15 Soal Bab 9 Spirit Perdamaian dalam Budaya Indonesia - Agama Kristen Kelas 11 SMA/SMK

Berikut adalah 15 contoh soal Bab 9 Spirit Perdamaian dalam Budaya Indonesia mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti kelas 11 SMA/SMK beserta jawabannya:

I. PILIHAN GANDA

Soal 1:
Apa yang dimaksud dengan Pela Gandong dalam kearifan lokal Maluku?
A) Sebuah tarian tradisional Maluku.
B) Sebuah perayaan panen padi.
C) Suatu relasi perjanjian persaudaraan antarnegeri.
D) Ritual keagamaan dalam kepercayaan lokal.
E) Bentuk seni lukis khas Maluku.

Jawaban 1: C) Suatu relasi perjanjian persaudaraan antarnegeri.

Soal 2:
Apa yang menjadi prinsip utama dalam Pela Gandong?
A) Menghormati agama yang sama.
B) Merendahkan orang lain.
C) Membentuk marga tertentu sebagai raja.
D) Mempertahankan ikatan persaudaraan dan kebersamaan.
E) Tidak bergantung pada kondisi yang berlangsung.

Jawaban 2: D) Mempertahankan ikatan persaudaraan dan kebersamaan.

Soal 3:
Dalihan na Tolu adalah kearifan lokal dari daerah mana?
A) Jawa Barat
B) Maluku
C) Sumatera Utara (Tapanuli Utara)
D) Sumatera Selatan
E) Bali

Jawaban 3: C) Sumatera Utara (Tapanuli Utara)

Soal 4:
Apa yang ditekankan oleh Dalihan na Tolu dalam hubungan kekerabatan?
A) Sikap hormat kepada keluarga semarga.
B) Dominasi marga tertentu sebagai pelayan.
C) Kasih sayang hanya kepada anak perempuan.
D) Penurunan status sosial marga tertentu.
E) Ketidaksetaraan dalam kekerabatan.

Jawaban 4: A) Sikap hormat kepada keluarga semarga.

Soal 5:
Apa yang menjadi spirit dari Seren Taun dalam budaya Sunda?
A) Perang dan konflik antarsuku.
B) Pesta panen dan gotong royong masyarakat.
C) Pertunjukan seni modern.
D) Dialog antaragama yang provokatif.
E) Penghinaan terhadap perbedaan budaya.

Jawaban 5: B) Pesta panen dan gotong royong masyarakat.

Soal 6:
Apa yang kita pelajari dari kemajemukan Indonesia?
A) Kemajemukan adalah hambatan bagi perkembangan masyarakat.
B) Indonesia harus mengeksploitasi budaya lain.
C) Kemajemukan harus dirayakan dan disyukuri.
D) Bhinneka Tunggal Ika tidak memiliki makna.
E) Kemajemukan adalah anugerah yang harus disembunyikan.

Jawaban 6: C) Kemajemukan harus dirayakan dan disyukuri.

Soal 7:
Apa yang menjadi semboyan kehidupan Indonesia?
A) "Bersatu dalam keseragaman."
B) "Satu negara, satu budaya."
C) "Berbeda untuk bersatu."
D) "Tidak ada perbedaan."
E) "Tidak ada toleransi."

Jawaban 7: C) "Berbeda untuk bersatu."

Soal 8:
Apa pesan yang ingin disampaikan oleh Mazmur 145?
A) Tuhan hanya bagi satu kelompok agama.
B) Tuhan adalah Allah yang diam.
C) Tuhan hanya memberikan kasih dan sayang kepada orang tertentu.
D) Tuhan adalah Allah yang membatasi diri.
E) Tuhan adalah Allah yang terbuka bagi semua orang.

Jawaban 8: E) Tuhan adalah Allah yang terbuka bagi semua orang.

Soal 9:
Apa yang menjadi ungkapan pemazmur dalam Mazmur 145:8-9?
A) Keengganan Tuhan untuk berinteraksi dengan manusia.
B) Keterbatasan kasih dan sayang Tuhan.
C) Tuhan yang tidak perduli terhadap manusia.
D) Keangkuhan Tuhan yang hanya bagi golongan tertentu.
E) Kasih dan sayang Tuhan yang panjang sabar dan baik kepada semua orang.

Jawaban 9: E) Kasih dan sayang Tuhan yang panjang sabar dan baik kepada semua orang.

Soal 10:
Apa yang menyebabkan Mazmur 145 menjadi relevan dalam konteks keberagaman agama?
A) Pengakuan iman pada Allah yang hanya milik satu kelompok agama.
B) Pengakuan iman pada Allah yang tidak terlibat dalam kehidupan manusia.
C) Pengalaman pribadi pemazmur.
D) Pengagungan nama Tuhan dan kasih-Nya yang universal.
E) Penegasan tentang kebebasan individu.

