Tiga Modus Penipuan Orderan Fiktif GoShop yang Sering Menjerat Driver Gojek
Setiap driver Gojek tentu mendambakan orderan yang lancar dan aman.
Namun, di balik kemudahan teknologi, ada saja celah yang sering dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan orderan fiktif, khususnya layanan GoShop.
Agar kita semua bisa lebih waspada dan terhindar dari kerugian, berikut tiga modus penipuan orderan fiktif goshop yang sering terjadi:
1. Bayar di Tempat (COD)
Ini adalah modus yang paling sering digunakan dan memiliki tingkat keberhasilan tinggi bagi pelaku, meskipun berisiko besar bagi kita jika gagal.
Pelaku sering menunggu di lokasi yang tidak biasa, seperti di depan gang, pinggir jalan, atau bahkan di depan rumah orang lain atau rumah kosong, seolah-olah mereka tinggal di sana.
Ciri-ciri orderan ini biasanya adalah barang yang sudah terbungkus rapi dan rapat.
2. Transaksi E-commerce
Dalam modus ini, pelaku akan mengarahkan kita ke toko retail seperti Alfamart atau Indomaret untuk membeli makanan dan barang.
Pada saat yang sama, mereka akan meminta kita melakukan transaksi elektronik lain, seperti pembelian pulsa, pengisian saldo dompet digital, atau pembayaran kode belanja online.
3. Metode Segitiga
Ini adalah modus yang paling sulit dideteksi karena pelaku melibatkan pihak ketiga, seperti pemilik toko atau pedagang.
Namun, modus ini bisa kita antisipasi.
Jika pembeli meminta sebagian uang dari transaksi di aplikasi (fee), hampir dapat dipastikan itu adalah orderan fiktif.
Catatan: Kejadian di Srigunting kemarin sedikit berbeda. Pelaku memanfaatkan waktu pengantaran kita. Namun, hal ini tetap bisa diantisipasi. Misalnya, jika pembeli menelepon pemilik toko untuk membatalkan atau mengubah pesanan, di situlah letak keuntungan si penipu.
Komentar
Posting Komentar