Contoh Proposal Usaha Makanan Ringan Basreng

Berikut adalah contoh Proposal Usaha Makanan Ringan Basreng:

I. Pendahuluan
Usaha makanan ringan basreng merupakan jenis usaha yang cukup menjanjikan di Indonesia. Basreng merupakan kependekan dari baso goreng, yang merupakan makanan yang terbuat dari daging sapi yang digoreng dengan tepung. Makanan ini sering dijadikan sebagai makanan ringan yang nikmat dan lezat untuk dijadikan sebagai teman ngobrol atau sebagai camilan saat santai di rumah. Oleh karena itu, peluang usaha makanan ringan basreng ini cukup menjanjikan untuk dijalankan.

II. Tujuan
Tujuan dari usaha makanan ringan basreng ini adalah sebagai berikut:
  1. Menawarkan makanan ringan basreng yang berkualitas tinggi dan rasanya enak
  2. Memiliki pangsa pasar yang besar dan dapat bersaing dengan usaha makanan ringan basreng lainnya
  3. Menghasilkan keuntungan yang menguntungkan bagi pemilik usaha

III. Analisis Pasar
a. Segmentasi Pasar
Usaha makanan ringan basreng dapat dipasarkan kepada segmen pasar sebagai berikut:
  • Anak-anak dan remaja
  • Mahasiswa
  • Keluarga
  • Kantor

b. Target Pasar
Target pasar yang dituju adalah mereka yang menyukai makanan ringan dan mencari alternatif selain keripik atau cemilan yang biasa.

c. Analisis Pesaing
Usaha makanan ringan basreng memiliki beberapa pesaing yang cukup banyak di pasaran. Namun, dengan memberikan nilai tambah seperti rasa dan kualitas yang lebih baik, dapat menjadi nilai jual yang membedakan dari pesaing.

d. Potensi Pasar
Potensi pasar makanan ringan basreng cukup besar, mengingat banyaknya orang yang menyukai makanan ringan dan mencari variasi baru. Selain itu, peluang pasar makanan ringan basreng juga bisa ditingkatkan dengan pemasaran melalui media sosial dan promosi kegiatan-kegiatan komunitas.

IV. Rencana Pemasaran
a. Produk
Produk utama dari usaha makanan ringan basreng adalah basreng, yang tersedia dalam berbagai varian rasa seperti original, pedas, keju, dan lain sebagainya.

b. Harga
Harga yang ditawarkan untuk makanan ringan basreng akan disesuaikan dengan harga pasar dan harga pesaing. Namun, kami akan memberikan harga yang lebih kompetitif dengan memberikan tambahan kualitas dan rasa yang lebih baik.

c. Promosi
Promosi dilakukan melalui pemasaran online seperti media sosial dan website, serta memberikan diskon pada acara-acara tertentu dan pemasangan banner di tempat-tempat strategis.

d. Tempat
Tempat yang dipilih untuk membuka usaha makanan ringan basreng adalah di pusat perbelanjaan atau pusat keramaian yang strategis dan mudah diakses oleh masyarakat.

V. Rencana Produksi
a. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan adalah daging sapi, tepung, telur, bawang putih, bawang merah, daun salam, daun bawang, garam, gula, dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan untuk membuat basreng.

b. Proses Produksi
Proses produksi makanan ringan basreng dimulai dengan memotong daging sapi menjadi kecil-kecil, kemudian diolah dengan bahan-bahan lainnya dan digoreng dengan menggunakan minyak goreng yang bersih. Setelah itu, basreng akan disajikan dalam kemasan yang menarik dan praktis untuk dibawa pulang atau dinikmati di tempat.

c. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi usaha makanan ringan basreng ini dapat disesuaikan dengan permintaan pasar dan kemampuan produksi yang ada. Namun, kami berencana untuk memulai dengan kapasitas produksi sekitar 500 paket per hari.

VI. Rencana Keuangan
a. Modal Awal
Modal awal yang dibutuhkan untuk membuka usaha makanan ringan basreng ini adalah sekitar 50 juta rupiah. Modal ini akan digunakan untuk membeli peralatan produksi, bahan baku, dan biaya promosi.

b. Proyeksi Pendapatan
Proyeksi pendapatan usaha makanan ringan basreng dapat mencapai sekitar 100 juta rupiah per bulan dengan asumsi penjualan 500 paket per hari.

c. Biaya Operasional
Biaya operasional yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha makanan ringan basreng adalah biaya bahan baku, biaya produksi, biaya promosi, dan biaya sewa tempat. Total biaya operasional diperkirakan mencapai sekitar 70 juta rupiah per bulan.

d. Proyeksi Keuntungan
Proyeksi keuntungan usaha makanan ringan basreng sekitar 30 juta rupiah per bulan dengan asumsi pendapatan sebesar 100 juta rupiah dan biaya operasional sekitar 70 juta rupiah per bulan.

VII. Saran
Untuk meningkatkan potensi sukses usaha makanan ringan basreng ini, kami memberikan beberapa saran berikut:
  1. Menjaga kualitas dan rasa produk agar selalu terjaga dan tidak mengecewakan pelanggan.
  2. Menjalin kerjasama dengan toko-toko dan supermarket untuk menjual produk basreng.
  3. Meningkatkan promosi produk melalui media sosial dan iklan dalam surat kabar lokal.
  4. Menambah variasi rasa basreng untuk menarik minat pelanggan.
  5. Mengoptimalkan penggunaan bahan baku dan produksi agar biaya produksi dapat ditekan dan keuntungan semakin meningkat.

VIII. Kesimpulan
Berdasarkan analisis pasar dan rencana pemasaran yang telah disusun, usaha makanan ringan basreng memiliki potensi yang cukup menjanjikan. Dengan memberikan kualitas dan rasa yang lebih baik serta promosi yang efektif, usaha makanan ringan basreng dapat menjadi pilihan makanan ringan yang populer dan menguntungkan. Modal yang dibutuhkan untuk membuka usaha ini cukup terjangkau, dan proyeksi keuntungan juga cukup menjanjikan. Oleh karena itu, kami yakin bahwa usaha makanan ringan basreng ini memiliki potensi yang cukup besar untuk sukses dan berkembang di masa yang akan datang.

IX. Penutup
Demikianlah proposal usaha makanan ringan basreng. Semoga dapat menjadi referensi bagi para calon pengusaha dalam memulai usaha di bidang makanan dan minuman. Terima kasih.

Komentar