Makalah Kolaborasi Budaya PPKn Kelas 11 SMA/SMK

Berikut adalah makalah tentang “Kolaborasi Budaya” mata pelajaran PPKn Kelas 11 SMA/SMK.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia, kita hidup dalam lingkungan yang kaya akan keberagaman budaya. Negara ini adalah rumah bagi berbagai agama, budaya, bahasa, etnis, dan adat istiadat yang beragam. Kekayaan ini tercermin dalam simbol negara kita, Bhinneka Tunggal Ika. Keberagaman ini bisa menjadi keuntungan besar, namun juga memiliki potensi untuk menimbulkan masalah jika tidak dikelola dengan baik. Keberagaman bisa menjadi aset berharga jika dielola dengan baik, tetapi juga bisa menjadi sumber masalah jika diabaikan.

Kekayaan budaya ini bisa menyebabkan konflik di antara masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memelihara dan memanfaatkan keberagaman ini agar bisa menjadi sumber daya sosial yang positif dan mencegah konflik di dalam masyarakat. Salah satu cara untuk melakukannya adalah melalui kolaborasi budaya. Dengan berkolaborasi dalam budaya, berbagai kelompok masyarakat dengan latar belakang budaya yang berbeda dapat saling berkomunikasi.

Komunikasi lintas budaya adalah komunikasi antara orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda. Hal ini berarti komunikasi yang terjadi antara orang-orang yang memiliki budaya yang berbeda dan terlibat dalam interaksi, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Komunikasi lintas budaya ini sangat penting untuk memungkinkan orang-orang mengenal budaya satu sama lain. Hal ini membantu mendorong penghargaan terhadap perbedaan budaya dan meruntuhkan prasangka. Kolaborasi budaya dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti mengadakan acara seni dan budaya bersama-sama yang melibatkan berbagai pihak.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah makalah ini adalah bagaimana kolaborasi budaya dan komunikasi lintas budaya dapat menjadi solusi untuk mengelola keragaman budaya, mencegah konflik, dan meningkatkan pemahaman serta penghargaan terhadap perbedaan budaya di tengah masyarakat?

C. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk:
  1. Mengkaji peran kolaborasi budaya dan komunikasi lintas budaya dalam mengelola keragaman budaya di Indonesia
  2. Mengilustrasikan bagaimana kolaborasi budaya dalam seni rupa, seperti pameran "Integrasi," dapat menjadi wadah yang memungkinkan para seniman dari latar belakang budaya yang berbeda untuk berkolaborasi dan menghasilkan karya-karya yang mewakili keanekaragaman budaya
  3. Menyadarkan pentingnya sikap saling menghargai, memahami, dan meresapi perbedaan budaya demi membangun kedamaian dan harmoni dalam masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Mengelola Keragaman Budaya di Indonesia melalui Kolaborasi dan Komunikasi Lintas Budaya

Indonesia merupakan salah satu negara multikultural (majemuk) terbesar di dunia. Kemajemukan Indonesia dapat dilihat dari agama, budaya, bahasa, etnis, dan adat istiadat. Kemajemukan Indonesia tergambar dalam lambang negara Republik Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Keragaman Indonesia di satu sisi membawa berkah, tetapi di sisi lain dapat pula menjadi bencana. Keragaman dapat menjadi berkah jika dapat dikelola dengan baik. Ia dapat menjadi modal sosial (social capital) yang berharga bagi bangsa Indonesia. Sebaliknya, dapat menjadi bencana jika tidak dapat dikelola dengan baik.

Keragaman berpotensi menimbulkan konflik antarmasyarakat. Untuk itu, diperlukan berbagai upaya untuk melestarikan keragaman Indonesia agar dapat menjadi modal sosial sekaligus mencegah potensi konflik di tengah masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah dengan melakukan kolaborasi budaya. Dengan adanya kolaborasi budaya, antara masyarakat satu dengan masyarakat lain yang berbeda budaya akan terjalin komunikasi lintas budaya.

Komunikasi lintas budaya adalah proses komunikasi yang melibatkan orang- orang yang berasal dari latar belakang sosial budaya yang berbeda. Dengan kata lain, komunikasi lintas budaya merupakan komunikasi yang para pesertanya berlatar belakang budaya berbeda dan terlibat kontak antara satu dengan yang lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Komunikasi lintas budaya ini diperlukan agar masyarakat mengenal budaya lain, sehingga muncul sikap saling menghargai perbedaan dan keragaman budaya sekaligus mengikis prasangka. Kolaborasi budaya ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk seperti mengadakan pentas budaya dan kesenian secara bersama-sama yang melibatkan berbagai pihak.

