Soal dan Jawaban materi Kritik Karya Seni Rupa - Seni Budaya (Seni Rupa) X SMA

Berikut adalah soal mata pelajaran Seni Budaya (Seni Rupa) kelas X SMA materi Kritik Karya Seni Rupa lengkap dengan kunci jawaban.

Soal Essay:
  1. Jelaskanlah pengertian kritik secara sederhana !
  2. Berikan contoh kritik dalam pergaulan kamu sehari-hari !
  3. Jelaskan pula pengertian kritik karya seni rupa !
  4. Sebutkan konsep kritik karya seni rupa, dan jelaskan pegertiannya !
  5. Sebutkan prosedur kritik karya seni rupa, dan jelaskan pengertiannya !
  6. Jelaskan fungsi kritik karya senirupa dari sisi orang yang memberi tanggapan (kritikus) !
  7. Jelaskan pula fungsi kritik karya seni upa dari sisi seniman yang mencipta karya (perupa) !
  8. Deskripsikanlah apa saja yang ada dalam keperiodikan unsur karya seni rupa !
  9. Deskripsikanlah apa saja yang ada dalam keperiodikan prinsip karya seni rupa !
  10. Deskripsikanlah apa saja yang ada dalam keperiodikan bahan karya seni rupa !
  11. Deskripsikanlah apa saja yang ada dalam keperiodikan teknik karya seni rupa !
  12. Deskripsikanlah apa saja yang ada dalam keperiodikan wujud karya seni rupa !

Kunci Jawaban

1. Kritik secara sederhana adalah proses analisis dan evaluasi terhadap sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan.

2. Contoh kritik dalam pergaulan sehari-hari: “Iiih.. bagus amat sih modelnya. Aku suka deh warnanya. Apalagi ada pernik- perniknya kereeen…, Tapi,..kerah lehernya itu gak maching dengan motifnya yang imut.”

3. Kritik karya seni rupa adalah kegiatan menanggapi karya seni rupa dengan tujuan memahami kelebihan dan kekurangan karya tersebut.

4. Konsep kritik karya seni rupa lengkap dengan penjelasannya:
a). Sumber Inspirasi
Satu kritik seni rupa dapat diungkapkan dari mana sumber inspirasi sang perupa dalam berkarya. Sumber inspirasi bisa dihadirkan dari realitas internal yaitu dalam diri sang perupa sendiri, berupa harapan, cita-cita, emosi, nalar, intuisi, gairah, khayal, dan sebagainya. Sementara sumber lainnya bisa digali dari realitas eksternal yaitu interaksi perupa dengan lingkungannya, berupa keindahan alam, kemiskinan, ketidakadilan, sosok yang dibanggakan, dan sebagainya.

b) Interes Seni
Interes seni merupakan daya tarik atau pesona sebuah karya seni.
  • Interes pragmatis, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai instrumen pencapaian tujuan, seperti dakwah, politik, dsb
  • Interes reflektif, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai pencerminan realita dengan dunia khayal menjadi sesuatu yang ideal.
  • Interes estetis, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai nilai keindahan semata.
c). Interes Bentuk
Interes bentuk seni rupa merupakan daya tarik yang hadir dari wujud visual karya tersebut. Terkait dengan konsep kritik karya seni rupa, terdapat 3 bentuk yang menjadi daya pesona dalam sebuah karya.
  • Bentuk figuratif, yaitu bentuk alami yangg secara visual kita kenal sehari-hari, seperti manusia, hewan, tumbuhan, pemandangan, dsb.
  • Bentuk semi figuratif, yaitu bentuk yang sudah dikreasikan atau diubah dari kenyataan sesungguhnya, bisa berbentuk deformasi, distorsi, stilasi.
  • Bentuk non figuratif, yaitu bentuk-bentuk bermakna yang tidak alamiah sebagai fantasi visual perupa.
d). Prinsip Estetik
Kritik seni rupa juga bisa menanggapi karya berdasarkan prinsip seni rupa, berupa kesatuan (unity), keseimbangan (balance), irama (ritme), penekanan (emphasis), proporsi (proportion) atau keselarasan (harmony) karya tersebut.

