?

Jawaban:
Dari perjalanan karier T.B. Simatupang, kita dapat belajar bahwa kepemimpinan yang kuat dan berintegritas dapat mencapai prestasi yang luar biasa. Beliau mencapai jabatan tinggi dalam militer Indonesia pada usia yang relatif muda, yang menunjukkan kompetensinya yang luar biasa. Namun, yang lebih penting, kontribusi terbesar beliau adalah dalam memadukan iman Kristen dengan ideologi Pancasila, mempromosikan toleransi, dan memahami keberagaman sebagai aset bangsa. Simatupang mengajarkan bahwa pemimpin dapat memadukan nilai-nilai agama dengan nilai-nilai nasional untuk membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.

4. Jelaskan bagaimana Eka Darmaputera memandang peran Pancasila dalam menanggapi realitas Indonesia yang majemuk. Apa pesan penting yang dapat kita ambil dari pemikiran beliau?

Jawaban:
Eka Darmaputera melihat Pancasila sebagai ideologi yang sangat penting dalam menanggapi realitas Indonesia yang majemuk. Baginya, Pancasila adalah ideologi yang inklusif (terbuka) yang harus merangkul keberagaman masyarakat. Pesan penting dari pemikirannya adalah bahwa kebersamaan dan kerjasama antarumat beragama harus dibangun dalam kebebasan memeluk agama, sesuai dengan UUD 1945 Pasal 29. Pancasila harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai landasan untuk membangun negara yang harmonis dan berlandaskan toleransi.

5. Bagaimana T.B. Simatupang dan Eka Darmaputera berkontribusi terhadap pemikiran ekumenis dan dialog antaragama di Indonesia? Berikan contoh konkret dari upaya mereka dalam mengembangkan pemikiran ini.

Jawaban:
T.B. Simatupang dan Eka Darmaputera berkontribusi besar terhadap pemikiran ekumenis dan dialog antaragama di Indonesia. Contoh konkret dari upaya mereka adalah:

T.B. Simatupang aktif dalam organisasi gereja seperti Dewan Gereja-gereja di Indonesia (DGI) atau Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI). Melalui organisasi-organisasi ini, beliau mempromosikan dialog antaragama dan solidaritas di antara gereja-gereja.

Eka Darmaputera mendirikan komunitas Dian/Interfidei yang bertujuan membangun dialog antariman. Komunitas ini menjadi wadah bagi berbagai agama untuk saling berinteraksi dan memahami perbedaan dengan rasa saling menghargai.

Kedua tokoh ini melalui tulisan, ceramah, dan aktivitas dalam berbagai lembaga juga secara aktif menyumbangkan pemikiran mereka untuk membangun pemahaman yang lebih baik antarumat beragama dan mempromosikan kerjasama lintas agama di Indonesia.

6. Jelaskan konsep "damai sejahtera" yang ditekankan oleh Rasul Paulus dalam Surat Roma, dan mengapa hal ini penting dalam konteks keragaman?

Jawaban:
Konsep "damai sejahtera" dalam Surat Roma merujuk pada usaha untuk menciptakan keadaan damai dan sejahtera bagi semua orang, terlepas dari perbedaan keyakinan atau praktik. Ini penting dalam konteks keragaman karena menekankan pentingnya menjaga toleransi, menghindari penghinaan, dan memastikan bahwa perbedaan tidak menghambat hubungan yang harmonis antara umat Allah.

7. Apa arti "tidak merusak pekerjaan Allah" yang disampaikan oleh Paulus dalam suratnya? Berikan contoh konkret dari konteks yang dibahas dalam Surat Roma.

Jawaban:
"Tidak merusak pekerjaan Allah" dalam konteks Surat Roma berarti tidak melakukan tindakan atau sikap yang merusak hubungan antara individu dalam komunitas gereja. Contoh konkretnya adalah tidak saling menghina atau merendahkan satu sama lain terkait dengan perbedaan dalam praktik makanan atau hari-hari tertentu.

8. Bagaimana Paulus menggambarkan pentingnya mengasihi semua orang tanpa batasan dalam Surat Roma? Mengapa ini menjadi perintah yang harus diwujudkan?

Jawaban:
Paulus menggambarkan pentingnya mengasihi semua orang tanpa batasan dengan mengatakan bahwa kasih harus melampaui perbedaan suku, agama, ras, dan golongan. Ini menjadi perintah yang harus diwujudkan karena mengasihi sesama adalah salah satu prinsip dasar ajaran Kristen yang dipegang teguh oleh Tuhan Yesus. Ini juga merupakan cara untuk menjaga perdamaian dan kerukunan dalam komunitas Kristen.

9. Apa pesan utama yang ingin Paulus sampaikan kepada umat Kristen dalam menghadapi realitas keberagaman? Bagaimana realitas keberagaman dapat diterima dan disambut dengan gembira?

Jawaban:
Pesan utama yang ingin disampaikan oleh Paulus adalah bahwa umat Kristen harus membuka diri terhadap realitas keberagaman dan berusaha menjaga perdamaian serta menghindari konflik yang disebabkan oleh perbedaan keyakinan atau praktik. Realitas keberagaman dapat diterima dan disambut dengan gembira dengan cara memahami bahwa keberagaman ini merupakan sumber berkat dan pencerahan, asalkan tetap menjalani hidup dalam pegangan iman yang kuat.

10. Apa yang bisa dipelajari dari ajaran Paulus dalam Surat Roma terkait dengan menjaga toleransi, mengasihi tanpa batasan, dan menjalani hidup dalam keragaman? Bagaimana ajaran-ajaran ini dapat diterapkan dalam konteks masyarakat modern?

Jawaban:
Dari ajaran Paulus dalam Surat Roma, kita dapat belajar pentingnya menjaga toleransi terhadap perbedaan, mengasihi semua orang tanpa batasan, dan menjalani hidup dalam keragaman. Ajaran-ajaran ini dapat diterapkan dalam konteks masyarakat modern dengan mengedepankan dialog antarkeyakinan, menghormati hak setiap individu untuk berpraktik sesuai keyakinannya, dan berusaha menciptakan lingkungan yang damai dan inklusif di mana semua orang merasa diterima dan dihormati.