Soal dan Jawaban materi Penguatan Jati Diri Keindonesiaan - Sejarah Indonesia XI SMA/SMK

Berikut adalah soal mata pelajaran Sejarah Indonesia XI SMA/SMK materi Penguatan Jati Diri Keindonesiaan lengkap dengan kunci jawaban.

Soal Essay:
  1. Coba jelaskan bagaimana peran pergerakan perempuan dalam perjuangan mencapai persatuan dan pembebasan Indonesia dari penjajah!
  2. Tahukah kalian isi pidato pembelaan Bung Karno yang kemudian terkenal dengan sebutan “Indonesia Menggugat”?
  3. Tunjukkan secara kritis kaitan antara Sumpah Pemuda dengan penguatan jati diri keindonesiaan?
  4. Mengapa Sutarjo menyampaikan petisi, apa makna petisi tersebut?
  5. Ilustrasikan secara singkat bagaimana perjuangan GAPI dalam rangka memperkokoh jati diri dan perjuangan melawan penjajahan!

Kunci Jawaban

1. Peran pergerakan perempuan dalam perjuangan mencapai persatuan dan pembebasan Indonesia dari penjajah adalah sebagai berikut:
  • Meningkatkan kesetaraan dan harkat perempuan
  • Membangun semangat kebangsaan atau nasionalisme di kalangan perempuan
  • Menyatukan dan meningkatkan kerjasama dari perempuan dari berbagai latar belakang suku dan agama
Para pejuang perempuan seperti Kartini, Rasuna Said, Maria Walanda Maramis dan Dewi Sartika berupaya untuk meningkatkan pendidikan dengan membuka sekolah-sekolah perempuan dan menulis tulisan yang mengajak untuk meninggalkan budaya yang mengekang perempuan.

Organisasi pergerakan perempuan juga mempelopori pergerakan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Pergerakan ini ditandai dengan diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia nasional pertama yang diselenggarakan di Yogyakarta pada bulan Desember 1928.

2. Ya tahu. Isi pidato pembelaan Bung Karno terkenal dengan sebutan “Indonesia Menggugat”. Dalam pidato tersebut, Soekarno membantah berbagai tuduhan pemerintah kolonial Belanda yang menyebutnya tengah menyiapkan suatu pemberontakan.

Pergerakan, pemberontakan, dan lain sebagainya terlahir bukan karena hasutan kaum intelektual. Pergerakan lahir adalah alamiah karena penderitaan rakyat yang tak tertahankan."

Naskah pidato yang berisikan kecaman Soekarno terhadap kekejaman pemerintah kolonial Belanda itu ternyata ditulis di atas kaleng tempat Bung Karno biasa buang air selama berada di Penjara Banceuy, Bandung, sebelum ia dieksekusi ke Sukamiskin.

3. Kaitan antara Sumpah Pemuda dengan penguatan jati diri keindonesiaan adalah Sumpah Pemuda menegaskan tiga jati diri penting bangsa Indonesia. Ketiga jati diri tersebut yakni bertumpah darah yang satu yang berarti rakyat Indonesia adalah saudara dalam keindonesiaannya. Kedua adalah rakyat Indonesia yang bertanah air serta merupakan bangsa yang satu walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam wilayah yang tersebar dari berbagai pulau sari Sabang sampai Merauke. Ketiga adalah jati diri ke-indonesiaan sebagai satu kesatuan juga merupakan suatu hal yang tak bias ditawar meskipun Bahasa daerahnya cukup beragam namun tetap bersatu dengan adanya jati diri keindonesiaan yang satu dalam Bahasa nasional kita yakni Bahasa Indonesia.

4. Sutarjo menyampaikan petisi, karena makin meningkatnya perasaan tidak puas di kalangan rakyat terhadap pemerintahan akibat kebijaksanaan politik yang dijalankan Gubernur Jenderal de Jonge.

Makna petisi tersebut adalah menuntut diadakannya perubahan ketatanegaraan di indonesia dengan menggunakan hukum tata negara dalam masa genting.

5. Perjuangan GAPI dalam rangka memperkokoh jati diri dan perjuangan melawan penjajahan adalah mengusahakan kerja sama antara partai-partai politik Indonesia serta menjalankan aksi bersama. Asas yang digunakan ialah penentuan nasib sendiri, kesatuan, dan persatuan nasional serta demokrasi dalam segi politik, sosial dan ekonomi.

GAPI juga menyerukan pada rakyat indonesia agar di dukung oleh semua lapisan masyarakat untuk mencapai tujuannya GAPI membentuk kongres rakyat indonesia (KRI).GAPI mengeluarkan manifest GAPI (20 september 1939).GAPI mengeluarkan resolusi yang menuntut diadakannya perubahan ketatanegaraan di indonesia dengan menggunakan hukum tata negara dalam masa genting.

Komentar