e). Struktur Seni Rupa
Kritik seni rupa bisa berdasar pada struktur pembentukan sebuah karya, antara lain unsur seni, prinsip seni, tema, medium (bahan, alat dan teknik) termasuk gaya sang perupa. Secara konsep kritik karya seni rupa, struktur bisa dijadikan tanggapan sebuah karya.

f). Unsur Seni Rupa
Seperti yang sudah kamu pelajari di materi sebelumnya yaitu unsu seni rupa berupa garis, raut (bidang dan bentuk), ruang, tekstur, warna atau gelap terang. Konsep kritik seni rupa juga dapat mengupas dari sisi kualitas visual karya ersebut.

g). Gaya Pribadi
Kritik seni dapat berdasarkan pada cara menuangkan ekspresi sang perupa dalam karyanya. Gaya atau aliran seni yang digeluti pada seniman bisa berupa realisme, naturalisme, ekspresionisme, impressionisme, dadaisme, kubisme, atau abstrak (pointilisme, esensialisme, elementrisme, dsb).

5. Prosedur kritik karya seni rupa adalah langkah-langkah kerja kreatif dalam menanggapi karya agar menghasilkan kritik yang berkualitas dan mudah dikomunikasikan kepada orang lain, baik kepada perupa maupun penikmat seni. Berikut adalah prosedur kritik karya seni rupa:
a). Deskripsi
Tahap awal ini, kita sebagai seorang apresiator atau kritikus seni berusaha untuk menemukan segala sesuatu yang terlihat secara visual. Kemudian mencatat atau mendeskripsikan fenomena visual tersebut.

b). Analisis Formal
Tahapan ini kita berupaya menelusuri kualitas karya berdasarkan struktur formal atau unsur pembentuknya. Untuk itu pengetahuan terhadap unsur seni rupa, prinsip seni rupa dan mediumnya, bahan maupun teknik berkarya, wajib dipahami

c). Interpretasi
Tahapan ini kita berupaya menafsirkan makna suatu karya, baik dari sisi tema, simbol. maupun masalah yang dimunculkan. Penafsiran terhadap suatu karya seni rupa dipengaruhi sudut pandang yang dilandasi pengetahuan seni yang kita miiki.

d). Evaluasi
Tahapan ini kita menilai kualitas suatu karya, baik dari sisi formal maupun konteksnya.
  • Membandingkan karya yang ditanggapi dengan karya lain yang sejenis.
  • Membahas tujuan dan fungsi karya tersebut.
  • Menetapkan eksistensi karya tersebut dengan karya sebelumnya.
  • Menelaah sudut pandang karya tersebut.
6. Fungsi kritik karya senirupa dari sisi orang yang memberi tanggapan (kritikus) Bagi kritikus bisa membantu pemahaman atau meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang seni.

7. Fungsi kritik karya seni rupa dari sisi seniman yang mencipta karya (perupa) Bagi perupa bisa mendekteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta memperbaiki kekurangan karyanya.

8. Keperiodikan Unsur Seni Rupa adalah elemen dasar yang membentuk karya agar bisa dinikmati dan diapresiasi, yaitu titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, gelap terang.

9. Keperiodikan Prinsip Seni Rupa adalah kaidah atau acuan baku dalam menyusun unsur-unsur visual agar menjadi satu karya yang utuh, yaitu kesatuan, keseimbangan, irama, penekanan, proporsi, dan keselarasan.

10.  Keperiodikan Bahan Seni Rupa atau material, memiliki karakteristik tersendiri, di antaranya adalah:
  • Bahan utama dan bahan penunjang,
  • Bahan alami dan bahan industri.
  • Bahan lunak dan keras.
  • Bahan cair dan padat.
  • Bahan lama pakai dan cepat habis pakai.
11. Keperiodikan Teknik Seni Rupa adalah keterampilan atau cara mengolah bahan dan penguasaan alat untuk mewujudkan objek yang direncanakan. Teknik karya seni rupa 2 dimensi, yaitu melukis, membatik, mencetak (cetak tinggi dan cetak datar), fotografis, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk teknik karya seni rupa 3 dimensi, adalah pahat, cor, butsir, kontruksi, sambung, anyam, dan lain sebagainya.

12. Keperiodikan jenis Seni Rupa berdasarkan wujudnya, yaitu karya 2 dimensi dan 3 dimensi. Sedangkan menurut fungsinya yaitu seni murni dan seni terapan.

Komentar