Makalah “Membuat Kesepakatan Bersama” PPKn Kelas 10 SMA/SMK

Berikut adalah makalah lengkap tentang Membuat Kesepakatan Bersama, mata pelajaran PPKn Kelas X.

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul "Membuat Kesepakatan Bersama." Makalah ini merupakan bagian dari tugas sekolah yang kami selesaikan dalam rangka pemahaman lebih mendalam tentang pentingnya kesepakatan bersama dalam berbagai aspek kehidupan.

Kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung kami dalam penyusunan makalah ini. Khususnya, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada guru mata pelajaran PPKn kami yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta masukan berharga dalam proses penyusunan makalah ini.

Makalah ini membahas tentang definisi dan konsep kesepakatan bersama, peran kesepakatan dalam hubungan antarindividu dan keluarga, integrasi sosial melalui kesepakatan bersama, peran kesepakatan dalam pembentukan norma dan peraturan, serta tantangan dalam proses mencapai kesepakatan bersama. Kami juga menjelaskan mengenai kepemimpinan dalam membangun kesepakatan, prinsip demokrasi dalam mencapai kesepakatan bersama, serta poin-poin penting lainnya terkait dengan konsep dan pentingnya kesepakatan bersama.

Melalui makalah ini, kami berharap pembaca dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang peran kesepakatan bersama dalam membangun hubungan harmonis di antara individu, keluarga, masyarakat, dan bahkan dalam skala yang lebih luas seperti tingkat negara dan dunia. Kami juga berharap bahwa makalah ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana mengatasi keragaman dan tantangan dalam proses mencapai kesepakatan bersama, serta pentingnya menjunjung nilai-nilai demokrasi dalam upaya mencapai tujuan bersama.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi positif dalam memperluas pemahaman tentang pentingnya kesepakatan bersama dalam membangun masyarakat yang harmonis dan berkualitas. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Jakarta, [Tanggal Penulisan]
Penulis

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang
Dalam dinamika kehidupan bermasyarakat, kesepakatan bersama memiliki peran yang sangat penting. Kesepakatan menjadi landasan utama dalam membentuk hubungan yang harmonis, membangun norma dan aturan, serta mengatasi tantangan dan keragaman yang ada dalam masyarakat. Kesepakatan bukan hanya merupakan hasil dari proses negosiasi, tetapi juga mencerminkan semangat demokrasi, partisipasi aktif, dan penghargaan terhadap hak-hak individu. Di tengah beragam pandangan dan kepentingan yang ada, kemampuan untuk mencapai kesepakatan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas sosial dan memastikan tujuan bersama tercapai.

B. Rumusan Masalah
Dalam konteks ini, terdapat beberapa pertanyaan yang muncul yang menjadi fokus dalam makalah ini:
  1. Apa pengertian dan konsep kesepakatan bersama dalam konteks masyarakat?
  2. Bagaimana peran kesepakatan bersama dalam membentuk hubungan antarindividu dan keluarga?
  3. Bagaimana integrasi sosial dapat terwujud melalui kesepakatan bersama?
  4. Bagaimana kesepakatan bersama berperan dalam pembentukan norma dan peraturan?
  5. Bagaimana kepemimpinan memainkan peran penting dalam membangun kesepakatan bersama?
  6. Bagaimana prinsip demokrasi turut berkontribusi dalam mencapai kesepakatan bersama?
  7. Bagaimana tantangan dalam membangun kesepakatan dihadapi dan diatasi?
  8. Bagaimana kesepakatan bersama dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari?
  9. Bagaimana cara menghadapi keragaman dan mencapai kesepakatan dengan jiwa demokratis?
  10. Bagaimana menciptakan kesepakatan bersama yang benar-benar ditaati dan dimengerti oleh semua pihak?
C. Tujuan
Makalah ini memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
  1. Memahami pengertian dan konsep kesepakatan bersama serta relevansinya dalam kehidupan masyarakat.
  2. Menjelaskan peran kesepakatan bersama dalam membentuk hubungan harmonis antarindividu dan keluarga.
  3. Mengidentifikasi bagaimana integrasi sosial dapat terwujud melalui proses kesepakatan bersama.
  4. Menyoroti pentingnya kesepakatan dalam pembentukan norma dan peraturan yang mengatur kehidupan masyarakat.
  5. Menyadari peran kunci kepemimpinan dalam membangun dan mencapai kesepakatan bersama.
  6. Menggali prinsip-prinsip demokrasi yang berkontribusi dalam mencapai kesepakatan yang inklusif.
  7. Menganalisis berbagai tantangan yang mungkin muncul dalam proses membangun kesepakatan dan bagaimana cara mengatasinya.
  8. Memberikan gambaran tentang implementasi kesepakatan bersama dalam konteks kehidupan sehari-hari.
  9. Merumuskan pendekatan yang demokratis dalam menghadapi keragaman untuk mencapai kesepakatan bersama.
  10. Menjelaskan pentingnya kesepakatan bersama yang didasarkan pada partisipasi aktif dan penghargaan terhadap hak-hak individu dalam masyarakat.

