Teori Budaya Politik Menurut Almond dan Powell

Dalam dunia politik, konsep budaya politik memainkan peran penting dalam membentuk pola perilaku dan sikap warga negara terhadap sistem politik mereka.

Salah satu teori yang membahas tentang budaya politik ini dikemukakan oleh Gabriel Almond dan Sidney Verba Powell pada tahun 1960-an.

Mereka mengidentifikasi tiga dimensi utama dalam budaya politik yang membentuk perilaku politik, yaitu partisipasi, orientasi, dan loyalitas politik.

1. Partisipasi Politik
Almond dan Powell membagi partisipasi politik menjadi dua bentuk, yaitu partisipasi konvensional dan partisipasi non-konvensional.

Partisipasi konvensional mencakup kegiatan politik yang diakui secara resmi oleh sistem politik, seperti memilih dalam pemilihan umum, menjadi anggota partai politik, atau berpartisipasi dalam kampanye politik.

Sedangkan partisipasi non-konvensional mencakup bentuk partisipasi politik yang dianggap di luar batas-batas yang ditetapkan oleh sistem politik, seperti demonstrasi jalanan, boikot politik, atau gerakan sosial.

2. Orientasi Politik
Almond dan Powell mengidentifikasi tiga orientasi politik yang berbeda, yaitu orientasi subjek, orientasi partisipan, dan orientasi pemerintah.

Orientasi subjek menggambarkan warga negara yang pasif dan memiliki harapan rendah terhadap partisipasi politik.

Mereka menerima keputusan pemerintah tanpa banyak pertentangan.

Sebaliknya, orientasi partisipan menggambarkan warga negara yang aktif dan terlibat dalam proses politik.

Mereka berpartisipasi aktif dalam kegiatan politik dan berusaha untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah.

Sedangkan orientasi pemerintah menggambarkan warga negara yang memiliki kepatuhan tinggi terhadap otoritas pemerintah.

Mereka cenderung tidak mempertanyakan keputusan pemerintah dan menganggapnya sah.

3. Loyalitas Politik
Almond dan Powell mengidentifikasi dua bentuk loyalitas politik, yaitu loyalitas parokial dan loyalitas subjek.

Loyalitas parokial terjadi ketika warga negara memiliki loyalitas yang kuat terhadap kelompok sosial tertentu, seperti keluarga, suku, atau agama.

Mereka cenderung memprioritaskan kepentingan kelompok mereka daripada kepentingan politik secara keseluruhan.

Sedangkan loyalitas subjek terjadi ketika warga negara memiliki loyalitas yang kuat terhadap negara dan pemerintahnya.

Mereka menganggap negara sebagai otoritas tertinggi dan memiliki kewajiban untuk mematuhi hukum dan kebijakan pemerintah.


Singkatnya, budaya politik menurut Almond dan Powell adalah konsep yang membahas pola perilaku dan sikap politik warga negara dalam sistem politik. Dimensi partisipasi politik, orientasi politik, dan loyalitas politik menjadi komponen-komponen penting dalam memahami budaya politik.

Dengan mempelajari budaya politik, kita dapat memahami lebih baik mengapa warga negara bertindak dan berpikir seperti yang mereka lakukan dalam konteks politik.