Kunci Jawaban Bagaimana Pengalaman Saya Dalam Mendapatkan Supervisi Akademik

0. 5.a. Penyiapan Kondisi Materi Supervisi Akademik

All sections

Seperti yang telah Bapak/Ibu baca sebelumnya di kegiatan awal, Bapak/Ibu diminta untuk menjawab pertanyaan berikut.

Bagaimana pengalaman saya selama ini dalam mendapatkan supervisi akademik? Sejauh mana supervisi tersebut membantu saya dalam meningkatkan pembelajaran mendalam di kelas?

Selanjutnya adalah berinteraksi dengan hasil kerja rekan-rekan Bapak/Ibu. Silakan telaah unggahan atau jawaban dari minimal 2 (dua) orang peserta lainnya.

Berikan komentar yang konstruktif, relevan, dan dapat mendiskusi yang lebih mendalam.

Komentar Bapak/Ibu dapat berupa tanggapan terhadap poin yang menarik, pertanyaan untuk klarifikasi, atau berbagi pengalaman Bapak/Ibu yang mungkin relevan.

Keaktifan Bapak/Ibu dalam memberi umpan balik akan sangat berkontribusi pada proses pembelajaran kolaboratif kita.



Jawaban:

Selama saya menjalani karir sebagai guru, saya telah beberapa kali mendapatkan supervisi akademik.

Pengalaman ini beragam, mulai dari yang sekadar formalitas hingga yang benar-benar membantu saya berkembang.

Awalnya, supervisi yang saya terima terasa seperti penilaian untuk mencari kesalahan.

Supervisor datang ke kelas, mencatat hal-hal yang kurang, lalu memberikan umpan balik yang terasa seperti kritik.

Meskipun saya tahu tujuannya baik, pengalaman ini kurang memotivasi dan tidak sepenuhnya membantu saya.

Seiring berjalannya waktu, pendekatan supervisi berubah. Saya mulai mendapatkan supervisi yang lebih kolaboratif dan suportif.

Supervisor tidak hanya mengamati, tetapi juga berdiskusi dengan saya.

Mereka bertanya tentang tantangan yang saya hadapi dan tujuan pembelajaran yang ingin saya capai.

Umpan balik yang diberikan pun lebih konstruktif, fokus pada bagaimana saya bisa mengembangkan potensi diri, bukan hanya memperbaiki kekurangan.

Pengalaman supervisi seperti ini benar-benar mengubah cara pandang saya.

Pendekatan supervisi yang lebih kolaboratif dan suportif memiliki dampak besar dalam meningkatkan pembelajaran mendalam di kelas.

Ketika supervisor membantu saya melihat praktik pengajaran dari sudut pandang baru, saya merasa lebih berani untuk mencoba metode-metode inovatif.

Misalnya, saya berdiskusi tentang bagaimana mengaktifkan siswa agar tidak hanya mendengar, tetapi juga terlibat aktif dalam pembelajaran.

Bantuan ini mendorong saya untuk menerapkan strategi seperti pembelajaran berbasis proyek atau diskusi kelompok yang terstruktur.

Hasilnya, siswa saya tidak hanya menghafal materi, tetapi juga mampu mengaitkan konsep-konsep yang dipelajari dengan kehidupan nyata.

Tanggapan dan Umpan Balik untuk Rekan Guru

Saya telah membaca jawaban dari dua rekan guru lainnya. Uraian pengalaman mereka sangat menarik dan relevan dengan pengalaman saya.

Tanggapan untuk Rekan Pak Amrizal:

Pengalaman Pak Amrizal yang menyebutkan bahwa supervisi terasa seperti "formalitas" sangat saya pahami. Hal ini juga pernah saya alami.

Saya ingin tahu, apakah Pak Amrizal pernah mencoba untuk berinisiatif lebih dulu, misalnya dengan mengundang supervisor untuk berdiskusi tentang tujuan spesifik yang ingin dicapai sebelum observasi kelas? Mungkin pendekatan proaktif ini bisa mengubah dinamika supervisi dari sekadar penilaian menjadi kolaborasi yang lebih kuat.

Tanggapan untuk Rekan Ibu Hanna:

Saya sangat tertarik dengan pengalaman Ibu Hanna yang mendapatkan supervisi yang berfokus pada pengembangan diri.

Ibu Hanna menyebutkan bahwa supervisor membantu menemukan "kekuatan" dalam diri.

Bisa Ibu jelaskan lebih detail, bagaimana supervisor melakukan hal itu? Apakah ada alat atau pertanyaan khusus yang digunakan untuk membantu Ibu Hanna menyadari kekuatan tersebut?

Momen ini bisa menjadi inspirasi bagi saya dan rekan-rekan lainnya untuk menjadikan supervisi sebagai sarana pengembangan diri yang lebih efektif.

Komentar

Artikel Terbaru