Macam-Macam Sumber Sejarah dan Bentuk-Bentuknya

Ketika kita melakukan penelitian sejarah, tentu kita melakukan tahapan heuristik (mengumpulkan data) dan melakukan verifikasi data dari sumber sejarahnya.

Berikut adalah dua macam sumber sejarah:

1. Sumber Sejarah Primer
Sumber Sejarah Primer adalah data utama yang diperoleh secara langsung dari subyek dan objek penelitian.

Dalam penelitian sejarah, sumber sejarah primer disebut dengan arsip.

Pengertian Arsip menurut Lohanda (2011), adalah sumber utama dikarenakan keberadaan arsip yang tercipta pada waktu yang bersamaan ketika suatu peristiwa bersejarah terjadi.

Arsip inilah sebagai bukti untuk menginformasikan suatu peristiwa.

Jika kita tertarik untuk melakukan penelitian sejarah, kita dapat mengakses arsip yang dibutuhkan, salah satunya di Lembaga Arsip Nasional RI. Tidak perlu kekantornya, kita dapat membuka melalui situs web anri.go.id.

Contoh arsip sejarah: foto, video, film, undang­undang, peraturan, catatan kedinasan, surat-menyurat, notulensi rapat, peta, laporan, surat keputusan, surat kabar, undangan, surat perjanjian, poster dan lain-lain yang sezaman dengan peristiwa.

Tak hanya arsip, fosil, artefak dan hasil wawancara dengan pelaku atau saksi sejarah juga dapat menjadi sumber sejarah primer.

2. Sumber Sejarah Sekunder
Sumber sejarah sekunder adalah data pendukung yang ditulis atau dibuat setelah kejadian selesai.

Contohnya: hasil penelitian sejarawan, laporan penelitian yang relevan, biografi, surat­ menyurat dan surat kabar yang tidak sezaman dengan peristiwa, serta masih banyak lagi.

Berdasarkan bentuknya, ada tiga bentuk sumber sejarah, yaitu:
  1. Sumber tertulis, contohnya: prasasti, kronik (catatan perjalanan traveler), babad, hikayat, surat-surat, laporan-laporan, naskah, buku, surat kabar dan majalah.
  2. Sumber benda, contohnya: tradisi lisan (cerita yang diwariskan antargenerasi secara lisan). Misalnya petuah dan cerita rakyat.
  3. Sumber lisan, contohnya: foto, video, bangunan (contohnya rumah, candi, kantor dan lain-lain), peralatan hidup (contohnya tembikar, guci, meja kursi, buku mesin ketik, dan lain-lain).

Komentar