Makalah Interaksi Budaya Nusantara di Kancah Dunia PPKn Kelas 11 SMA/SMK

Berikut adalah makalah tentang “Interaksi Budaya Nusantara di Kancah Dunia” mata pelajaran PPKn Kelas 11 SMA/SMK.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi yang ditandai oleh perkembangan teknologi informasi, dunia menjadi semakin terhubung dan batas-batas antarnegara menjadi kabur. Teknologi informasi yang maju memungkinkan kita untuk mengetahui peristiwa di seluruh dunia dengan cepat. Hal ini mendorong pertukaran budaya yang luas, di mana orang dari berbagai budaya saling berinteraksi dan berkomunikasi. Namun, pertukaran budaya ini juga dapat menimbulkan konflik dan tantangan terhadap identitas nasional.

Indonesia, sebagai bagian dari komunitas global, menghadapi dampak globalisasi dan interaksi budaya. Sebagai bangsa yang kaya akan budaya dan tradisi, Indonesia perlu mengatasi dilema adaptasi budaya luar dan pelestarian identitas nasional. Oleh karena itu, dalam makalah ini, kami akan membahas dampak pertukaran budaya dalam era globalisasi, serta strategi adaptasi budaya yang sesuai dengan identitas nasional Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
  1. Bagaimana dampak globalisasi dan perkembangan teknologi informasi terhadap pertukaran budaya antar negara di era modern?
  2. Apa implikasi dari pertukaran budaya global terhadap identitas nasional suatu bangsa?
  3. Bagaimana konflik budaya dapat dihindari dan diselesaikan dalam era pertukaran budaya yang semakin terbuka?
  4. Mengapa pemahaman lintas budaya (cross-cultural understanding) penting dalam berkomunikasi dengan orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda?
  5. Bagaimana Indonesia, sebagai bagian dari komunitas global, menjalani interaksi budaya dengan bangsa lain dan tetap mempertahankan identitas nasionalnya?

C. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk:
  1. Menganalisis dampak globalisasi dan perkembangan teknologi informasi terhadap pertukaran budaya di dunia, terutama dalam konteks interaksi budaya Nusantara.
  2. Memahami implikasi dari pertukaran budaya global terhadap identitas nasional Indonesia dan bagaimana mengelola tantangan ini.
  3. Menjelaskan pentingnya pemahaman lintas budaya dalam konteks komunikasi lintas budaya di tengah interaksi global.
  4. Membahas peran Indonesia sebagai bagian dari komunitas global dalam menjaga identitas nasional sambil terlibat dalam pertukaran budaya internasional.
  5. Merumuskan strategi adaptasi budaya yang tepat untuk Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi, dengan melestarikan nilai-nilai budaya lokal sambil mengambil yang baik dari budaya lain.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pertukaran Budaya dalam Era Globalisasi dan Teknologi Informasi

Globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi informasi membuat dunia seakan tidak berjarak (borderless). Globalisasi membuat batas teritorial negara seolah tidak ada lagi. Globalisasi membuat negara-negara di dunia menjadi semacam global village (desa buana), di mana satu negara dengan negara lain saling terhubung dan saling berinteraksi.

Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat maju, suatu peristiwa atau kejadian di suatu negara dapat diketahui secara cepat di belahan bumi lain. Perkembangan teknologi informasi dan juga transportasi meniscayakan seseorang atau sekelompok orang berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain dari berbagai belahan dunia. Hal ini membawa konsekuensi adanya pertukaran budaya di kancah global (internasional).

Siapa pun orangnya tidak dapat lepas dari budaya tempat ia dilahirkan dan dibesarkan. Dengan budaya yang mengakar di dalam dirinya, ia harus berbagi ruang dengan orang lain dari budaya lain. Pertukaran budaya tersebut sangat mungkin berpotensi menimbulkan konflik.

Konflik dapat dicegah dengan munculnya kesadaran bahwa setiap orang harus mampu dan mau memahami budaya orang lain yang berbeda dengannya. Cara berkomunikasi sendiri sangat dipengaruhi oleh budaya masing- masing. Oleh karenanya, dalam berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dibutuhkan pemahaman lintas budaya (cross-cultural understanding).

Sebagai bagian dari komunitas global, Indonesia tentu saja tidak dapat menghindarkan diri dan menutup/mengisolasi diri dari bangsa dan negara lain. Perjumpaan dan interaksi dengan bangsa-bangsa lain merupakan suatu keniscayaan bagi bangsa mana pun, termasuk Indonesia.