Bab 2 Pembahasan

A. Definisi dan Konsep Kesepakatan Bersama
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kesepakatan berarti perihal sepakat atau maknanya konsensus. Sedangkan makna konsensus adalah kesepakatan kata atau permufakatan bersama (mengenai pendapat, pendirian, dan sebagainya) yang dicapai melalui kebulatan suara.

B. Peran Kesepakatan dalam Hubungan Antarindividu dan Keluarga
Kesepakatan Bersama bisa terjadi hanya antara dua orang atau lebih. Hubungan antara 2 orang, apalagi dalam sebuah perjalanan bersama, tentu memerlukan kesepakatan bersama. Kesepakatan bersama juga bisa dilakukan dalam kesatuan sosial terkecil, yakni keluarga. Antara Orang tua dan anak bisa dibangun kesepakatan bersama agar keluarga menjadi lebih asyik, lebih dinamis, dan saling mendukung.

C. Integrasi Sosial Melalui Kesepakatan Bersama
Kesepakatan bersama dapat dikaitkan dengan integrasi sosial. Terciptanya kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial sangat penting untuk menguatkan integrasi sosial. Integrasi sosial merupakan proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. Integrasi sosial diperlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik berupa tantangan isu maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya. Dalam integrasi sosial, kesepakatan bersama mewujud dalam bentuk asimilasi (pembauran kebudayaan) dan akulturasi (penerimaan sebagian unsur asing).

D. Kesepakatan dalam Pembentukan Norma dan Peraturan
Dengan demikian, Kesepakatan Bersama merupakan kesepakatan kata atau permufakatan bersama dalam sebuah proses negosiasi, termasuk dalam negosiasi untuk terciptanya integrasi sosial. Kesepakatan bersama diperlukan di antara unsur-unsur atau para pihak yang berbeda untuk menghindari konflik dalam kehidupan bersama.

E. Kepemimpinan dalam Membangun Kesepakatan Bersama
Sebenarnya, dalam proses perundingan untuk membentuk peraturan perundang-undangan juga ada kesepakatan bersama. Dalam hal membentuk peraturan perundang-undangan, kesepakatan bersama akan menghasilkan produk peraturan perundang-undangan. Sedangkan dalam kehidupan sosial, kesepakatan bersama akan membuahkan peraturan bersama atau yang disebut sebagai norma.

F. Mengatasi Tantangan dan Keragaman dalam Proses Kesepakatan
Kesepakatan bersama diambil karena sebuah kepemimpinan. Kepemimpinan dari level terkecil, seperti antara 2 orang atau pihak, sampai terbesar di tingkat negara dan dunia. Sebuah kepemimpinan yang mengarah kepada tujuan bersama, di sana dibutuhkan kesepakatan bersama. Tidak lain agar terjadi proses mencapai tujuan secara bersama-sama, saling menghargai, saling mendukung, dan pada akhirnya semua diharapkan akan merasakan hal yang sama ketika tujuan tercapai.

G. Prinsip Demokrasi dalam Mencapai Kesepakatan Bersama
Kesepakatan dapat tertulis dan tidak tertulis. Dalam kehidupan di masyarakat, termasuk dalam lingkungan sekolah, ada kesepakatan bersama yang diwujudkan dalam peraturan kampung atau peraturan sekolah yang ditulis, ditempel, dan dapat dibaca di berbagai tempat. Sedangkan kesepakatan antarteman sejawat sering kali tidak tertulis, setiap orang mengandalkan ingatan masing-masing.

H. Mengkaji Kembali Asal-usul Norma Melalui Kesepakatan
Antara Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, dan kesepakatan bersama dalam kehidupan sosial, semua memerlukan komitmen untuk dilaksanakan atau ditaati. Pelanggaran atas kesepakatan formal kenegaraan dalam Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 atau peraturan perundang-undangan yang lain akan menyebabkan tatanan kehidupan bernegara tidak dapat mencapai idealisme yang diharapkan bersama. Demikian pula, kesepakatan bersama, jika tidak mengindahkan aturan bersama dalam interaksi sosial, akan membuat hubungan kemasyarakatan menjadi tidak harmonis dan memungkinkan terjadi konflik sosial.

I. Kesepakatan Bersama dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam membuat norma dalam masyarakat atau dalam lembaga pendidikan, selalu diasumsikan berangkat dari kesepakatan bersama. Diandaikan ada partisipasi yang aktif dari anggota masyarakat atau civitas academica dalam lembaga pendidikan. Dengan partisipasi, diharapkan norma akan lebih baik dan dapat diterapkan lebih efektif.

