Contoh Proposal Usaha Makanan Internasional Croffle lengkap dengan Analisis SWOT dan Rencana Keuangan

Berikut adalah contoh proposal usaha makanan internasional Croffle lengkap dengan Analisis SWOT dan Rencana Keuangan:

I. Latar Belakang
Croffle, adalah gabungan antara croissant dan waffle, yang merupakan makanan internasional yang sedang populer di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris. Croffle terdiri dari adonan croissant yang dipanggang dalam waffle maker hingga menjadi crispy di luar dan lembut di dalam. Croffle biasanya disajikan dengan berbagai macam isian, mulai dari selai, krim, hingga daging.

II. Konsep Usaha
Kami berniat membuka usaha kafe yang menyajikan croffle dengan berbagai macam isian yang unik dan menarik. Kami akan menawarkan croffle yang lezat dan berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Selain itu, kami juga akan menyajikan kopi dan minuman lainnya yang dapat disesuaikan dengan berbagai macam selera.

III. Pasar Sasaran
Kami akan menyasar pasar yang beragam, mulai dari remaja hingga dewasa. Croffle merupakan makanan yang cocok dijadikan sarapan atau cemilan di tengah-tengah aktivitas. Selain itu, kami juga akan menargetkan wisatawan dan pelancong yang mencari makanan internasional yang unik selama berkunjung ke daerah kami.

IV. Analisis SWOT

a. Strengths:
  • Croffle merupakan makanan yang sedang populer di berbagai negara, sehingga dapat menarik minat pelanggan potensial.
  • Kami akan menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi untuk menyajikan croffle yang lezat dan berkualitas tinggi.
  • Kami akan menawarkan harga yang terjangkau untuk croffle, sehingga dapat menarik pelanggan dari berbagai kalangan.

b. Weaknesses:
  • Croffle mungkin terlalu berat atau berlemak bagi beberapa orang yang sedang menjalani diet atau menjaga pola makan sehat.
  • Persiapan croffle membutuhkan waktu dan keterampilan yang cermat, sehingga dapat menjadi sulit untuk memproduksinya dalam jumlah besar.

c. Opportunities:
  • Kami dapat menawarkan berbagai macam isian yang unik dan menarik untuk croffle kami, sehingga dapat membedakan diri kami dari pesaing.
  • Kami dapat mempromosikan croffle kami melalui media sosial dan situs web untuk menjangkau lebih banyak pelanggan potensial.

d. Threats:
  • Persaingan dari bisnis makanan lainnya yang menawarkan produk yang serupa atau sejenis dapat mengurangi minat pelanggan pada croffle kami.
  • Perubahan selera dan tren makanan dapat mempengaruhi minat pelanggan pada croffle kami.

V. Strategi Pemasaran
Untuk meningkatkan minat pelanggan pada croffle kami, kami akan menggunakan strategi pemasaran yang efektif, seperti:
  • Memasang spanduk dan brosur di tempat-tempat strategis, seperti taman, pusat perbelanjaan, dan kampus.
  • Menggunakan media sosial dan situs web untuk mempromosikan croffle kami dan menjangkau lebih banyak pelanggan potensial.
  • Mengadakan acara pembukaan dan diskon khusus pada hari-hari tertentu untuk menarik minat pelanggan baru.
  • Menawarkan berbagai macam isian yang unik dan menarik untuk croffle kami, sehingga dapat membedakan diri kami dari pesaing.

VI. Rencana Keuangan
Berikut ini adalah rencana keuangan untuk usaha kafe yang menyajikan croffle dengan berbagai macam isian yang unik dan menarik:

a. Pendapatan:
  • Rata-rata harga jual croffle Rp 25.000 per biji
  • Target penjualan harian sebanyak 100 biji
  • Pendapatan harian: Rp 2.500.000
  • Pendapatan bulanan (30 hari): Rp 75.000.000

b. Biaya Operasional:
  • Sewa tempat: Rp 15.000.000 per bulan
  • Gaji karyawan (2 orang): Rp 10.000.000 per bulan
  • Bahan baku: Rp 20.000.000 per bulan
  • Listrik, air, dan gas: Rp 5.000.000 per bulan
  • Biaya pemasaran: Rp 5.000.000 per bulan
  • Biaya operasional lainnya: Rp 5.000.000 per bulan
Total biaya operasional bulanan: Rp 50.000.000

c. Laba Bersih:
  • Laba kotor per bulan: Pendapatan bulanan - Biaya operasional bulanan = Rp 25.000.000
  • Laba bersih per bulan (setelah dipotong pajak): Rp 20.000.000

d. Investasi Awal:
Biaya renovasi dan peralatan kafe: Rp 100.000.000

e. Break Even Point:
  • BEP = Biaya Investasi Awal / (Harga jual per biji - Biaya variabel per biji)
  • BEP = Rp 100.000.000 / (Rp 25.000 - Biaya variabel per biji)
  • Jika biaya variabel per biji sebesar Rp 10.000, maka BEP = 5.000 biji atau Rp 125.000.000 per bulan.

f. Analisis:
Dari rencana keuangan di atas, usaha kafe yang menyajikan croffle dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp 20.000.000 per bulan setelah dipotong pajak. Dengan harga jual per biji sebesar Rp 25.000 dan target penjualan harian sebanyak 100 biji, maka pendapatan harian akan mencapai Rp 2.500.000 dan pendapatan bulanan akan mencapai Rp 75.000.000. Sementara itu, biaya operasional bulanan diestimasikan mencapai Rp 50.000.000.

Jumlah investasi awal yang dibutuhkan untuk biaya renovasi dan peralatan kafe adalah Rp 100.000.000. Sedangkan, break even point diestimasikan mencapai 5.000 biji atau Rp 125.000.000 per bulan, dengan asumsi biaya variabel per biji sebesar Rp 10.000.

VII. Penutup
Usaha kafe yang menyajikan croffle dengan berbagai macam isian yang unik dan menarik memiliki potensi yang baik untuk menghasilkan laba yang cukup besar. Dalam rencana keuangan yang telah dibuat, terdapat estimasi pendapatan harian dan bulanan, serta biaya operasional yang diperlukan untuk menjalankan usaha ini. Selain itu, analisis juga dilakukan untuk menentukan break even point dan estimasi laba bersih yang akan didapatkan.

Namun, untuk menjalankan usaha kafe ini dengan baik, perlu dilakukan pengelolaan keuangan yang efektif, serta pelayanan yang baik dan menu yang menarik agar menarik minat pelanggan. Selain itu, perlu juga dilakukan riset pasar dan pengembangan produk yang kreatif dan inovatif agar usaha ini dapat bersaing dengan usaha sejenis yang sudah ada di pasaran.

Dengan keseriusan dan kerja keras yang konsisten, usaha kafe yang menyajikan croffle dapat menjadi usaha yang sukses dan menguntungkan.

Komentar