Adanya globalisasi meniscayakan hilir mudiknya budaya lain dari satu negara ke negara lain sehingga berpotensi mempengaruhi budaya negara setempat. Tidak ada satu pun bangsa yang hidup tanpa pengaruh dari luar.

B. Strategi Adaptasi Budaya dan Identitas Nasional dalam Menghadapi Globalisasi

Sebagai bangsa yang besar, kita harus memiliki kelenturan budaya, sehingga mampu mengadaptasi budaya-budaya luar yang baik dan sesuai dengan jati diri bangsa. Berbagai budaya luar yang baik dan sesuai dengan jati diri bangsa dapat memperkaya nilai-nilai dan kearifan lokal bangsa Indonesia.

Ketidakmampuan beradaptasi dengan budaya luar akan menjadikan Indonesia terperosok ke dalam kekerdilan identitas. Sebaliknya, terlalu terobsesi dengan budaya luar dan mengabaikan tradisi dan nilai-nilai lokal akan menjadikan Indonesia kehilangan identitas nasionalnya.

Jika demikian yang terjadi, maka bangsa Indonesia tidak akan pernah mampu berdikari secara kultural dan menjadi diri sendiri. Sebagai bangsa yang besar, kita harus mampu bergaul secara global dengan bangsa dan negara lain tanpa kehilangan identitas keindonesiaan kita. Berpikir global bertindak lokal (think globally act locally) merupakan adagium dan sikap moderat yang tepat bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi globalisasi.

Melestarikan apa yang baik dan mengadopsi hal-hal yang lebih baik dari bangsa lain, merupakan sikap cerdas dan bijaksana. Sebaliknya, menolak atau meniru secara membabi buta apa saja dari luar, bukanlah sikap bijak. Tidak semua yang berasal dari luar itu baik dan juga tidak semua yang berasal dari luar itu buruk.

Kita ambil yang baik dari mereka (baca: bangsa luar) sembari mempertahankan dan melestarikan tradisi dan nilai-nilai kearifan lokal bangsa Indonesia. Kendati setiap bangsa memiliki keunikan budaya dan tradisi masing-masing, tetapi tidak menutup kemungkinan bekerja sama dan berkolaborasi secara global untuk keadilan dan penciptaan dunia yang lebih aman dan manusiawi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam era globalisasi yang didorong oleh perkembangan teknologi informasi, pertukaran budaya antar negara menjadi semakin mudah dan meluas. Globalisasi telah mengubah dunia menjadi "desa global" di mana negara-negara terhubung erat dan berinteraksi satu sama lain. Namun, pertukaran budaya ini juga menghadirkan tantangan dalam menjaga identitas nasional dan menghindari konflik budaya.

Pemahaman lintas budaya (cross-cultural understanding) memiliki peran penting dalam mencegah konflik budaya. Kesadaran untuk memahami dan menghormati budaya orang lain dapat mengurangi risiko konflik dan memfasilitasi komunikasi yang harmonis antara berbagai budaya.

Indonesia, sebagai bagian dari komunitas global, perlu mengambil langkah bijak dalam menghadapi globalisasi. Adaptasi budaya yang cerdas dapat memperkaya identitas nasional, sementara tetap mempertahankan nilai-nilai dan tradisi lokal. Mengambil yang baik dari budaya luar dan mengintegrasikannya dengan kearifan lokal merupakan strategi yang bijak dalam menghadapi tantangan globalisasi.

B. Saran

Dalam menghadapi interaksi budaya global, terutama dalam konteks Nusantara, berikut beberapa saran yang dapat diambil:
  1. Meningkatkan pemahaman lintas budaya di kalangan masyarakat, pendidikan lintas budaya harus diintegrasikan dalam kurikulum untuk mempromosikan saling pengertian dan mengurangi prasangka budaya.
  2. Mendukung inisiatif yang mempromosikan pertukaran budaya yang positif antara Indonesia dan negara-negara lain, seperti festival budaya atau pertukaran pelajar.
  3. Mengembangkan kebijakan budaya yang mendukung pelestarian identitas nasional sambil tetap terbuka terhadap pengaruh dan kontribusi budaya luar.
  4. Mendorong kolaborasi budaya dan kerjasama global yang berfokus pada penciptaan dunia yang lebih aman, adil, dan berkelanjutan.