J. Menghadapi Keragaman dan Mencapai Kesepakatan
Namun, dalam proses membangun kesepakatan, seringkali tidak mudah, terlebih di awal. Kita dihadapkan dengan banyak kepala yang memiliki cara pandang dan pemikiran berbeda-beda. Kita harus menyesuaikan dengan keragaman latar belakang pendidikan, sosial, dan ekonomi. Kita dihadapkan dengan banyak orang atau pihak yang memiliki kepentingan yang terkadang bertentangan.

K. Membangun Kesepakatan dengan Jiwa Demokratis
Pada unit ini, diperlukan seni kepemimpinan dalam memimpin, terutama di awal, bagaimana memimpin orang dan pihak-pihak yang beragam bahkan bertentangan. Bagaimana menjadikan keragaman sebagai sumber energi, sebagai sumber daya yang harus dimanfaatkan untuk mencapai kesepakatan bersama.

L. Menuju Kesepakatan yang Ditaati dan Dimengerti
Dalam kepemimpinan, membangun dan mencapai kesepakatan bersama juga memerlukan jiwa yang tangguh dan siap menjalankan prinsip-prinsip berdemokrasi, seperti kesetaraan di depan hukum, ketidakbolehan adanya diskriminasi, sikap toleran yang selalu dijunjung, serta penghargaan terhadap hak setiap individu atau pihak. Dengan cara ini, diharapkan kesepakatan bersama bisa benar-benar menjadi pedoman dalam berhubungan dan bergandeng tangan. Demikian pula, kesepakatan bersama yang ada seharusnya mencerminkan keinginan bersama, bukan hanya mencerminkan keinginan dari pimpinan atau pihak tertentu saja. Kita diajak untuk merenung bersama: "Apakah sebuah norma yang ada di sekitar kita benar-benar berangkat dari sebuah kesepakatan bersama?"

Bab III Penutup

A. Kesimpulan
Dalam makalah ini, telah dibahas mengenai pentingnya kesepakatan bersama dalam berbagai konteks kehidupan, baik antarindividu maupun dalam skala keluarga, masyarakat, dan bahkan dalam pembentukan norma dan peraturan.

Kesepakatan bersama memiliki peran penting dalam membangun integrasi sosial, mengatasi tantangan, menghormati keragaman, dan mencapai tujuan bersama. Integrasi sosial dapat diperkuat melalui kesepakatan mengenai norma dan nilai-nilai sosial, yang membantu menjaga keserasian fungsi dalam masyarakat. Kesepakatan bersama juga merupakan fondasi dalam proses pembentukan norma, peraturan, dan hukum yang berlaku.

Kepemimpinan memiliki peran sentral dalam membentuk kesepakatan bersama. Seorang pemimpin, baik dalam skala kecil maupun besar, harus mampu mengelola keragaman pandangan dan kepentingan untuk mencapai tujuan bersama. Prinsip demokrasi juga sangat penting dalam memastikan kesepakatan bersama yang benar-benar mencerminkan keinginan dan kepentingan masyarakat secara luas.

B. Saran
Berikut adalah beberapa saran yang dapat diambil dari pembahasan dalam makalah ini:

1. Aktif Terlibat dalam Proses Kesepakatan
Setiap individu dihimbau untuk secara aktif terlibat dalam proses pembentukan kesepakatan, baik dalam skala kecil seperti keluarga, maupun dalam masyarakat yang lebih luas. Partisipasi aktif akan membantu memastikan bahwa kesepakatan yang tercapai lebih representatif dan berdasarkan aspirasi bersama.

2. Pembinaan Kepemimpinan yang Berkualitas
Penting untuk mengembangkan kepemimpinan yang mampu memahami dan menghargai keragaman serta mampu mengelola konflik untuk mencapai kesepakatan. Pelatihan kepemimpinan yang berfokus pada prinsip-prinsip demokrasi dan pengelolaan konflik dapat membantu menciptakan pemimpin yang efektif.

3. Pengembangan Kesadaran Norma dan Kesepakatan
Diperlukan upaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya norma dan kesepakatan bersama. Ini dapat dilakukan melalui pendidikan dan kampanye sosial yang bertujuan untuk membentuk budaya kesepakatan dan kepatuhan terhadap norma.

4. Kolaborasi dalam Penegakan Kesepakatan
Penegakan kesepakatan bersama memerlukan kolaborasi antara pihak yang terlibat. Penguatan sistem hukum dan kelembagaan yang bertugas menegakkan kesepakatan dan norma harus diupayakan untuk menciptakan lingkungan yang adil dan berkeadilan.

5. Pengembangan Kemampuan Berdialog dan Negosiasi
Kemampuan berdialog dan negosiasi yang baik sangat penting dalam membentuk kesepakatan bersama. Edukasi mengenai keterampilan berkomunikasi yang efektif dan negosiasi yang konstruktif dapat membantu individu dalam mencapai hasil yang saling menguntungkan.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip kesepakatan bersama dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan masyarakat dapat menciptakan hubungan yang lebih harmonis, membangun norma yang adil, dan mencapai tujuan bersama dengan penghormatan terhadap keragaman dan kepentingan bersama.