Jawaban 10: D) Pengagungan nama Tuhan dan kasih-Nya yang universal.

II. ESSAY

Soal 1:
Jelaskan konsep Pela Gandong dalam kearifan lokal Maluku. Bagaimana konsep ini menggambarkan pentingnya kebersamaan dan persaudaraan?

Jawaban 1:
Pela Gandong adalah konsep kearifan lokal di Maluku yang menekankan aspek kekerabatan dan kebersamaan. Konsep ini menggambarkan bahwa hubungan yang terjalin dalam Pela Gandong adalah hubungan persaudaraan yang sangat kuat. Hal ini terjadi karena ikatan persaudaraan antarnegeri yang diterima oleh keturunan anak-cucu dari para orang tua mereka. Pela Gandong merupakan suatu relasi perjanjian persaudaraan antara satu negeri dengan negeri lain, yang terkadang melibatkan penduduk yang menganut agama yang berbeda. Istilah "gandong" memiliki makna 'saudara', dan perjanjian ini diangkat dalam sumpah yang tidak boleh dilanggar. Pela Gandong mengajarkan pentingnya menjaga dan merawat kehidupan bersama, tanpa memandang latar belakang agama, suku, atau ekonomi. Prinsipnya adalah "Kita semua bersaudara, satu hati, satu gandong."

Soal 2:
Dalihan na Tolu adalah filosofi kekerabatan dari daerah mana? Jelaskan makna dan prinsip utama dalam Dalihan na Tolu.

Jawaban 2:
Dalihan na Tolu adalah filosofi kekerabatan dari Sumatera Utara, khususnya Tapanuli Utara dan Batak Toba. Makna dalam Dalihan na Tolu adalah tiga unsur penting, yaitu sikap hormat kepada keluarga semarga, sikap hormat kepada pihak pemberi istri, dan kasih sayang kepada anak perempuan. Prinsip utama dalam Dalihan na Tolu adalah kesetaraan, kesederajatan, dan pentingnya setiap unsur dalam kekerabatan. Pada satu kesempatan, marga tertentu bisa menjadi raja, tetapi pada kesempatan lain bisa menjadi pelayan, tergantung pada situasi yang sedang berlangsung.

Soal 3:
Apa yang menjadi spirit dari acara Seren Taun, dan bagaimana acara ini mempromosikan toleransi antaragama?

Jawaban 3:
Spirit dari acara Seren Taun adalah ungkapan syukur atas hasil panen yang dikerjakan bersama seluruh masyarakat. Pada acara ini, gotong royong masyarakat membawa hasil panen ke paseban dan dibagikan kembali untuk masyarakat. Selain itu, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai pementasan tarian remaja-pemuda yang turut bersyukur atas panen tersebut. Akhir-akhir ini, acara Seren Taun diisi dengan dialog antarumat beragama yang semangatnya membangun kebersamaan dan toleransi di antara pemeluk agama yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bagaimana budaya Seren Taun mempromosikan toleransi antaragama dengan memberikan kesempatan untuk berdialog dan membangun kebersamaan di antara pemeluk agama yang beragam.

Soal 4:
Mengapa kemajemukan Indonesia dianggap sebagai kekayaan?

Jawaban 4:
Kemajemukan Indonesia dianggap sebagai kekayaan karena Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai suku, agama, dan budaya yang beragam. Pemahaman ini diangkat sebagai kekayaan karena melalui kemajemukan ini, orang dapat belajar saling mengisi dengan perbedaan yang dimiliki. Budaya yang berbeda memberikan peluang untuk saling mengenal dan memahami satu sama lain. Dengan demikian, kemajemukan menjadi ruang pengenalan antara individu yang berbeda keyakinan agama dan budaya, dan ini merupakan kekayaan yang besar yang harus dirayakan dan disyukuri.

Soal 5:
Bagaimana pesan yang ingin disampaikan oleh Mazmur 145 dalam konteks kehidupan beragama dan toleransi?

Jawaban 5:
Mazmur 145 ingin menyampaikan pesan bahwa Tuhan adalah Allah yang terbuka bagi semua orang, bukan hanya bagi satu kelompok agama saja. Pesan ini menggarisbawahi pentingnya kesatuan dan kebersamaan dalam kehidupan beragama. Tuhan adalah Allah yang tidak boleh diklaim hanya milik sekelompok orang atau agama tertentu. Pesan ini mempromosikan pemahaman bahwa kehidupan damai dalam komunitas harus menjadi semangat semua orang, dan Allah tidak boleh dikungkung oleh sekelompok orang karena Allah adalah bebas dan merdeka. Oleh karena itu, pesan Mazmur 145 mendukung toleransi dan kerjasama antaragama serta mengajak untuk memahami bahwa Allah adalah Allah bagi semua orang di seluruh bangsa.