B. Contoh Berita Bentuk Kolaborasi Budaya Dalam Bidang Seni Rupa

KOMPAS.com - Pameran seni yang menarik bertajuk"Integrasi" baru saja digelar di Bentara Budaya pada tanggal 10-15 Januari 2020. Pameran ini menampilkan karya seniman dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda. Intinya, pameran ini mengajarkan bahwa meskipun kita menyatukan berbagai budaya, tetapi kita tetap bisa mempertahankan ciri khas masing-masing budaya.

Dalam dunia seni ini, istilah "integrasi" berarti menggabungkan berbagai identitas budaya tanpa menghilangkan keunikan dari masing-masing budaya. Para seniman yang berpartisipasi dalam pameran ini ingin menunjukkan keragaman budaya melalui karya-karya mereka. Pameran ini juga memberi kesempatan bagi seniman untuk berkumpul dan menampilkan karyanya dalam waktu tertentu di tempat tertentu, seperti yang disebut "residensi Internasional."

Beberapa seniman menampilkan karyanya yang menggambarkan identitas nasional dan juga situasi sulit yang dialami oleh kelompok minoritas. Contohnya, seniman Daniel Kho menggambarkan tokoh mitologi dengan warna yang cerah. Ada juga Ito Joyoatmojo yang menampilkan gambar-gambar makanan dalam karyanya. Sementara Yudi Noor menggambarkan problematika integrasi melalui karya-karya elektik.

Tidak hanya itu, ada juga seniman Lili Voight yang mewakili mayoritas dalam budayanya, tetapi menghadapi imigran. Karyanya menunjukkan bagaimana arus manusia bergerak dan berpengaruh pada identitas. Pameran ini diselenggarakan oleh Bentara Budaya Jakarta dengan tujuan memberi kesempatan kepada seniman kontemporer untuk berbagi cerita melalui karya seni mereka kepada masyarakat umum.

Pengelola pameran, Ika W Burhan, menjelaskan bahwa integrasi ini adalah tentang beradaptasi dengan lingkungan sekitar, bukan hanya fisik, tetapi juga cara berpikir, pengambilan keputusan, gaya hidup, dan bahkan filosofi serta keyakinan. (sumber: https://edukasi.kompas.com/read/2020/01/09/20434641/agenda-bbj-kolaborasi-budaya-dalam-pameran-seni-rupa-integrasi?page=all)

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam sebuah negara yang kaya akan keragaman budaya seperti Indonesia, penting bagi kita untuk memahami dan mengelola keragaman tersebut dengan bijak. Keragaman budaya Indonesia yang mencakup agama, budaya, bahasa, etnis, dan adat istiadat, merupakan sumber kekayaan yang besar, tetapi juga memiliki potensi untuk menimbulkan konflik jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaborasi budaya dan komunikasi lintas budaya sebagai cara untuk memastikan bahwa keragaman ini menjadi aset yang positif bagi masyarakat.

Melalui kolaborasi budaya, masyarakat dari berbagai latar belakang budaya dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi. Komunikasi lintas budaya memainkan peran penting dalam mengatasi prasangka dan merangsang penghargaan terhadap perbedaan budaya. Dengan memahami budaya satu sama lain, kita dapat membangun sikap saling menghargai dan kerjasama yang lebih baik di antara masyarakat yang berbeda.

Sebagai contoh, pameran seni "Integrasi" di Bentara Budaya mengilustrasikan betapa pentingnya menggabungkan identitas budaya tanpa menghilangkan ciri khasnya. Para seniman dalam pameran ini berhasil menyampaikan pesan tentang pentingnya keragaman budaya melalui karya-karya mereka. Pameran ini juga menciptakan ruang bagi para seniman untuk berkolaborasi dan berbagi kisah melalui seni, yang pada akhirnya berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik di kalangan masyarakat umum.

B. Saran

Dalam rangka mengoptimalkan kolaborasi budaya dan komunikasi lintas budaya, berikut beberapa saran yang bisa diimplementasikan:
  1. Pendidikan tentang keragaman budaya harus ditingkatkan di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan
  2. Perbanyak acara budaya yang melibatkan partisipasi dari berbagai latar belakang budaya dapat diadakan
  3. Media berperan aktif mempromosikan gambaran yang positif tentang berbagai budaya dan menghindari stereotip yang merugikan.
  4. Mendorong kerjasama antara berbagai komunitas budaya dalam berbagai proyek dan kegiatan akan membantu memperkuat rasa persatuan dan keragaman.
  5. Pemerintah dan lembaga budaya dapat mendukung dan memfasilitasi acara-acara kolaborasi budaya serta menyediakan platform untuk berkomunikasi dan berinteraksi lintas budaya.